Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pengusaha Usia 16 Tahun ini Berjaya di APEC

Deden M Rojani
10/12/2020 23:55
Pengusaha Usia 16 Tahun ini Berjaya di APEC
Sebagian dari merchandise Carys Care yang melibatkan kolaborasi dengan anak-anak penyandang Down Syndrome.(Carys Care)

Baru menginjak usia 16, Carys Mihardja, remaja pendiri Carys Care, menerima penghargaan APEC BEST (Asia Pacific Economic Cooperation's Business Efficiency and Success Target) Award 2020 kategori istimewa untuk Social Impact In Society.

"Penghargaan ini diberikan untuk para wanita pengusaha berskala mikro, kecil dan menengah yang telah menjalankan usaha mereka selama dua hingga tujuh tahun dan telah mencapai break-even point," ungkap Carys, Kamis (10/12), di Jakarta.

APEC Best Award ialah ajang penghargaan yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2016. Tahun ini, kompetisi mengambil tema “Kepemimpinan Bisnis Perempuan dalam Pemulihan Pascapandemi,” dan bertujuan untuk mengidentifikasi dan mempromosikan kisah sukses dari pemilik dan manajer usaha kecil dan menengah tentang bagaimana mereka menghadapi dampak pandemi covid-19. Kompetisi berlangsung pada medio November silam. 

Adapun Carys mendirikan Carys Care sejak 2018, sebuah yayasan sosial yang fokus bergerak menghilangkan stigma penyandang down syndrome di masyarakat.

"Semenjak awal didirikan, tujuan utama Carys Care adalah untuk selalu membangkitkan kesadaran masyarakat dengan menunjukkan bahwa pemberdayaan kreativitas anak dengan down syndrome adalah hal yang sangat memungkinkan," ungkap.

Pelajar sekaligus pengusaha muda berusia 16 tahun itu mengatakan, sejak hari pertama didirikan, Carys Care telah bekerja sama dengan yayasan POTADS (Persatuan Orang Tua Dengan Down Syndrome) Indonesia.

"Di antara berbagai program yang diadakan oleh Carys Care, yang utama adalah mempertunjukkan bakat istimewa dari para anak-anak ini melalui hasil karya mereka berupa lukisan yang luar biasa indahnya yang kemudian dijadikan berbagai barang merchandise yang dapat dibeli oleh masyarakat," tambahnya.

Carys menuturkan, seperti kelas melukis, dia terlebih dulu mengeksplorasi dan mengembangkan bakat anak-anak, kemudian Carys melanjutkan proses perancangan hingga menjadi sebuah hasil karya berupa merchandise seperti dopet, tas, masker dan barang koleksi lainnya.

Menurut Carys, rancangan yang diproduksi selalu mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi permintaan pasar, dengan konsisten mengadvokasi bahwa anak-anak penyandang down syndrome mampu menghasilkan karya yang memiliki peluang bisnis berkelanjutan. 

"Seluruh hasil penjualan dari program ini diberikan sepenuhnya untuk Yayasan POTADS Indonesia," tuturnya.

Carys pun bercerita awal mula Carys Cares berdiri hingga akhirnya mengikuti forum internasional, saat itu dia menghadiri acara Hari Down Syndrom Sedunia yang memberikan banyak pelajaran bagi Carys mengenai down syndrome serta berbagai kendala yang dihadapi orang tua anak-anak berkebutuhan khusus. 

"Di acara itu, saya ikut berpartisipasi dalam peragaan busana yang juga menampilkan Madeline Stuart, seorang pengidap down syndrome pertama yang telah menjadi model dan peragawati ternama di dunia. Setelah acara itu, saya melakukan riset mendalam dan memulai perencanaan, hingga akhirnya saya memutuskan untuk mendirikan Carys Care," ujarnya.

"Impian saya, agar tercipta perubahan positif untuk komunitas down syndrome sehingga tercipta dunia yang penuh dengan toleransi dalam menerima perbedaan," tutupnya. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya