Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Studi Ungkap Ketimpangan Gender di Piala Oscar

Fathurrozak
09/12/2020 20:10
Studi Ungkap Ketimpangan Gender di Piala Oscar
STUDI dari Emerson College Amerika Serikat mengungkap jika para aktor lebih berpeluang meraih penghargaan ketimbang aktris di Piala Oscar.(Dok. Instagram @theacademy)

STUDI berjudul Oscar Is A Man: Sexism and the Academy Awards oleh Kenneth Grout dan Owen Eagan dari Emerson College Amerika Serikat (AS) mengungkap ketimpangan gender dalam sejarah penyelenggaraan Oscar. Film yang memiliki pemeran utama seorang aktor memiliki peluang dua kali lebih besar untuk menjadi film terbaik. Kemudian, para aktor yang filmnya masuk nominasi terbaik juga memiliki peluang dua kali lebih besar untuk masuk nominasi akting terbaik. Hal ini tidak terjadi pada para aktri. 

Studi ini menganalisis bias gender implisit Academy Awards dan kurangnya kesetaraan gender dalam sejarah Oscar. Studi yang diterbitkan di jurnal Tripodos ini menggunakan analisis komparatif Academy Awards untuk Aktor Terbaik, Aktris Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik dan Aktris Pendukung Terbaik dengan Academy Awards untuk Film Terbaik. Periode yang dianalisis, dimulai dari munculnya AMPAS (Academy of Motion Picture Arts and Sciences) hingga saat ini. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan data dari AMPAS dan IMDb.

Dalam temuannya itu Kenneth dan Owen mengungkap, total aktor yang mendapat penghargaan di kategori film terbaik adalah 124. Di dalam jumlah itu ada 27 aktor yang memenangi aktor terbaik, 35 aktor menjadi nomine di kategori yang sama, 17 aktor memenangi aktor pendukung, dan 45 aktor menjadi nomine di kategori itu. Sementara itu, total aktris yang mendapat penghargaan dalam film terbaik hanya berjumlah 71. Dengan jumlah tersebut, persentasenya laki-laki mendominasi dengan 64% sementara perempuan dengan 36%.

“Temuan kami menunjukkan, Oscar adalah laki-laki. Namun, jumlah nominasi dan pemenang di antara aktor dan aktris film terbaik dalam tiga tahun terakhir sedang menuju tren ke arah yang benar, dengan tiga untuk laki-laki dan dua untuk perempuan,” kata Kenneth dikutip dari Variety, Selasa (8/12).

“Studi ini konsisten, dengan banyak indikator lain terkait ketidaksetaraan gender di Hollywood. Seperti gender pay gap. Karena ini bukan pertanyaan tentang bakat atau pemasaran, kemajuan ini hanya dapat dicapai melalui perubahan sistemik,” tambah Owen.

Kenneth dan Owen menyimpulkan, pembubaran sistem studio lama  Hollywood pada akhirnya lebih merugikan perempuan daripada laki-laki. “Satu hal yang secara teoritis pasti: perempuan harus bekerja lebih keras daripada laki-laki untuk mencapai pengakuan yang sama, gaji yang sama, dan akses yang sama ke proyek-proyek prestise,” bunyi kesimpulan dalam makalah tersebut. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya