Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PLANET tak layak huni atau 'Planet Neraka' yang pertama kali ditemukan oleh Kepler Space Telescope pada 2018 diperkirakan memiliki kondisi cuaca cukup ekstrem dengan hujan batu dan lautan lava sedalam 96,5 kilometer.
Planet yang dinamai K2-141b ini memiliki jarak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi. Para peneliti dari McGill dan York University meramalkan cuaca dari planet tersebut tak pernah lepas dari angin dan badai batuan (seperti badai pasir), dengan kecepatan angin rata-rata adalah 3.000 mph dan suhu normal permukaan planet tersebut di atas 2.760 Celcius.
Planet ini juga memiliki siklus pergantian waktu (siang malam) yang ekstrem. Jika satu bagian menghadap bintang induknya, akan menghasilkan suhu cukup panas untuk menguapkan batuan. Sementara pada malam harinya, cuaca akan mencapai suhu -164,4 Celcius, cukup dingin untuk membekukan nitrogen.
Jarak orbit Planet ini dengan bintang induknya juga cukup dekat. Ia mengorbit dengan jarak 1 juta kilometer. Sebagai perbandingan, Merkurius yang merupakan planet terdekat Matahari saja mengorbit dalam jarak rata-rata 57.9 juta kilometer
Peneliti utama, Giang Nguyen yang juga merupakan seorang mahasiswa PhD dari York University, menggambarkan topografi planet ini yang terdiri dari bebatuan panas.
"Planet yang panas membara ini memiliki topografi yang semuanya terdiri dari bebatuan dan lava cair," papar Nguyen seperti dilansir dailymail.com, Rabu (4/11).
Bertindak sebagai partner dalam kajian ini, Profesor Nicolas Cowan, dari Universitas McGill, Montreal, mengaku cukup terkejut dengan fakta mengenai planet neraka yang mereka temukan.
"Atmosfer di planet ini menipis terutama di daerah-daerah yang dikepung lautan magma aktif, yang membuatnya lebih mudah dikenali dengan teleskop luar angkasa," papar Cowan.
"Semua planet berbatu, termasuk Bumi, dimulai sebagai dunia cair tetapi kemudian dengan cepat mendingin dan mengeras. Planet lava memberi kita pandangan langka pada tahap evolusi planet ini," pungkasnya.
Tim peneliti sekarang memiliki data yang relatif lengkap dari Teleskop Luar Angkasa Spitzer, yang memberi citra 3D untuk mengungkap suhu sisi siang dan malam dari exoplanet tersebut.
Penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. (M-4)
Ingin melihat hujan meteor Delta Aquarid 2025 di Indonesia? Simak jadwal puncak, arah pandang, dan tips lokasi terbaik untuk pengalaman maksimal.
Klaim Bumi gelap total 2 Agustus 2025 terbukti hoaks. Simak fakta ilmiah, klarifikasi NASA, dan jadwal gerhana matahari yang sebenarnya terjadi.
Penelitian terbaru dalam dunia astronomi mengungkapkan fakta mengejutkan: Bumi pernah memiliki hingga enam “bulan mini” sekaligus.
Simak 10 fakta menarik gerhana matahari total 2 Agustus 2027. Fenomena langka ini akan membuat dunia gelap selama lebih dari 6 menit. Jangan lewatkan!
Gerhana matahari total 2 Agustus 2027 akan membuat langit gelap hingga 6 menit. Fenomena langka ini hanya terjadi sekali dalam 100 tahun. Simak faktanya!
KASA berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved