Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
MESKI industri merupakan salah satu penyumbang emisi besar dunia, emisi dari perorangan tidak dapat diremehkan. Terlebih kalangan urban yang sehari-hari harus berpergian dengan kendaraan bermotor dan hampir setiap aktivitasnya menggunakan energi listrik.
Sebab itu semestinya setiap orang juga berusaha untuk dapat mengurangi atau mengkonversi jejak karbonnya. Konsep ini pula yang dihadirkan Gojek lewat fitur baru, GoGreener Carbon Offset.
Bekerja sama dengan Jejak.in dan lembaga swadaya masyarakat LindungiHutan, GoGreener Carbon Offset merupakan fitur untuk menyerap jejak karbon yang dihasilkan dari kehidupan sehari-hari. Jejak.in sendiri merupakan sistem sensus pemantauan menggunakan perangkat lunak untuk mengelola pohon dan tanaman. LindungiHutan merupakan platform kerumunan penanaman (Crowd Planting) penggalangan dana online untuk konservasi hutan dan lingkungan.
Fitur ini tersedia pada aplikasi Gojek di shuffle card GoGreener Carbon Offset. Pada aplikasi pun sudah tertera secara bertahap cara untuk menyerap jejak karbon, tentunya harus registrasi terlebih dahulu dengan mencantumkan nomor handphone.
Saat Media Indonesia mencoba fitur ini, tahap pertama yang dilakukan adalah menghitung jejak karbon dengan mengisi rata-rata jarak konsumsi penggunaan mobil dan motor per kilometer. Tahap kedua yaitu menentukan nilai kontribusi dan sudah tersedia tiga lokasi sehingga para pengguna memilih untuk berkontribusi menanam pohon dari salah satu lokasi.
Tahap ketiga adalah transaksi dengan GoPay (diharapkan para pengguna isi saldo GoPay terlebih dahulu) dan tersedia juga pilihan durasi konsumsi kendaraan selama harian, mingguan, dan bulanan. Tahap terakhir para pengguna akan mendapatkan laporan fase penanaman pohon milik pengguna akan ditanam kapan.
Fitur ini cukup menarik karena dengan transaksi bisa membantu penanaman pohon. Namun, yang menjadi perhatian adalah jumlah nominal yang tidak tertera pada laman awal fitur sehingga para pengguna pun akan kebingungan harus isi saldo GoPay dengan jumlah berapa.
Jejak karbon yang dikonversi akan mejadi pohon mangrove baru di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, DKI Jakarta; Konservasi Mangrove Pesisir Bedono, Demak-Jawa Tengah; dan Konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang, Kalimantan Timur. Pada periode konversi penanaman saat ini, tercatat di Jakarta Utara sudah terdapat 107 dari 250 pohon, lalu Demak sudah terdapat 42 dari 250 pohon, serta Bontang sudah terdapat 53 dari 250 pohon. Penanaman pohon nantinya akan dilakukan kurang lebih pada 14 Desember 2020. Nantinya, pohon yang ditanamkan dapat dipantau melalui dashboard dari laman Jejak.in. (Yulia Kendriya Putrialvita/M-1)
Mengusung tema Fawntastic World, Fawna memperkenalkan berbagai fitur terbaru untuk mempermudah perawatan hewan serta memperkuat komunitas pecinta satwa di Tanah Air.
First Mate akan merancang, memproduksi, dan membagikan konten tentang bahasa dan budaya Korea melalui berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
Aplikasi ini menjadi jembatan antara teknologi finansial dan kebutuhan nyata para trader di Indonesia karena mudah diakses, transparan, dan terpercaya.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved