Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
ENAM bulan. Setidaknya sudah enam bulan rakyat Indonesia dilanda pandemi korona (covid-19), terhitung sejak Indonesia pertama kali mengonfirmasi kasus covid-19 pada Senin, 2 Maret 2020. Akan tetapi, selama masa pandemi ini, bukan hanya jumlah korban saja yang meningkat, jumlah istilah seputar korona pun turut berkembang.
Dalam kurun waktu 6 bulan, beragam kata dan istilah bermunculan terkait dengan kasus pandemi korona ini. Bahkan dalam laman Badan Bahasa (badanbahasa.kemdikbud.go.id) tercatat sedikitnya 40 istilah asing telah dipadankan Badan Bahasa terkait dengan virus korona ini.
Akan tetapi, sayangnya, banyaknya istilah terkait kasus korona itu tidak cukup mampu menggerakkan masyarakat untuk sadar akan bahaya covid-19. Hal ini disayangkan mengingat faktor informasi merupakan salah satu kunci penting penanganan pandemi covid-19.
Di tengah kondisi minimnya pemahaman masyarakat tentang istilahistilah seputar covid-19, muncul usaha untuk kembali mengganti beberapa istilah itu. Pada tanggal 13 Juli 2020, terbit Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19). Dalam KMK itu, beberapa istilah seperti pasien dalam pengawasan (PDP) berubah menjadi kasus suspek, orang dalam pemantauan (ODP) diganti menjadi kontak erat, dan orang tanpa gejala (OTG) diganti menjadi kasus konfirmasi.
Selain istilah-istilah itu, dalam KMK juga tercantum istilah baru, yakni kasus probable, pelaku perjalanan, discarded, selesai isolasi, dan kematian.
Sebelumnya, pemerintah juga telah mengganti istilah ‘new normal’ menjadi ‘adaptasi kebiasaan baru’. Melalui juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, diakui bahwa istilah new normal yang sering digunakan selama pandemi itu merupakan diksi yang salah.
Lalu apa dampak penggantian istilah seputar korona dalam penanganan pandemi covid-19? Dilansir dari Detikhealth (15 Juli 2020), disebutkan ada 4 dampak dari adanya pergantian istilah itu. Pertama, penggantian istilah dapat memperbaiki data statistik korona, terutama pada kasus angka kematian. Kedua, penggantian istilah dapat memastikan penanganan kasus korona menjadi lebih baik. Ketiga, penggantian istilah berdampak pada perubahan data statistik. Hal itu karena kasus ODP dan PDP yang biasanya dicatat terpisah, kini digabung dalam kategori kasus suspek.
Akan tetapi, pendapat berbeda muncul dari ahli bahasa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Autar Abdillah. Menurut Autar, penggantian istilah korona malah membuat istilah semakin tidak jelas bahkan menakutkan. Menurutnya, tidak semua riwayat perjalanan seseorang memengaruhi masuknya virus. Selain itu, dalam istilah baru tersebut, orang yang ISPA tiba-tiba masuk golongan suspek. Hal itu tentu saja malah menjadi menakutkan.
Menurut saya, mengganti istilah baru dengan tujuan agar lebih spesifik tentu saja tidak dilarang. Akan tetapi, perlu kiranya memperhatikan pula pola pikir masyarakat umum. Seharusnya pemerintah lebih menyederhanakan istilah untuk masyarakat agar dapat dengan mudah dimengerti setiap orang, bukan malah menambah keruwetan.
JAGA Pemilu khawatir pelanggaran dalam pemilihan umum (pemilu) menjadi kebiasaan yang diwajarkan alis ‘new normal’di masa depan.
Konsekuensi daerah yang telah ditetapkan berada di level 1 berarti kegiatan masyarakat bisa dikatakan dapat beroperasi normal dengan kapasitas maksimal 100% di berbagai sektor.
Rumah mengangkat konsep Tropical Modern ramah lingkungan dan didesain untuk menjawab kebutuhan hunian di era new normal.
Kebijakan pelonggaran penggunaan masker di ruang terbuka, diharapkan tidak menimbulkan euforia berlebihan yang berakibat abai terhadap protokol kesehatan yang masih harus diterapkan.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan mobilitas masyarakat terus mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir dan menjadi yang tertinggi selama masa pandemi covid-19.
SAAT ini kita tengah memasuki masa pra kondisi menuju transisi pandemi menjadi endemi. Secara gradual, pembatasan sosial memang sudah dilonggarkan.
Kamu yang ingin mengetahui apa itu ice breaking, berikut penjelasan tentang hal tersebut!
Yuk main teka-teki lucu dan menghibur ini dengan teman.
BEBERAPA hari lalu, saya bersama teman-teman kampus mengadakan acara reuni virtual.
SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika.
Bapak tuh KORUPTOR yang ciamik, Paling berani tapi okeeeee. Ampuuun... Jangan dipuja puji dooong..
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved