Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Keluarga si Nopal Ajak Warganet Bijak Bermedia Sosial

Fathurrozak
12/8/2020 20:00
Keluarga si Nopal Ajak Warganet Bijak Bermedia Sosial
Animasi Keluarga si Nopal(Facebook Indonesia)

Facebook dan Instagram --yang berinduk pada perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu-- meluncurkan kampanye aman bersosial media. Melalui kedua platform itu, salah satunya lewat kolaborasi dengan animator Naufal Faridurrazak. Bersama Naufal, akan ada empat video yang diunggah tiap pekannya, dimulai sore ini.

Public Policy Facebook untuk Indonesia Karissa Sjawaldy menyatakan pihaknya ke depan akan terus berinvestasi untuk melakukan kampanye keamanan bersosial media. Seri ini juga merupakan lanjutan dari kampanye sebelumnya ketika Facebook mengeluarkan Facebook Cafe di Jakarta dan Bandung.

“Ini adalah untuk meningkatkan kesadaran menjaga privasi di platform kita. Bagaimana menjaga keamanan akun agar terhindar dari misinformasi,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu, (12/8).

“Yang memiliki kontrol keamanan akun adalah pengguna sendiri. Mereka harus teliti dan cermat sebelum membagikan informasi dari sumber manapun. Baik membaca baik situs atau web, isi berita sama situs yang tidak kredibel, cek dulu kebenarannya jangan sampai informasi palsu dan bisa membahayakan orang lain,” tambahnya.

Sementara itu, Naufal yang membuat video animasi dengan karakter-karakter dari orang terdekatnya seperti Cute Girl yang merupakan adiknya, Abah yang juga disulih suara oleh ayah Naufal menyebut dalam pembuatan video ini di antaranya ia terinspirasi dari peristiwa kesehariannya.

“Saya sih pantau sosmed orangtua. Zaman sekarang kan sepertinya orangtua itu selalu cemas kalau melihat pemberitaan, jadi ya ikut memantau mereka. Bikin video kampanye ini ya seperti kehidupan sehari-hari aja,” kata Naufal dalam kesempatan yang sama dengan Karissa.

Facebook memiliki 35 ribu pengulas konten yang bekerja 24/7 untuk melihat kiriman yang tidak sesuai kebijakan mereka. Dalam tindakannya, Facebook tidak selalu takedown konten tersebut.

“Ada tindakan lain, seperti mengurangi distribusinya. Konten tidak akan muncul di news feed paling atas, tetapi akan ditaruh paling bawah. Ketika pengguna kami melihat konten yang berpotensi misinformasi juga menginfokan pada kami. Atau atau tombol informasi yang juga melabeli konten tersebut misinformasi. Kami ingin semua pengguna lebih bijak dalam menggunakan sosmed,” kata Karissa. Ia juga menyebutkan, dari pengulas konten tersebut terdapat gabungan antara machine learning dan secara manual. Kampanye kali ini, ialah lebih difokuskan pada konten-konten yang berhubungan dengan informasi mengenai covid-19.

Selain menghapus dan mengurangi distribusi, Facebook juga menggunakan upaya lain, bermitra dengan pihak ketiga sebagai pemeriksa fakta. Menurut perusahaan itu, hal ini ditujukan untuk menelaah dan menilai akurasi artikel dan unggahan di Facebook.

Para pemeriksa data merupakan badan yang independen dan bersertifikasi melalui non-partisan International Fact Checking Network. Mereka bertugas memberikan pemeringkatan pada suatu berita palsu, yang berdampak pada pemberian posisi yang rendah pada News Feed. Facebook mengklaim, rata-rata hal ini membantu mengurangi pengguna untuk melihat unggahan tersebut hingga lebih dari 80%. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya