Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DALAM beberapa dekade ke depan, kepunahan massal satwa liar diprediksi sangat cepat. Hal itu diungkapkan tim peneliti gabungan dari University of Mexico dan Stanford University dalam penelitian terbaru mereka.
Para peneliti memprediksi lebih dari 500 spesies satwa berada di ambang kepunahan dalam jangka waktu 20 tahun mendatang. Beberapa satwa langka yang mendapatkan perhatian dalam riset ini antara lain adalah Badak Sumatra, Rusa Pulau Clarion, Kura-kura raksasa Espanola, dan Katak Harlequin.
Menurut para peneliti, ancaman kepunahan massal tersebut merupakan dampak dari aktivitas perusakan lingkungan yang dilakukan manusia selama beberapa dasawarsa belakangan.
Dalam riset yang diterbitkan oleh 'The Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS)', para peneliti menemukan 515 spesies (atau setara dengan 1,7 %) dari total 29.400 spesies yang mereka analisis, berada di ambang batas kepunahan, dengan rata-rata populasi kurang dari 1.000 ekor yang tersisa pada setiap spesies.
Mayoritas spesies terancam punah ini berasal dari daerah tropis dan subtropis, sebagian besar habitatnya terancam oleh berbagai kegiatan manusia. Untuk mengatasi laju kepunahan , para peneliti sepakat mengusulkan peningkatan level kedaruratan terkait konservasi satwa liar.
Paul Ehrlich, dari Stanford University, salah satu peneliti dalam riset gabungan ini mengatakan, ancaman kepunahan satwa sangat nyata dan sudah seharusnya manusia mengambil langkah tegas menangani krisis tersebut.
"Ketika manusia mengancam populasi spesies makhluk lainnya, ia sedang menggerogoti anggota tubuhnya sendiri, menghancurkan bagian-bagian yang berfungsi sebagai sistem pendukung kehidupannya sendiri," papar Ehrlich, seperti dilansir dailymail.co.uk, Senin (1/6). (M-4)
Penelitian Universitas Negeri Ohio ungkap warga yang tinggal dekat laut punya harapan hidup lebih panjang. Faktor lingkungan dan sosial jadi kunci utama.
Pada ajang ESG Award by Kehati 2025, BRI Ventures, perusahaan modal ventura milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), meraih penghargaan Best Investor on Impact Investment.
PELAKSANAAN Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi daerah.
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
Terungkapnya perdagangan bagian satwa di lindungi berupa sisik terenggiling (Manis javanica), bermula dari penggalian data dan informasi di media sosial.
Dalam kegiatan tersebut, ditemukan akun Facebook atas nama “Thamrin MD” yang memposting spesimen kupu-kupu dan kumbang berbagai jenis yang merupakan satwa liar dilindungi
Pelaku berinisial RZ (40) warga Pandam, Jorong Anak Aia Dadok, Kecamatan Lubuk Basung ditangkap ketika akan menjual sisik trenggiling (manis javanica) seberat 1,5 kilogram pada Sabtu (28/6).
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan JS, 46, agen gas bersubsidi sebagai tersangka kasus kepemilikan satwa dilindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved