Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagai wujud apresiasi terhadap para tenaga medis yang telah menjadi garda terdepan bangsa dalam penanganan wabah covid 19, Coca Cola Indonesia merilis sebuah film pendek berjudul ‘Untuk Seluruh Umat Manusia’ (For the Human Race) yang mengusung kisah perjuangan dokter Handoko Gunawan, yang bertaruh nyawa di usia senjanya.
Film pendek berdurasi satu menitan ini merupakan versi lain dari film bertajuk sama yang juga mengangkat kisah inspiratif para pahlawan medis dari berbagai penjuru dunia. Selain Indonesia, terdapat tujuh kisah dari tujuh negara lain seperti Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Thailand, Filipina, Vietnam dan Myanmar yang difilmkan oleh perusahaan minuman kemasan ini.
Melalui media film, Coca Cola ingin mengampanyekan semangat positif serta solidaritas para pejuang kemanusiaan di masa-masa sulit ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terus berjuang untuk menjaga kita agar tetap aman dalam menghadapi krisis ini, terutama mereka yang berada di garda terdepan,” ungkap President Director PT Coca-Cola Indonesia Diego Gonzalez dalam keterangan pers yang diperoleh Media Indonesia pada Rabu (20/5).
Keputusan Coca Cola mengangkat kisah dokter Handoko Gunawan dalam narasi film pendeknya ini tak terlepas dari dedikasi yang ditunjukan oleh sang dokter senior yang turut berjuang bersama tenaga medis lainnya untuk merawat pasien-pasien covid 19.
“Kami sangat tersentuh dan menghormati dedikasi para pahlawan medis. Pada Film ‘Untuk Seluruh Umat Manusia’ (For the Human Race) kami merasa terhormat dapay turut menghadirkan seorang sosok dokter senior, Handoko Gunawan yang tak kenal lelah dalam menangani pasien bergejala COVID-19 bersama dengan para tenaga medis lainnya. Kisah beliau menggambarkan pengabdian dan ketangguhan para pahlawan medis melawan pandemi yang tengah kita hadapi saat ini.”
Handoko Gunawan ialah seorang dokter spesialis Paru kelahiran 18 Juli 1940. Sosoknya sempat viral lantaran keputusannya untuk tetap turun tangan ikut menangani para pasien yang terinfeksi virus korona di usia senjanya.
Dokter Handoko saat ini diketahui telah berusia 80 tahun. Beliau sempat menangani dua pasien positif covid di Jakarta.
Namun, beberapa pekan lalu dokter senior yang sehari-hari berdinas di RS Grha Kedoya ini sempat harus mendapatkan perawatan intensif lantaran sesak nafas yang dideritanya.
Dalam film pendek inisiasi Coca Cola Indonesia ini, dokter Handoko berpesan kepada tenaga medis di seluruh Indonesia agar jangan pernah putus semangat menghadapi wabah covid 19 ini.
“Untuk mereka yang harus kita acungkan jempol. Tidak boleh menyerah. Karena kita semua bisa menyelesaikan ini dengan selamat. Jangan putus semangat,” demikian sepenggal nasihat dari dr. Handoko Gunawan di menit akhir film ‘Untuk Seluruh Umat Manusia’ (For the Human Race).
Film ‘Untuk Seluruh Umat Manusia’ (For the Human Race) versi dokter Handoko ini telah dapat Anda saksikan di berbagai platform media sosial yang dikelola oleh pihak Coca Cola Indonesia. (RO/Bus/M-2
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved