Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Jangan Paksakan Diri Membaca Buku Selama Karantina

Fetry Wuryasti
20/5/2020 16:15
Jangan Paksakan Diri Membaca Buku Selama Karantina
Para psikolog menyarankan untuk memilih kegiatan yang lebih ringan saat menghabiskan waktu stay at home selama pandemi.(Unsplash/ Nicole Wolf)

DALAM masa karantina panjang ini, mungkin tadinya anda berencana menyelesaikan buku-buku yang tidak sempat tersentuh. Namun jika anda merasa justru makin sulit membaca buku kini bahkan membaca cenderung membuat jenuh maka itu tidaklah aneh.

Dilansir Metro.co.uk, Dr Anna Mandeville, Konsultan Psikolog Kesehatan Klinis, mengungkapkan jika pandemi memang menciptakan kondisi berdiam di rumah yang bukan dalam suasana santai. Orang masih tetap harus bekerja dan cenderung terus berada di depan layar. Selain itu ada nuansa ketidakpastian dan bahaya yang membuat suasana muram. 

Hal serupa dikatakan Dr Matteo Ria, Konsultan Psikolog Pall Mall Medical. Ia menilai pandemi membuat orang terlebih dulu harus beradaptasi dengan "normal yang baru". Akibatnya membaca mungkin menjadi lebih terasa sebagai tugas ketimbang kesenangan.  

Perasaan itu juga sejurus dengan penelitian dari Maryanne Wolf dari Tufts University, Amerika Serikat. Penelitian itu menunjukkan jika tampilan video dan grafik yang dinamis lebih memberi kepuasan pada pikiran. Hal ini tentu tidak terdapat dalam buku fisik.

Fokus dan emosi yang diperlukan untuk menikmati membaca mungkin tampak seperti terlalu banyak pada saat ini. Meskipun Anda mungkin tiba-tiba memiliki lebih banyak waktu daripada yang Anda harapkan, banyak dari kita menghabiskan waktu itu sendirian, atau dengan beberapa orang yang sama.

Sebab itu para psikolog mengatakan jika orang tidak perlu memaksa diri membaca buku ketika berdiam di rumah selama pandemi.  "Dengan begitu banyak kegiatan relaksasi yang tersedia bagi kita di rumah, seperti menonton film atau mendengarkan musik, mungkin lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk memilih ini sebagai metode relaksasi karena mereka membutuhkan lebih sedikit tenaga dari pikiran," kata Dr Ria.

Ia juga menjelaskan jika membaca adalah tugas solo dimana kita ingin menutup dari dunia kita dan tersesat di dunia lain. Sementara saat ini, orang memang sudah terputus secara fisik dari dunia luar. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya