Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
FESTIVAL Film Cannes tidak akan berlangsung seperti biasanya karena pandemi virus korona. Semula, festival bergengsi itu dijadwalkan berlangsung di Prancis selatan pada 12-23 Mei. Bulan lalu, panitia menyatakan akan menunda penyelenggaraan festival pada Juni atau Juli, dengan asumsi puncak pandemi covid-19 pada Maret.
Namun dalam pernyataan terbaru, panitia menyatakan penundaan tidak lagi menjadi pilihan. Hal itu didasari kebijakan pemerintah Prancis yang memperpanjang masa karantina hingga 11 Mei. Acara-acara publik tidak dapat diadakan sampai pada pertengahan Juli.
"Mengikuti pernyataan Presiden Prancis kami mengakui bahwa penundaan Festival Film Cannes Internasional ke-73, yang awalnya dipertimbangkan untuk akhir Juni hingga awal Juli, tidak lagi menjadi pilihan," terang panitia festival sebagaimana dilansir BBC.
Panitian juga menyatakan kemungkinan festival ini tidak berlangsung dengan format biasanya.
"Jelas sulit untuk berasumsi bahwa Festival de Cannes dapat diadakan tahun ini dalam bentuk aslinya," lanjut mereka.
Panitia menambahkan telah berdiskusi dengan para profesional industri film untuk tetap menggelar festival pada tahun ini
"Mereka setuju bahwa Festival de Cannes, sebagai pilar penting bagi industri film, harus menjelajahi semua kemungkinan untuk mengadakan Cannes 2020, dengan berbagai macam cara," terus mereka.
Namun, panitia Festival Film Cannes tidak merinci alternatif yang bakal ditempuh. Mereka hanya mengatakan akan segera mengumumkannya ke masyarakat. "Kami berharap dapat segera berkomunikasi mengenai bentuk-bentuk yang akan diambil Cannes 2020 ini," pungkas mereka. (M-4)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved