Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Masker Langka, Ilmuwan Korsel Ciptakan Filter Masker Reusable

Melalusa Susthira K
20/3/2020 13:27
Masker Langka, Ilmuwan Korsel Ciptakan Filter Masker Reusable
Filter masker menggunakan teknologi serat nano.(Yonhap/KAIST)

Semenjak covid-19 merebak di berbagai negara dunia, salah satu barang yang paling diburu ialah masker. Kini masker seolah menjadi barang yang langka dan harganya melonjak drastis di pasaran. Berkaitan dengan hal tersebut, para ilmuwan dari Korea Selatan pun mengembangkan filter masker yang dapat dicuci hingga 20 kali dan dapat digunakan selama satu bulan.

Para ilmuwan dari the Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) itu mengatakan mereka telah menemukan filter masker yang dapat dicuci berulang kali menggunakan teknologi serat nano cross-alignment yang dapat secara efektif menangkal virus terhirup, namun tetap dapat mudah bernapas.

"Teknologi ini akan menyelesaikan masalah kelangkaan masker dan dampak lingkungan dari limbah masker," ujar pemimpin penelitian Kim Il-doo dari KAIST, Korea Selatan.

Filter masker tersebut rencananya akan digunakan pada masker KF80 dan masker respirator N95 yang banyak dipakai oleh tenaga medis. Filter itu juga dapat disematkan di dalam masker katun, yang dapat menunjang penggunaannya berulang kali.

Setelah pencucian keduapuluh pun serat filter masker itu tak berubah, dan masih sama dengan saat pencucian pertama kali. Selain itu setelah masker dicuci puluhan kali dengan sabun atau direndam dalam larutan etanol selama tiga jam pun ketahanannya tetap sama.

Bahkan filter masker itu juga anti kusut, setelah dilipat-lipat hingga 4.000 kali kualitas perlindungannya masih sama dengan masker KF80. Dalam sehari tim peneliti dapat memproduksi hingga 1.500 filter masker yang dapat dicuci tersebut, dan dapat meningkat bila telah resmi mengantongi izin dari Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan. (Yonhap/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik