Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Cegah Serangan Siber Di Medsos dengan 7 Kiat Ini

Thalatie K Yani
24/9/2019 10:45
Cegah Serangan Siber Di Medsos dengan 7 Kiat Ini
serangan siber mengancam media sosial anda.(123rf)

Perkembangan ekonomi digital berkembang pesat saat ini. Pertumbuhan itu pun memengaruhi kehadiran media sosial (medsos). Melalui medsos, memudahkan konsumen terhubung dengan orang lain, berbagi informasi, membuat keputusan pembelian, melakukan ulasan.

Sayangnya seiring perkembangan teknologi, ada sejumlah pihak yang menyalahgunakan. Dari serangan pengambilalihan akun, penipuan dengan pembuatan akun palsu, hingga spam dan penyalahgunaan platform media sosial. Namun, lebih dari 75% serangan di media sosial adalah serangan bot otomatis.

Tingkat serangan yang sangat tinggi pada login media sosial menunjukkan banyaknya akun media sosial yang dikompromikan para peretas. Lebih dari 50% login media sosial adalah palsu, mereka menggunakan bot skala besar untuk meluncurkan serangan pada platform media sosial dengan tujuan menyebarkan spam, mencuri informasi, menyebarkan propaganda sosial dan melaksanakan kampanye social engineering yang menargetkan pengguna.

Contoh kasus yang paling nyata dan masih terjadi di Indonesia adalah penipuan media sosial dengan menawarkan hadiah ponsel secara gratis. Warganet diiming-imingi hadiah ponsel dengan mengisi data personal secara lengkap, data ini yang dimanfaatkan untuk meretas akun korban dengan kasar.

“Penipuan di media sosial menargetkan orang-orang dari semua latar belakang, usia, dan tingkat pendapatan. Penipuan berhasil karena mereka terlihat seperti nyata dan membuat orang lengah. Scammers semakin pintar dalam memanfaatkan teknologi baru, produk atau layanan baru dan peristiwa besar untuk membuat cerita yang dapat dipercaya untuk meyakinkan banyak orang agar memberi mereka uang atau informasi pribadi secara detail,” ungkap IT Security Consultan PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia.

Tidak ingin menjadi korban penipuan. Ikuti trik berikut.

1. Berhati-hatilah dengan seberapa banyak informasi pribadi yang Anda bagikan di situs media sosial. Penipu dapat menggunakan informasi dan gambar Anda untuk membuat identitas palsu atau menipu anda.

2. Tinjau pengaturan privasi dan keamanan di media sosial. Jika Anda menggunakan situs jejaring sosial, seperti Facebook, berhati-hatilah dengan siapa terhubung dan pelajari cara menggunakan pengaturan privasi dan keamanan untuk memastikan tetap aman.

3. Waspada saat berurusan dengan kontak yang tidak dikenal dari orang atau bisnis, apakah itu melalui telepon, melalui surat, email, secara langsung, atau di situs jejaring sosial, selalu pertimbangkan kemungkinan bahwa pendekatan itu mungkin scam.  

4. Tahu dengan siapa berhadapan. Jika Anda hanya pernah bertemu seseorang secara online atau tidak yakin dengan legitimasi bisnisnya, luangkan waktu untuk melakukan sedikit riset lebih lanjut. Jika sebuah pesan atau email berasal dari seorang teman dan tampaknya tidak biasa atau tidak sesuai dengan karakter mereka, hubungi teman Anda secara langsung untuk memeriksa apakah sebenarnya mereka yang mengirimnya.

5. Jangan buka teks yang mencurigakan, pop-up windows atau klik tautan atau lampiran dalam email, hapuslah Jika tidak yakin, verifikasi identitas kontak melalui sumber independen seperti buku telepon atau pencarian daring. Jangan gunakan detail kontak yang disediakan dalam pesan yang dikirimkan kepada Anda.

6. Amankan perangkat seluler dan komputer Anda. Selalu gunakan perlindungan kata sandi, jangan berbagi akses dengan orang lain termasuk dari jarak jauh, perbarui perangkat lunak keamanan, dan buat cadangan data. Lindungi jaringan WiFi dengan kata sandi dan hindari menggunakan komputer umum atau hotspot WiFi untuk mengakses akun perbankan daring atau memberikan informasi pribadi.

7. Hati-hati saat berbelanja daring. Waspadalah terhadap penawaran yang tampaknya too good to be true, dan selalu gunakan layanan belanja online yang Anda kenal dan percayai. Kemudian jangan pernah mengirim uang atau memberikan detail kartu kredit, detail akun online, atau salinan dokumen pribadi kepada siapa pun yang tidak Anda kenal atau percayai. (RO/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya