Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Perkembangan konektivitas 5G semakin meningkat belakangan. Seiring dengan peningkatan itu Nokia menawarkan Common Software Foundation (CSF), peranti lunak bersifat hardware agnostic dan cloud native, yang memiliki kapabilitas kepada pelanggan.
Head of Solution Consulting Asia Pacific and Japan Nokia Software, Srinivas Bhattiprol mengatakan Nokia menjadi perusahaan pertama yang membangun CSF bersifat cloud native untuk skala pasar perangkat lunak telekomunikasi.
"Dengan momentum 5G yang semakin meningkat, Nokia menawarkan inovasi dengan software (peranti lunak) yang didesain untuk kelincahan membawa layanan 5G," ujar Srinivas di Jakarta, Kamis (12/9).
Indonesia, kata Srinivas, berpotensi mewujudkan kesempatan baru dalam industri 4.0 dengan mengimplementasi peranti lunak milik Nokia. Sebagaimana yang sudah dilakukan Nokia di kawasan Asia-Pasifik, seperti Jepang, Malaysia, Singapura, dan Australia.
CSF membantu operator dalam menyediakan layanan digital, seperti menganalisis dan memprediksi masalah pengguna operator. Lebih lanjut CSF memberikan notifikasi kepada operator mengenai masalah yang terjadi pada pelanggan.
Head of Nokia Software Indonesia Yashinta Bahana memaparkan peranti lunak ini akan membantu operator mencegah hilangannya pelanggan, dengan memberikan diagnosis masalah yang dialami pelanggan kepada operator.
"Diagnosis ini memberikan operator langkah untuk membantu masalah pelanggan, tanpa harus mendapatkan laporan keluhan dari pelanggan," ujar Yashinta.
Di Indonesia, umumnya data dikumpulkan dari keluhan masyarakat melalui media sosial, baik menggunakan kata kunci atau tanda tagar. Dengan memahami yang terjadi di lingkungan, operator bisa memperbaiki koneksi hingga memberikan penawaran menarik kepada konsumen agar tidak berpindah.
dalam CSF sejumlah teknologi dibenamkan. Seperti platform security orchestration analytics and response yang menunjang operasi keamanan melalui panel tunggal untuk pemantauan, pengaturan, serta remediasi dari ancaman siber.
Kemudian NetGuard Security Management Centre yang dapat mendeteksi dan memonitor ancaman keamanan siber menggunakan analitik dan kecerdasan buatan. Sehingga bisa merespons otomatis menggunakan panduan keamanan siber.
Nokia juga memiliki sistem pendukung keputusan yang mendorong perilaku service operations yang cerdas. Bagaimana para pemimpin perusahaan dapat mentransformasi operasi dari organisasi mereka untuk mengintegrasikan metode yang berorientasi kepada konsumen. (M-3)
Baca juga : Permudah Siswa Belajar, Start-up Indonesia Berjaya di Hungaria
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Berdasarkan survei terungkap sebanyak 67% pengguna media sosial di Asia Pasifik menggunakan ponsel pintar.
Media sosial menjadi adah eksistensi netizen. Sayangnya tanpa disadari kita banyak mengekspose privasi di media sosial.
Situs ini akan memadukan antara laporan masyarakat dan polisi sehingga bisa ditampilkan di data base situs tersebut.
Sejumlah Jenis Kejahatan Siber di Indonesia
Penjahat siber seringkali memanfaatkan ketidakpahaman setiap anggota masyarakat tentang dunia digital untuk menyerang perangkat yang digunakan dan mencuri data.
Generasi kelima 5G yang ada saat ini akan membantu percepatan program Smart City, dan Smart Government, dan Smart Society.
Layanan 5G yang baru itu akan memberikan akses ke Internet broadband seluler yang lebih baik bagi pelanggan konsumen dan bisnis Indosat Ooredoo.
IOH bersama mitra strategisnya Ericsson akan menghadirkan layanan 5G di sekitar lokasi Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC).
Para pengunjuk rasa, banyak membawa plakat, berkumpul di depan gedung parlemen Swiss, dalam upaya untuk menghentikan pembangunan antena yang lebih kompatibel 5G.
Hubungan AS-Palestina telah meningkat di bawah Biden, setelah mencapai titik terendah sepanjang masa di bawah pendahulunya Donald Trump sebagai pendukung setia Israel.
Salah satu tantangan besar dalam hal ini adalah terbatasnya ketersediaan spektrum untuk implementasi layanan 5G serta jaringan suboptimal yang dihasilkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved