Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Lakukan Perubahan Lingkungan Saat Mandi

Suryani Wandari Putri
18/7/2019 14:55
Lakukan Perubahan Lingkungan Saat Mandi
Lima rangkaian Love Beauty and Planet yang ramah lingkungan.(MI/Suryani Wandari Putri)

Peduli lingkungan menjadi kampanye besar-besaran beberapa perusahaan belakangan ini, terutama mengingat produksi plastik yang tak terhindarkan. Guna membuat perubahan kecil terhadap kebiasaan penggunaan plastik, Unilever menghadirkan lima rangkaian merek baru 'Love Beauty and Planet' untuk konsumen Indonesia pada Rabu (17/7) di kawasan SCBD, Jakarta.

Mengusung campaign #smallactsoflove, brand ini mengajak para beauty enthusiasts mulai lebih peduli terhadap kelestarian planet bumi. Kepedulian bisa dilakukan dari hal yang kecil dan sehari-hari, termasuk saat mandi.

"Kami menghadirkan lima rangkaian produk yang terdiri dari hair care (shampoo & conditioner) dan skin care (body wash & body lotion)," kata Ira Noviarti selaku Beauty & Personal Care Director, PT Unilever Indonesia Tbk.

Produk-produk perawatan kecantikan, kata Ira, tidak bisa dipungkiri berdampak terhadap lingkungan. Di satu sisi, industri kecantikan berpotensi sangat besar mengedukasi dan menggerakkan konsumen agar memulai langkah kecil untuk lebih peduli terhadap kelestarian bumi.

Di Asia,menurut data dari Ecovia Intelligence, pasar industri kecantikan yang ramah lingkungan tercatat sebesar US$ 652 juta (Sekitar Rp 9.111triliun) di tahun 2017. Nilai ini diprediksi terus meningkat seiring semakin tingginya kesadaran konsumen. Beauty enthusiasts dari generasi milenial dan Gen-Z tidak semata melihat brand kecantikan yang berkualitas, tapi memiliki nilai-nilai yang mendukung kelestarian lingkungan.

Seperti artis Kimberly Ryder, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. “Aku percaya siapapun bisa menjadi ‘everyday change-maker’ dengan melakukan hal-hal kecil untuk menjaga lingkungan dan bumi. Aku pilih produk personal care yang tidak hanya berkualitas, tapi juga diproduksi dengan cara yang lebih ramah lingkungan, mendukung semangat sustainability, dan bertanggung jawab dalam mengelola sampah kemasannya," ungkapnya.

Produk yang sebelumnya diluncurkan di Amerika pada 2018 ini memiliki beberapa langkah peduli lingkungan. Mulai dari penggunaan botol yang dibuat dari 100% plastik hasil daur ulang dan dapat didaur ulang kembali, tanpa paraben maupun pewarna buatan, meninggalkan jejak karbon seminim mungkin, kondisioner  yang dilengkapi fast rinse technology untuk membantu konsumen mendapatkan rambut lembut ternutrisi sekaligus menghemat waktu dan air, dan telah memiliki sertifikasi vegan dari vegan.org dan cruelty-free dari PETA.

"Teknologinya memungkinkan cepat untuk dibersihkan, sehingga hemat air yang juga sejlna dengna tujuan kami peduli lingkungan," tambah Ira.

Sementara soal wewangian, aromanya berasal dari bahan alami yang diproses menjadi essential oil terbaik dari beberapa tempat di dunia. "Rose petals dari Bulgaria, lavender dari Perancis, mimosa flower dari Moroko, ylang ylang dari Komoro, dan vetiver dari Haiti yang terjaga terjaga kelestariannya sekaligus memenuhi standar sustainability  di berbagai aspek, termasuk kesehatan, keamanan, sosial, lingkungan, maupun integritas bisnis," ungkap Gina Park selaku Global Fragrance Director Givaudan.

Sampai saat ini, Love Beauty and Planet telah bermitra dengan  organisasi yang memiliki tujuan serupa. Seperti Waste4Change dengan program Drop Box untuk mengembalikan kemasan bekas produk personal care di beberapa outlet Farmers Market, adapula kerjasama dengan organisasi non-profit XSProject yang menerima kemasan bekas yang terkumpul untuk dikonversi sebagai bentuk donasi untuk membantu biaya pendidikan bagi anak-anak pemulung di wilayah Cirendeu, Tangerang Selatan.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya