Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pementasan I La Galigo Pulang Kampung ke Indonesia

Suryani Wandari Putri Pertiwi
13/6/2019 23:15
Pementasan I La Galigo Pulang Kampung ke Indonesia
I La Galigo yang terinspirasi dari wiracarita mitos penciptaan suku Bugis itu akan berlangsung di CiputraArtpreneur Theater, Juli 2019.(ANT/MUHAMMAD ADIMAJA)

Pentas teater musikal kelas dunia, I La Galigo, akan segera tampil di Indonesia awal Juli tahun ini setelah sebelumnya melanglang buana pentas di berbagai belahan dunia selama lebih dari 10 tahun.

Pementasan ini telah menyita banyak perhatian, pasalnya I La Galigo berhasil membuat mata  dunia terkagum dengan segala aspek, mulai dari cerita yang diambil dari tanah Sulawesi Selatn, tata musik, kostum,  hingga pencahayaan.

Ya, pementasan ini diambil dari Sureq Galigo yakni winacarita mitos penciptaan suku Bugis, Makasar (circa abad 13 dan 15) yang selama ini tersimpan baik lewat tradisi lisan dan naskah-naskah yang kemudian ditulis dalam bentuk syair menggunakan bahasa dan huruf Bugis kuno.

Kisah di dalamnya pun memuat petualangan, perperangan, cinta terlarang pernikahan rumit hingga pengkhianatan. Semua elemen itu kemudian dirangkai menjadi pementasan menarik yang rupanya masih relevan ditampilkan hingga zaman modern sekarang ini.

"Setelah berhasil melakukan pementasan pertama I La Gailigo di Esplanade, Singapura kami melanglang buana ke 9 negara. Kini waktunya kami pulang agar cerita asli Indonesia ini pun dapat dinikmati  masyarakat Indonesia," kata Restu Imansari Kusumaningrum, Ketua Yayasan Bali Purnati dan Directur artistik I La Galigo saat jumpa pers, Kamis (13/6), di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta.

Penghargaan terhadap I La Galigo memang telah tak diragukan, mereka telah tampil di Center Festival di New York, Het Muziektheater di Amsterdam, Fòrum Universal de les Cultures di Barcelona, Les Nuits de Fourvière di Prancis, Ravenna Festival di Italy, Metropolitan Hall for Taipei Arts Festival di Taipei, Melbourne International Arts Festival di Melbourne, Teatro Arcimboldi di Milan.

BACA JUGA: Ragam Wisata di Jalur MRT

I La Galigo juga terpilih sebagai pementasan khusus berkelas dunia pada saat Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 di Bali. Bahkan, media sekelas The New York Times pun tak segan menyebutnya "stunningly beautiful music-theater work" ketika I La Galigo menjadi pembuka pada Lincoln Center Festival 2005.

Restu berserta kru juga memastikan pementasan tersebut tidak akan berbeda dari pementasan belasan tahun sebelumnya, baik dari segi cerita, kostum dan sebagainya.

"Secara universal pementasan itu diciptakan untuk bisa ditonton semua orang dan kekuatan dari karya panggung kan abadi. Apalagi itu sudah kelas dunia, jadi sudah milik dunia, ada aturan untuk mengubahnya," lanjut Restu.

Rencananya,  pertunjukan ini akan berlangsung pada 3, 5, 6, 7 Juli 209 di Ciputra Artpreneur Theater dengan harga tiket mulai dari Rp475 ribu sampai Rp1,8 juta melalui Loket.com, Go-Tix dan www.ciputraartpreneur.com. Pengguna pun bisa dapat diskon 25% juga pembayaran menggunakan Kartu Kredit/Debit BCA. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya