Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

The Vanishing, Thriller Tegang yang Telat Panas

Fathurrozak
06/5/2019 02:10
The Vanishing, Thriller Tegang yang Telat Panas
Salah satu adegan dalam The Vanishing(IMDB/The Vanishing)

The Vanishing yang awalnya memiliki judul Keepers ini menyoroti tiga laki-laki dengan perbedaan rentang usia serta pengalaman. Thomas (Peter Mullan), ialah orang yang sudah berpengalaman selama 25 tahun menjaga mercusuar. James Ducat (Gerrard Buttler) juga sudah terbiasa menjadi penjaga, meski tak selama Thomas. Donald McArthur (Connor Swindells), jadi anak bawang. Ketiganya tampak seperti keluarga, Thomas yang mirip seperti kakek bagi Donald, dan James yang seolah menjadi ayah.

Sejak awal film, keintiman ketiganya mulai dibangun. Misalnya, bagaimana Donald tampak mencari perhatian James, atau Thomas yang selalu mewanti-wanti keduanya. Hingga suatu ketika, petaka menyambangi ketiganya.

Mereka menemukan kapal kecil yang hancur menabrak karang, dengan seorang lelaki yang tergeletak mati, serta sekotak peti terkunci. Ini menjadi sengatan pertama setelah film berjalan begitu pelan dan senyap.
Thomas meminta Donald untuk menuruni tebing dan mengecek jasad laki-laki tersebut. Namun, ketika tubuh itu dinyatakan mati, Thomas meminta Donald untuk mengaitkan peti itu pada tambang yang digunakan Donald untuk turun. Sementara James dan Thomas berusaha menarik peti, Donald harus berjibaku dengan tubuh laki-laki tadi yang tiba-tiba bangun dan menghajar si anak bawang.

Ketegangan mulai mengeskalasi ketika dua awak kapal kemudian datang ke mercusuar untuk menanyakan apakah mereka pernah dikunjungi oleh kawannya dengan kapal kecil. The Vanishing yang tampak terlambat panas, sekonyong-konyong menerkam dengan sadis.


Donald yang mulanya terguncang membunuh seseorang, kini ia harus kembali menghabisi nyawa dengan cara cukup maniak, mempraktikkan cara Thomas saat menjepit Kepiting di meja makan untuk mengeluarkan dagingnya. Dengan analogi, begitulah cara bajak laut menanyai seseorang ketika tidak mendapat jawaban.


Ketiga karakter yang merasa dihantui rasa bersalah karena seharusnya melaporkan kejadian awal kepada petugas berwenang, harus semakin terperosok untuk menyusun kelanjutan plot, yang sudah dilalui dengan keji. Bahkan, sekalipun mesti menghilangkan nyawa seorang bocah.  

Latar belakang ketiganya yang terasa kelam menjadi penguat motivasi mereka untuk menemukan harapan dari harta di peti yang mereka ambil. Pada awal film, saat James hendak berangkat, di pelabuhan ia memberi 'sangu' untuk istri dan kedua anaknya. Menjadi bibit yang ditabur untuk menguatkan bahwa kondisi ekonominya tidak begitu baik. Donald yang dicampakkan perempuan karena ia dianggap sebagai anak haram tentu ingin mengubah nasibnya. Sementara Thomas, yang kehilangan istri serta anak-anaknya, mulai kehilangan moral kompasnya.

Saat Thomas berada di kapel dan tengah termenung, sinematografi yang diarahkan Jorgen Johansson menjadi lubang bagi garapan Kristoffer Nyholm. Entah apa alasan treatment kamera dibuat menjadi handheld dengan komposisi extreme close up, yang justru terasa mengganggu. Mengapa tidak memilih still saja, misalkan untuk menciptakan nuansa Thomas yang lebih merana.

Jalan tragis yang dipilih untuk akhir The Vanishing membuat film ini tetap berada pada jalurnya, sekaligus mengukuhkan misteri yang hingga hingga kini belum terpecahkan, tentang hilangnya ketiga penjaga mercusuar di Pulau Flannan.

The Vanishing memang tampak begitu maskulin dengan semua pemeran prianya yang mendominasi hingga film usai, dan cara-cara yang ditempuh para karakternya untuk bertahan hidup. The Vanishing mungkin akan membuatmu tidak nyaman, terusik, dan merasakan ironi yang dialami ketiganya. (M-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya