Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Berkreasi dengan Kamera Ponsel

Tosiani
17/4/2019 20:05
Berkreasi dengan Kamera Ponsel
Kepala Divisi Artistik dan Foto Media Indonesia Hariyanto (kiri), Fotografer Media Indonesia Ramdani (kanan) bersama dengan para pemena(Dok. MI)

Di era digital ini, kreativitas dalam fotografi kian leluasa. Kita tidak lagi harus bergantung kepada perkakas kamera konvensional. Penggunaan kamera dari ponsel pintar (smartphone) pun kerap kali sudah cukup mumpuni untuk kita berkreasi.

Seperti disampaikan Fotografer Media Indonesia, Ramdani, perkembangan era digital tidak hanya memungkinkan smartphone bersematkan kamera dengan teknologi canggih. Namun, juga memungkinkan memotret dengan menggunakan berbagai aplikasi yang ditanam pada smartphone untuk mendukung karakter foto.

Yang terpenting, kata Ramdani, jangan melupakan prinsip mendasar fotografi, yakni bahwa memotret adalah seperti melukis dengan cahaya. Karenanya penting memperhatikan dari mana arah cahaya sebelum memotret. Selama ada cahaya bagus, foto yang didapat akan bagus pula.

"Mau motret dengan apapun jika kita tahu jatuhnya cahaya ada di mana, maka akan dapat foto bagus. Dasar dari fotografi adalah melukis dengan cahaya," kata Unank, sapaan akrab Ramdani, saat berbicara pada Workshop Fotografi Saujana di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, Minggu (14/4).

Kemudian, lanjutnya, penting pula menentukan tujuan foto. Misalnya, jika memang ingin menghasilkan karya foto siluet, fotografer bisa membelakangi cahaya. Tiap fotografer, katanya, juga memiliki karakter warna masing-masing.

Dijelaskan Unank, banyak hal yang bisa difoto dengan smartphone dewasa ini. Mulai dari orang, peristiwa, dan hal-hal yang ada di sekitar kita. Hasil jepretan kamera ponsel pun tidak kalah dengan kamera konvensional karena teknologi kamera ponsel yang semakin kompleks, bahkan tidak jarang mengadopsi teknologi mirrorless atau DSLR.

"Tapi, mau ponsel secanggih apapun, kalau kita tidak bisa menerapkannya, hasilnya akan kurang bagus," ujar Unank.

Namun demikian, katanya, ada kekurangan pada kamera ponsel. Antara lain kecepatan maksimal hanya seperseratus (1/100). Lebih dari itu kemungkinan foto akan goyang.

Sebagian kamera, lanjut Unank, memiliki resolusi yang cukup baik. Pengaturan model kameranya juga sudah banyak pilihan. Hanya saja ada jarak tertentu yang tidak bisa dieksekusi kamera ponsel biasa tanpa menjadikan foto blur.

"Saat minim cahaya dan kecepatan merekam gambar kurang. Karena kecepatan hanya 1/100, akan susah memotret balap motor misalnya. Jangkauan flash juga terbatas. Lebih baik mendekat saat memotret dan menghindari penggunaan zoom dengan kamera ponsel karena jadi goyang," ucapnya.

Jika menggunakan ponsel, Unank memberi saran agar menghindari penggunaan flash, kemudian manfaatkan mini tripod untuk hasil foto maksimal, dan perhatikan arah cahaya. Variasi sudut pandang pemotretan juga perlu diperhatikan. "Buat lebih banyak foto untuk memungkinkan dapat gambar bagus, daripada mengulang foto. Nanti bisa dipilih yang paling bagus," ujarnya.

Pada workshop fotografi yang perdana dihelat komunitas foto Media Group ini, sebanyak 25 orang peserta kemudian diberi kesempatan untuk melakukan praktik fotografi dengan tema 'Jakarta Hari Ini'. Foto-foto mereka kemudian dievaluasi oleh Ramdani dan Kepala Divisi Artistik dan Foto Media Indonesia Hariyanto. Hasilnya, Ricky Julian dari MediaIndonesia.com memperoleh Juara I dengan foto MRT. Juara II ialah Sri Sayekti (Metro TV) dan Juara III M Ferry Prihardiputrra (Metro TV). (M-2)To



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya