Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ASTRONOM menemukan sebuah planet super-Earth dengan iklim ekstrem, yang hanya memungkinkan planet ini dihuni selama sebagian waktu orbitnya. Menariknya, planet ini ditemukan tanpa pernah terdeteksi secara langsung, melainkan melalui teknik yang disebut transit timing variations (TTVs).
Penemuan ini mengungkap keberadaan planet Kepler-735c, sebuah super-Earth yang terletak sekitar 2.472 tahun cahaya dari Bumi, berkat analisis variasi waktu transit planet lain di sistem yang sama.
Salah satu metode utama untuk menemukan exoplanet adalah dengan memantau transit mereka, yaitu saat sebuah planet melintasi depan bintang induknya. Ketika ini terjadi, planet akan menghalangi sebagian cahaya bintang, dan penurunan cahaya tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan ukuran planet. NASA’s Kepler Space Telescope berhasil menemukan lebih dari 3.300 exoplanet menggunakan metode ini.
Namun, ada beberapa kekurangan dalam pendekatan ini, salah satunya adalah bias terhadap planet yang memiliki orbit pendek dan dekat dengan bintang induk, karena mereka lebih sering mengalami transit dan lebih mudah terdeteksi. Selain itu, planet yang orbitnya lebih jauh atau memiliki kemiringan orbit tertentu mungkin tidak dapat terlihat melalui transit.
Meski begitu, planet-planet yang tidak terlihat lewat transit ini masih dapat terdeteksi melalui TTVs, yaitu variasi dalam waktu transit yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi planet lain. Ketika planet lain berada di sistem yang sama, gravitasi mereka dapat menyebabkan planet yang sedang transit terlambat atau maju dalam jadwal transitusnya.
Salah satu contoh planet yang terdeteksi dengan TTVs adalah Kepler-725c, yang ditemukan melalui analisis variasi waktu transit dari planet gas raksasa Kepler-725b.
Kepler-735c memiliki massa sekitar 10 kali lipat massa Bumi, menjadikannya super-Earth, jenis planet besar yang kemungkinan berbatu. Planet ini mengorbit bintang yang mirip dengan matahari kita, tetapi orbitnya sangat eksentrik, dengan eksentrisitas mencapai 0,44. Untuk perbandingan, orbit Bumi memiliki eksentrisitas hanya 0,0167, yang hampir berbentuk lingkaran.
Orbit elips ini berarti Kepler-735c berada jauh lebih dekat dengan bintangnya pada titik tertentu dalam orbitnya, dan jauh lebih jauh pada titik lain. Meskipun planet ini rata-rata menerima 1,4 kali lebih banyak panas dari bintangnya dibandingkan Bumi, ada periode dalam orbitnya di mana ia menerima lebih sedikit panas.
Jika Kepler-735c memiliki atmosfer, perbedaan suhu ini bisa berpotensi mengganggu iklim planet tersebut. Keunikan orbitnya berarti Kepler-735c hanya menghabiskan sebagian waktunya di zona layak huni, yaitu wilayah di sekitar bintang yang memiliki suhu yang memungkinkan adanya air cair di permukaan planet.
Apakah Kepler-735c hanya dapat dihuni pada sebagian orbitnya yang lebih dekat dengan zona layak huni? Bagaimana kondisi kehidupan yang mungkin ada pada planet ini saat berada di luar zona tersebut? Ini adalah pertanyaan teoritis yang kini semakin relevan setelah penemuan Kepler-735c. Namun, karena planet ini tidak tampak transit, penggunaan James Webb Space Telescope untuk menganalisis atmosfernya akan sulit dilakukan.
Penemuan Kepler-735c menunjukkan potensi besar teknik TTV dalam mendeteksi planet-planet dengan massa rendah di zona layak huni bintang seperti matahari. Teknik ini membuka peluang untuk menemukan planet-planet dengan orbit lebih luas yang mungkin tidak terlihat melalui pengamatan transit biasa.
Di masa depan, misalnya, misi PLATO milik European Space Agency, yang dijadwalkan meluncur pada 2026, diharapkan dapat mendeteksi lebih banyak planet menggunakan teknik TTV, membantu kita memahami lebih banyak tentang dunia-dunia yang bisa dihuni di luar tata surya kita.
“Penemuan Kepler-735c menunjukkan potensi teknik TTV untuk mendeteksi planet rendah massa di zona layak huni bintang yang mirip matahari,” kata Sun Leilei, penulis utama studi yang mengungkapkan keberadaan Kepler-735c.
Dengan menggunakan teknik TTV, pencarian kehidupan di alam semesta bisa semakin dekat, setidaknya dengan menambah statistik mengenai jumlah planet di zona layak huni yang mungkin ada di luar sana.(Live Science/Z-2)
HD 20794d, sebuah planet super-Bumi yang terletak 19,7 tahun cahaya dari Bumi, memiliki orbit yang sangat eksentrik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved