Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan suka melakoni aktivitas mendengarkan podcast untuk menerima berbagai macam informasi, tapi sejak teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) kian canggih, pria berusia 57 tahun itu semakin jarang mendengarkan.
Dikutip TechCrunch, Nadella kini lebih memilih untuk meminta bantuan AI copilot milik Microsoft untuk merangkum obrolan sebuah podcast. Hanya tinggal mengunggah transkrip podcast ke dalam AI Copilot dan dia bisa dengan cepat mendapat rangkuman dari podcast tersebut tanpa perlu mendengarnya berlama-lama.
Tidak sampai situ, Nadella pun menyebut hasil rangkuman yang dihasilkan kemudian dia kembangkan lagi bersama AI tersebut dengan mendiskusikan hal-hal pada podcast tersebut selama perjalanan ke kantor. Bukan hanya podcast, pria kebangsaan Amerika-India itu juga mengandalkan setidaknya 10 agen khusus yang dikembangkan di Copilot Studio untuk meringkas email dan pesan, mempersiapkan rapat, dan melakukan tugas-tugas lain di sekitar kantor.
AI tampaknya telah mengubah Microsoft dalam berbagai cara yang lebih substansial, dengan para programmer dilaporkan menjadi pihak yang paling terpukul dalam PHK terbaru perusahaan tersebut, tak lama setelah Nadella menyatakan bahwa 30% kode perusahaan ditulis oleh AI.(M-2)
Microsoft resmi menghadirkan Copilot ke dalam paket Microsoft 365 Personal dan Family, membawa teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pengguna bekerja lebih efisien.
Kemunculan Agentic AI membuat proses bisnis perusahaan jauh lebih cepat, produktif, otonom, dan menguntungkan secara finansial.
Kegiatan tersebut juga dianggap sebagai terobosan Wardah menggabungkan konsep halal beauty, kecanggihan sains dan teknologi, serta keahlian dermatologi.
Wardah Skinverse Clinic 2025 mencatatkan Rekor Muri atas “Pemanfaatan Teknologi AI Terbanyak dalam Event Skincare di Indonesia.”
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Ipsos menekankan keberhasilan AI di masa depan akan bergantung pada kemampuannya menggabungkan kekuatan teknologi dengan sentuhan manusia.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved