Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Blue Ghost Tangkap Penampakan Matahari Terbenam di Bulan

Rany Siahaan
20/3/2025 13:07
Blue Ghost Tangkap Penampakan Matahari Terbenam di Bulan
Pendarat bulan Blue Ghost milik Firefly Aerospace menangkap momen matahari terbenam yang dramatis sebelum akhirnya memasuki keheningan.(Firefly Aerospace)

PENDARAT bulan Blue Ghost milik Firefly Aerospace mengabadikan momen matahari terbenam yang dramatis sebelum akhirnya memasuki masa heningnya. Pendarat bertenaga surya ini resmi dinonaktifkan pada Minggu (16/3) malam, tak lama setelah matahari tenggelam di Mare Crisium, lokasi pendaratannya di bulan.

Dalam video yang dibagikan Firefly kepada dunia pada Senin (18/3), Blue Ghost menangkap detik-detik terakhir cahaya matahari yang perlahan menghilang di cakrawala kawah. Pemandangan ini tidak hanya indah secara visual, tetapi juga menjadi catatan penting dalam eksplorasi luar angkasa.

"Ini adalah gambar definisi tinggi pertama yang merekam matahari terbenam hingga kegelapan total di cakrawala bulan," ujar Joel Kearns, Wakil Administrator Asosiasi untuk Eksplorasi di Direktorat Misi Sains NASA, dalam konferensi pers.

Selain sebagai pemandangan yang mengesankan, gambar tersebut juga memiliki nilai ilmiah. Menurut Kearns, data ini berpotensi membantu dalam pemodelan hamburan cahaya dan penerangan di permukaan bulan. "Akan ada banyak analisis fisika dan optik yang dilakukan berdasarkan gambar-gambar ini," tambahnya.

Misi yang Penuh Warisan

Diluncurkan pada 15 Januari menggunakan roket SpaceX Falcon 9, Blue Ghost merupakan bagian dari misi bulan pertama Firefly Aerospace, yang didanai oleh program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA. Setelah mendarat di Mare Crisium pada 2 Maret, pendarat ini mengoperasikan 10 instrumen sains NASA selama dua minggu, mengumpulkan berbagai data penting tentang lingkungan bulan.

Salah satu instrumen, LISTER (Lunar Instrumentation for Subsurface Thermal Exploration with Rapidity), mengukur suhu dan aliran panas di bawah permukaan bulan. Sementara itu, Lunar PlanetVac mengumpulkan dan menganalisis regolith bulan, teknologi yang dapat diterapkan dalam misi pengembalian sampel ke bulan dan Mars di masa depan.

Namun, salah satu pencapaian paling memukau dari Blue Ghost adalah kemampuannya menangkap berbagai fenomena visual, termasuk gerhana matahari "cincin berlian" dan akhirnya, matahari terbenam yang mengantar pendarat ini menuju keheningan.

Akhir yang Tak Terhindarkan, Harapan yang Tersisa

Sejak awal, Blue Ghost memang tidak dirancang untuk bertahan di suhu ekstrem malam bulan, yang berlangsung sekitar dua minggu waktu Bumi. Dengan sinar matahari yang hilang, energi pendarat pun ikut meredup, menandai berakhirnya operasionalnya.

Namun, harapan kecil masih ada. Firefly Aerospace berencana mencoba menghubungi Blue Ghost setelah matahari kembali terbit di Mare Crisium.

"Pendarat ini sudah beberapa kali mengejutkan saya selama dua bulan terakhir. Jadi, saya tetap optimis. Mungkin awal April nanti kami akan menerima sinyal darinya, dan kami pasti akan memberi tahu dunia jika itu terjadi," kata Ray Allensworth, Direktur Program Pesawat Ruang Angkasa Firefly.

Untuk saat ini, Blue Ghost beristirahat dalam diam, meninggalkan warisan berupa gambar luar biasa matahari terbenam di bulan—sebuah pemandangan yang belum pernah terekam sebelumnya dalam sejarah eksplorasi antariksa. (Space/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya