Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Salesforce Ungkap 5 Tren AI yang Terjadi pada Tahun Ini

Naufal Zuhdi
16/2/2025 13:23
Salesforce Ungkap 5 Tren AI yang Terjadi pada Tahun Ini
Ilustrasi(Istimewa)

PERUSAHAAN AI CRM nomor satu dunia, Salesforce membagikan tren AI yang akan mengubah lanskap bisnis yang dinamis di Indonesia pada 2025. Di tahun 2024, dunia memasuki gelombang ketiga AI dengan hadirnya AI otonom yang bisa mengambil keputusan dan bertindak tanpa campur tangan manusia seperti yang seharusnya.

Tahun ini, fokusnya adalah mewujudkan janji tersebut, dengan AI yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan workflow tertentu dan memberikan hasil nyata, membantu organisasi melangkah lebih jauh dari sekadar tahap eksperimen.

"AI otonom akan menjadi salah satu motor pertumbuhan utama bagi Indonesia pada 2025, membantu bisnis meningkatkan skala operasional, mendorong produktivitas, dan menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih unggul," ujar Country Leader Indonesia Salesforce, Iman Muhammad, Sabtu (15/2).

Ia meyakini, perusahaan di Indonesia yang berinvestasi dalam agen AI memiliki peluang untuk melampaui kompetitor mereka dan membuka nilai bisnis yang nyata dari AI.

Ia pun menyampaikan beberapa tren AI yang akan terjadi pada tahun ini. Pertama, agen otonom yang membuka peluang untuk pertumbuhan pendapatan. Dalam dua tahun terakhir, mayoritas pelaku bisnisberfokus pada langkah-langkah efisiensi biaya sebagai respons terhadap ketidakpastian ekonomi global dan melambatnya pertumbuhan. 

"Kini, dengan hadirnya agen AI otonom, pelaku bisnis memiliki peluang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan pendapatan. Agen-agen ini mampu mengintegrasikan data terstruktur dan tidak terstruktur dari seluruh organisasi, membuka jalan bagi hubungan pelanggan yang lebih dalam dan bernilai tinggi, yang pada akhirnya dapat menciptakan sumber pendapatan baru," ungkap Iman.

Agen AI juga dapat membantu tim penjualan dengan secara otomatis melakukan pra-kualifikasi prospek sebelum meneruskannya ke agen manusia. Dengan cara ini, tim sales tidak lagi membuang waktu untuk calon pelanggan yang tidak responsif, pertanyaan dasar, atau prospek dengan tingkat keterlibatan rendah.
 
Tren kedua, dalam perlombaan menuju operasionalisasi AI, pemenangnya adalah mereka yang meninggalkan solusi DIY (Do-It-Yourself) dan beralih ke solusi siap pakai (out-of-the-box) yang menawarkan kecepatan, kemudahan implementasi, dan akurasi lebih tinggi. 

"Bisnis yang mengadopsi solusi siap pakai dapat langsung fokus pada penerapan AI dan merasakan dampak serta manfaatnya secara instan. Sebaliknya, perusahaan yang mencoba membangun AI mereka sendiri seringkali menghadapi tantangan seperti biaya tersembunyi dan proses realisasi yang lambat," bebernya.

Tren ketiga, AI kini tengah membawa salah satu revolusi teknologi terbesar, menciptakan layanan, peran, dan industri baru. Hal ini membuka jalan bagi inovasi dan memungkinkan talenta lokal mengembangkan alat AI yang dirancang khusus untuk kebutuhan unik Indonesia mulai dari Small Language Models (SLMs) yang mendukung Bahasa Indonesia hingga model canggih yang menyelesaikan tantangan bisnis spesifik di industri besar seperti pariwisata dan perjalanan.
 
"Seiring dengan itu, kita akan melihat pergeseran peran strategis yang biasanya berpusat di Barat menuju Indonesia, membuka peluang baru bagi tenaga kerja masa depan," tuturnya.

Tren keempat, Agen AI menawarkan pendekatan yang lebih revolusioner dengan menangani permintaan secaraotomatis dan meningkatkan interaksi pelanggan dengan cara yang lebih dari sekadar menambah kapasitas.

"Pendekatan Ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga menghadirkan layanan pelanggan berkualitas tinggi. Agen AI memanfaatkan data secara real-time untuk memberikan dukungan yang kontekstual, mengambil keputusan, dan bertindak sesuai dengan kebutuhan pelanggan," bebernya.

Adapun tren terakhir adalah agen AI dapat mengubah lanskap tenaga kerja dengan mengotomatiskan tugas-tugas repetitif dan menyita waktu, memungkinkan karyawan untuk berfokus pada pekerjaan bernilai tinggi yang mendorong inovasi dan pertumbuhan.
 
Perubahan ini membuka peluang bagi tenaga kerja untuk mengembangkan keterampilan baru dan mengambil peran yang lebih strategis. Seiring dengan semakin terintegrasinya agen AI dalam operasional bisnis, karyawan perlu membangun kompetensi dalam mengelola dan mengoptimalkan teknologi ini. Merekaj uga akan berperan dalam melatih agen AI dengan wawasan industri yang mereka miliki agar dapat menghasilkan dampak bisnis yang maksimal.

"Dengan menggabungkan keahlian manusia dan AI, perusahaan dapat membangun tenaga kerja yang lebih gesit, berfokus pada pertumbuhan, serta mempersiapkan karyawan untuk peran yang menuntut kreativitas, pemecahan masalah, dan pemikiran strategis," pungkasnya. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya