Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SAAT para ilmuwan mengarahkan observatorium sinar-X Badan Antariksa Eropa, XMM-Newton, ke dua cahaya misterius di pinggiran Awan Magellan Besar, mereka menemukan sumber yang tidak terduga. Dua sisa supernova yang sebelumnya tidak dikenal.
"Ketika sebuah bintang mati, ia bisa meledak dalam sebuah supernova, menyebabkan gelombang kejut yang kuat dan membentuk objek antarbintang yang disebut sisa supernova," tulis tim ilmuwan internasional dalam sebuah makalah yang menguraikan penemuan ini.
"Supernova penting bagi siklus materi di galaksi dan pembentukan generasi bintang berikutnya," lanjut mereka, "karena gelombang kejut menciptakan sisa supernova, yang memanaskan dan mengionisasi medium sekitar bintang atau medium antarbintang, menyapu dan memampatkan materi, serta memperkaya lingkungan mereka dengan unsur-unsur kimia."
Dalam gambar cahaya tampak yang baru dirilis dari ESA, sisa-sisa tersebut muncul sebagai dua lingkaran yang berbeda di sudut kiri bawah, J0624-6948 (oranye, posisi lebih tinggi) dan J0614-7251 (biru, lebih rendah). Salib kuning menandakan sisa supernova yang sudah teridentifikasi sebelumnya.
Awan Magellan Besar adalah galaksi kerdil yang sangat dekat dengan Galaksi Bima Sakti sehingga dapat terlihat dengan mata telanjang dari Belahan Bumi Selatan. Bersama dengan Awan Magellan Kecil, ia adalah salah satu galaksi satelit terbesar dari Galaksi Bima Sakti, dan salah satu dari sedikit yang masih aktif membentuk bintang.
Untuk sebuah supernova meninggalkan sisa, bintang yang sekarat harus dikelilingi oleh gas terionisasi. Kondisi yang biasanya ditemukan di daerah padat pembentukan bintang, bukan di pinggiran galaksi. Gas terionisasi biasanya ditemukan di daerah pembentukan bintang aktif, di mana radiasi dari bintang muda yang panas menghilangkan elektron dari atom.
Hal ini membuat lokasi J0624-6948 dan J0614-7251 sangat tidak terduga. Namun, perbandingan dengan sisa-sisa supernova lainnya yang sudah dikenal dan model teoritis menunjukkan kecerahan dan ukuran keduanya cocok dengan sisa supernova yang dikonfirmasi di Awan Magellan Besar.
"Ini mengejutkan dua sumber cahaya ini ternyata adalah sisa-sisa supernova, jauh dari semua gema ledakan bintang lain yang kita ketahui sebelumnya," tulis ilmuwan ESA dalam siaran pers.
Hal ini menunjukkan bahwa Awan Magellan Besar mungkin memiliki konsentrasi gas terionisasi yang lebih tinggi dari yang sebelumnya diperkirakan oleh para ilmuwan.
Tim menduga bahwa hal ini mungkin terjadi karena interaksi antara Awan Magellan Besar, Galaksi Bima Sakti, dan Awan Magellan Kecil, yang mungkin memengaruhi distribusi gasnya.
Seiring galaksi-galaksi ini berinteraksi melalui gaya gravitasi, mereka mungkin menarik, memampatkan, atau bahkan mengionisasi gas dengan cara yang tidak terduga, yang dapat membuat pinggiran Awan Magellan Besar lebih aktif atau turbulen dari yang sebelumnya diperkirakan, membentuk ulang pemahaman kita tentang struktur dan potensi pembentukan bintangnya.
Penemuan sisa-sisa supernova di pinggiran Awan Magellan Besar mengonfirmasi bahwa ledakan bintang dapat terjadi di luar tubuh utama galaksi. Untuk pertama kalinya, hal ini memungkinkan para ilmuwan mempelajari gelombang kejut, materi bintang yang terbuang, dan lingkungan sekitarnya dengan cara yang baru.
"Dengan cara ini, kedua sisa supernova ini membantu kita untuk lebih memahami dinamika lingkungan galaksi rumah kita," kata tim tersebut. (Space/Z-3)
Anak pertamanya telah berkuliah di jurusan musik, sementara si bungsu yang berusia 15 tahun akan segera merilis buku.
Ledakan itu 10 kali lebih terang daripada supernova atau bintang meledak mana pun yang tercatat.
Ketika bintang terang Betelgeuse meledak, itu akan menjadi pemandangan yang mengesankan. Ledakan bintang yang dikenal sebagai supernova akan lebih terang dari planet manapun.
Ledakan sinar gamma lebih sulit diprediksi karena sifatnya yang tiba-tiba dan jarang terjadi. Jika salah satu berkas energi ini mengarah langsung ke Bumi, dampaknya bisa jauh lebih destruktif
Para ilmuwan berpendapat bahwa energi gelap, yang selama ini dipahami sebagai kekuatan misterius yang mendorong percepatan perluasan alam semesta, mungkin sebenarnya tidak ada
Alam semesta kita dipenuhi dengan berbagai fenomena yang menakjubkan dan sering kali misterius. Salah satu kejadian yang paling mencuri perhatian adalah ledakan bintang.
Penelitian terbaru berbasis pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble mengungkap bahwa Bima Sakti telah "mengganggu" Awan Magellan Besar, tetangga galaksi kita.
Teleskop Luar Angkasa Hubble menampilkan pemandangan menakjubkan dari Awan Magellan Besar, salah satu galaksi satelit Bima Sakti.
Para astronom menemukan bintang muda di alam semesta awal terbentuk dalam awan molekuler yang lebih lembut dibandingkan lingkungan pembentuk bintang saat ini.
Para astronom dikejutkan oleh kilatan energi misterius yang berasal dari Awan Magellan Besar (LMC), galaksi tetangga Bima Sakti.
Para astronom menemukan bukti adanya lubang hitam supermasif tersembunyi di Awan Magellan Besar (LMC), galaksi satelit Bima Sakti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved