Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penemuan Baru: Sel Zombie Mempengaruhi Proses Penuaan

Muhammad Ghifari A
03/2/2025 11:07
Penemuan Baru: Sel Zombie Mempengaruhi Proses Penuaan
Ilustrasi(Advanced Science News)

SEBUAH penelitian terbaru mengungkapkan bahwa "sel zombie" dapat berkontribusi pada peradangan kronis yang terkait dengan penuaan. Temuan ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman ilmuwan tentang proses penuaan dan mengapa sistem kekebalan tubuh semakin kurang efektif seiring bertambahnya usia.

Sel zombie, atau sel "penuaan", adalah sel yang mengalami kerusakan dan tidak mampu membelah serta tumbuh seperti sel sehat. Para ilmuwan berpendapat akumulasi sel-sel ini dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan kronis. 

Pada individu yang lebih muda, sistem kekebalan tubuh cenderung lebih efisien dalam menghapus sel-sel yang sudah tua melalui proses apoptosis. Namun, sejalan dengan bertambahnya usia, efisiensi proses ini mulai menurun.

“Seiring bertambahnya usia, sel-sel pikun menumpuk di berbagai organ tubuh, baik akibat peningkatan produksi maupun penurunan kemampuan sistem imun dalam membersihkannya,” tulis penulis studi yang dipublikasikan dalam jurnal Advanced Biology.

Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa sel-sel zombie dapat memicu kondisi serupa pada sel-sel di sekitarnya. Meskipun tidak membelah, sel-sel zombie tetap menggunakan energi dan dapat mengeluarkan zat kimia yang memicu peradangan.

Peradangan merupakan respons normal tubuh terhadap cedera atau penyakit. Namun, jika peradangan itu berlangsung dalam jangka panjang, dapat merusak sel-sel sehat dan berkontribusi terhadap timbulnya penyakit kronis.

Penuaan sering kali berkaitan dengan disregulasi sistem imun, dan salah satu ciri utamanya adalah peradangan. 

Peradangan kronis yang rendah sering dijumpai pada orang lanjut usia, menjadi faktor risiko signifikan untuk penyakit-penyakit terkait usia seperti penyakit ginjal, jantung, diabetes, kanker, dan demensia. Dianggap bahwa kelebihan sel-sel pikun menjadi penyebab utamanya.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan memfokuskan perhatian pada struktur kecil yang disebut vesikel ekstraseluler, yang secara alami dilepaskan oleh sebagian besar jenis sel. Vesikel ini mengandung protein, metabolit, dan asam nukleat yang diserap oleh sel-sel di sekitarnya.

Zat kimia dari vesikel ekstraseluler yang dihasilkan oleh sel zombie berbeda dari yang dikeluarkan oleh vesikel normal. Perbedaan ini dapat membantu menjelaskan bagaimana sel zombie memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan berkontribusi pada proses penuaan.

Para peneliti menemukan bahwa sel imun cenderung menyerap vesikel ekstraseluler yang berasal dari sel zombie. Ketika sel-sel imun ini terstimulasi oleh molekul peradangan, mereka akan mengeluarkan sejumlah besar protein yang berperan dalam pengaturan proses peradangan, yang sering kali terkait dengan kondisi inflamasi dan autoimun tertentu, seperti penyakit Crohn dan artritis reumatoid.

"Secara keseluruhan, ini merupakan studi yang sangat komprehensif," kata Mert Erogul, seorang dokter spesialis bariatrik di Maimonides Medical Center di New York, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. 

"Penelitian ini menunjukkan bahwa [vesikel ekstraseluler] yang berasal dari sel-sel yang menua memicu sistem imun untuk mengalami peradangan yang berlebihan, serta menjelaskan mekanisme di balik fenomena ini. Temuan ini memberikan gambaran tentang peradangan yang meningkat dan disregulasi sistem imun yang terjadi akibat penuaan, terutama sebagai respons terhadap pemicu imunogenik. "

Meski upaya pencegahan peradangan menjanjikan untuk mengurangi kejadian penyakit kronis serta memperpanjang umur sehat, masih banyak yang harus dilakukan sebelum ilmuwan dapat mengembangkan terapi yang efektif untuk memperlambat proses penuaan dan membuat orang lanjut usia lebih tahan terhadap kondisi kesehatan serius seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit terkait usia lainnya. (Advanced Science/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya