Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH asteroid raksasa dengan lebar lebih dari dua mil, yang dikenal sebagai (887) Alinda. Asteroid itu baru saja melintasi titik terdekatnya dengan Bumi dalam beberapa dekade terakhir.
Asteroid ini mencapai jarak terdekatnya pada 12 - 13 Januari 2025, memberikan peluang langka untuk menyaksikan fenomena luar angkasa yang menakjubkan.
Fenomena asteroid ini dapat dilakukan dengan menggunakan teropong sederhana, atau melalui siaran langsung gratis yang tersedia bagi publik.
Asteroid (887) Alinda adalah salah satu dari lima asteroid terbesar yang diperkirakan akan mendekati Bumi hingga sejauh 15 juta kilometer, tahun 2200.
Menurut Laboratorium Propulsi Jet NASA, Alinda memiliki lebar sekitar 2,6 mil, seukuran wilayah Manhattan. Pada 8 Januari, asteroid ini berada 7,6 juta mil dari Bumi, atau sekitar 32 kali jarak rata-rata Bumi ke Bulan. Jarak sedekat ini baru akan terjadi lagi pada tahun 2087.
Meskipun ukurannya besar dan berpotensi menimbulkan dampak besar jika bertabrakan dengan Bumi, Alinda tidak berbahaya. Sebaliknya, ukurannya yang besar menjadikannya objek menarik bagi pengamat astronom.
(887) Alinda membutuhkan waktu sekitar 3,8 tahun untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Matahari, lebih lambat dibandingkan Bumi.
Asteroid ini pertama kali ditemukan tahun 1918. Namanya digunakan mengacu pada asteroid yang memiliki orbit serupa. Sebagian besar waktunya dihabiskan di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, sehingga jarang mendekati planet lain.
Alinda diperkirakan baru akan mendekati Bumi lagi dalam jarak yang relatif dekat pada tahun 2087.
Pada Minggu (12/1), asteroid (887) Alinda mencapai kecerahan puncaknya, yaitu sebesar 9,4 magnitudo. Asteroid ini akan berada di konstelasi Gemini, yang terlihat di Belahan Bumi Utara setelah matahari terbenam dan dapat diamati sepanjang malam.
Meski terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang, asteroid ini dapat diamati menggunakan teropong sederhana atau teleskop kecil. (independent/forbes/Z-3)
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Penelitian terbaru mengungkap rata-rata 6 fragmen Bulan mengorbit Bumi sebagai minimoon setiap saat.
Sunspot 4136 di Matahari memicu ledakan magnetik mini bernama Ellerman bombs. Fenomena ini berpotensi memengaruhi sistem satelit di Bumi.
Bumi muda dipenuhi oleh lautan magma raksasa di bawah permukaannya—dan sisa-sisanya mungkin masih memengaruhi dinamika planet ini hingga sekarang
PT Bumi Resources meraih penghargaan pada ajang Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025.
Para ilmuwan memprediksi rotasi Bumi akan meningkat pada Juli dan Agustus 2025, membuat hari-hari menjadi lebih singkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved