Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Arkeolog Temukan Pedang Abad Keenam di Pemakaman Anglo-Saxon Dekat Canterbury

Thalatie K Yani
30/12/2024 09:52
Arkeolog Temukan Pedang Abad Keenam di Pemakaman Anglo-Saxon Dekat Canterbury
Arkeolog menemukan pedang abad keenam yang sangat terawat di pemakaman Anglo-Saxon dekat Canterbury, Kent, yang dibandingkan dengan pedang Sutton Hoo yang terkenal. ( Michael Daines)

ARKEOLOG menemukan pedang abad keenam yang luar biasa dari sebuah pemakaman Anglo-Saxon dekat Canterbury, Kent, dalam penemuan yang dianggap sebagai salah satu yang paling luar biasa dari jenisnya. Senjata ini, yang dikenal karena pelestariannya yang luar biasa dan kerajinan yang sangat detail, dibandingkan dengan pedang Sutton Hoo yang terkenal yang ditemukan di Suffolk tahun 1939.

Pedang yang baru ditemukan ini memiliki gagang perak dan emas dengan pola dekoratif yang rumit serta bilah yang terukir dengan tulisan runik. Bahkan sarungnya yang terbuat dari kulit dan kayu, dilapisi dengan bulu berang-berang, masih bertahan setelah berabad-abad. Sebuah cincin yang terpasang pada pommel pedang mungkin melambangkan sumpah kepada seorang raja atau tokoh tinggi, mencerminkan status elit senjata ini.

Arkeolog utama, Profesor Duncan Sayer dari Universitas Central Lancashire, menyatakan kekagumannya atas penemuan ini. "Ini benar-benar luar biasa, masuk dalam jajaran tertinggi pedang-pedang, sebuah objek elit dalam segala hal. Ini rival dari pedang-pedang dari Dover dan Sutton Hoo," ujarnya kepada The Guardian. 

Pedang Sutton Hoo, yang dibuat dengan emas dan garnet cloisonné, dianggap sebagai puncak dari kerajinan Anglo-Saxon, namun penemuan terbaru ini menonjol karena kondisi luar biasa yang dimilikinya.

Pemakaman ini, yang lokasi pastinya masih dirahasiakan untuk melindungi situs tersebut, sejauh ini telah mengungkapkan 12 kuburan, meskipun para peneliti memperkirakan bahwa situs ini mengandung hingga 200 pemakaman. Kuburan laki-laki ditemukan berisi senjata seperti tombak dan perisai, sementara kuburan perempuan mengandung bros, gesper, dan pisau. 

Yang menarik, kuburan yang berisi pedang juga ditemukan memiliki gantungan emas yang terukir dengan ular atau naga—jenis perhiasan yang biasanya terkait dengan wanita berstatus tinggi. Para arkeolog menyarankan bahwa benda itu mungkin merupakan pusaka atau hadiah dari kerabat perempuan.

Artefak lain di situs tersebut menunjukkan adanya hubungan dengan wilayah-wilayah di luar Inggris. Objek-objek Skandinavia ditemukan di kuburan perempuan abad kelima, sementara barang-barang asal Franka muncul di kuburan-kuburan selanjutnya. Penemuan ini memberikan gambaran tentang pola migrasi dan pertukaran budaya setelah penarikan pasukan Romawi dari Inggris pada awal abad kelima.

Penggalian ini juga memberikan wawasan langka mengenai adat pemakaman Anglo-Saxon. Konservator Dana Goodburn-Brown menemukan pupa lalat di pedang tersebut, yang menunjukkan bahwa tubuh almarhum dibiarkan terpapar selama beberapa waktu sebelum dimakamkan, kemungkinan untuk memberi kesempatan kepada keluarga untuk memberikan penghormatan. "Jadi, kita belajar sesuatu tentang praktik pemakaman," jelasnya dalam serial BBC Two yang akan datang, Digging for Britain.

Pedang dan artefak lainnya sedang menjalani konservasi dan nantinya akan dipamerkan di Museum Folkestone. Profesor Alice Roberts, presenter Digging for Britain, menggambarkan situs tersebut sebagai "pemakaman Anglo-Saxon yang luar biasa dengan kuburan-kuburan yang sangat lengkap… Pedang itu sungguh menakjubkan." (Archaeology News/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya