Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ADA yang menarik dari NGC 2264. Gugus bintang ini dijuluki "Gugus Pohon Natal."
Gugus bintang ini baru-baru ini menjadi subjek pemotretan astrofotografer Michael Clow, yang mengambil gambarnya dari Arizona pada November. Data optiknya digabungkan dengan data sinar-X dari Observatorium Sinar-X Chandra NASA untuk menciptakan gambar indah yang menyerupai pohon Natal dari NGC 2264, menampilkan tidak hanya bintang-bintang itu sendiri, tetapi juga awan gas di antara mereka.
NGC 2264 terletak di dalam Galaksi Bima Sakti, hanya 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Dan bintang-bintang di dalamnya sangat muda, hanya berusia satu hingga lima juta tahun. Sebagai perbandingan, matahari kita yang sudah berusia paruh baya berusia sekitar 5 miliar tahun.
Gas yang berputar di antara bintang-bintang muda di NGC 2264 diberi warna hijau, sementara bintang-bintang itu sendiri ditampilkan dalam warna-warna multikromatik. Hasilnya adalah pemandangan yang sangat meriah, jika boleh kami katakan.
NASA juga merilis gambar meriah kedua untuk musim liburan ini. Gambar ini menunjukkan NGC 602, sebuah gugus bintang di tepi Awan Magellan Kecil, yang tampak seperti rangkaian bunga yang diterangi lampu Natal. Namun, jika dilihat lebih dekat, cahaya-cahaya kecil itu bukan hanya bintang-bintang, tetapi juga galaksi-galaksi utuh yang jauh di luar gugus bintang tersebut. Gugus itu sendiri terletak sekitar 200.000 tahun cahaya dari Bumi.
Untuk menciptakan gambar ini, NASA menggabungkan data dari Chandra dan Teleskop Luar Angkasa James Webb. Data sinar-X dari Chandra menunjukkan bintang-bintang muda di dalam gugus berwarna merah, sementara data inframerah dari Webb menampilkan awan debu dalam warna oranye, kuning, hijau, dan biru. (Space/Z-3)
Peneliti dari UNSW Sydney berhasil mengungkap tahap-tahap evolusi bintang dengan menganalisis frekuensi osilasi dari 27 bintang dalam gugus M67, yang berusia sekitar 4 miliar tahun.
Peluang tabrakan galaksi Bima Sakti dan Andromeda kini diprediksi hanya 50% dalam 10 miliar tahun ke depan.
Antara 2021 hingga 2023, Basant dan timnya melakukan pengamatan terhadap Bintang Barnard sebanyak 112 kali dengan menggunakan spektrograf MAROON-X.
Galaksi Bima Sakti, Jenis & Posisi di Alam Semesta. Jelajahi Galaksi Bima Sakti: jenis, posisi uniknya di alam semesta, dan fakta menarik lainnya. Temukan keajaiban kosmos!
Dua temuan astrofisika terbaru telah mengguncang dasar pemahaman kita tentang struktur dan evolusi alam semesta: struktur misterius di luar Bima Sakti serta gelombang kejut raksasa
Fenomena misterius di pusat Bima Sakti bisa menjadi petunjuk keberadaan kandidat baru materi gelap.
Para astronom menemukan bukti adanya lubang hitam supermasif tersembunyi di Awan Magellan Besar (LMC), galaksi satelit Bima Sakti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved