Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ADA yang menarik dari NGC 2264. Gugus bintang ini dijuluki "Gugus Pohon Natal."
Gugus bintang ini baru-baru ini menjadi subjek pemotretan astrofotografer Michael Clow, yang mengambil gambarnya dari Arizona pada November. Data optiknya digabungkan dengan data sinar-X dari Observatorium Sinar-X Chandra NASA untuk menciptakan gambar indah yang menyerupai pohon Natal dari NGC 2264, menampilkan tidak hanya bintang-bintang itu sendiri, tetapi juga awan gas di antara mereka.
NGC 2264 terletak di dalam Galaksi Bima Sakti, hanya 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Dan bintang-bintang di dalamnya sangat muda, hanya berusia satu hingga lima juta tahun. Sebagai perbandingan, matahari kita yang sudah berusia paruh baya berusia sekitar 5 miliar tahun.
Gas yang berputar di antara bintang-bintang muda di NGC 2264 diberi warna hijau, sementara bintang-bintang itu sendiri ditampilkan dalam warna-warna multikromatik. Hasilnya adalah pemandangan yang sangat meriah, jika boleh kami katakan.
NASA juga merilis gambar meriah kedua untuk musim liburan ini. Gambar ini menunjukkan NGC 602, sebuah gugus bintang di tepi Awan Magellan Kecil, yang tampak seperti rangkaian bunga yang diterangi lampu Natal. Namun, jika dilihat lebih dekat, cahaya-cahaya kecil itu bukan hanya bintang-bintang, tetapi juga galaksi-galaksi utuh yang jauh di luar gugus bintang tersebut. Gugus itu sendiri terletak sekitar 200.000 tahun cahaya dari Bumi.
Untuk menciptakan gambar ini, NASA menggabungkan data dari Chandra dan Teleskop Luar Angkasa James Webb. Data sinar-X dari Chandra menunjukkan bintang-bintang muda di dalam gugus berwarna merah, sementara data inframerah dari Webb menampilkan awan debu dalam warna oranye, kuning, hijau, dan biru. (Space/Z-3)
Astronom dari Chalmers University menemukan awan gas dan debu terbesar yang pernah diamati mengelilingi bintang raksasa merah Stephenson 2 DFK 52.
Peneliti dari UNSW Sydney berhasil mengungkap tahap-tahap evolusi bintang dengan menganalisis frekuensi osilasi dari 27 bintang dalam gugus M67, yang berusia sekitar 4 miliar tahun.
Astronom mengamati bintang raksasa merah DFK 52 di galaksi Bima Sakti yang melepaskan awan gas dan debu terbesar yang pernah ditemukan.
Penemuan awan hidrogen dingin dalam Gelembung Fermi mengungkap aktivitas lubang hitam supermasif Bima Sakti yang lebih baru dan dinamis.
JWST menangkap citra dua bintang sekarat yang dikelilingi pusaran debu kosmik membentuk pola spiral indah.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Studi terbaru Universitas Durham mengungkap kemungkinan 80–100 galaksi satelit tersembunyi di sekitar Bima Sakti.
Peluang tabrakan galaksi Bima Sakti dan Andromeda kini diprediksi hanya 50% dalam 10 miliar tahun ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved