Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GUNUNG es terbesar di dunia kembali bergerak, mengapung di Samudra Selatan setelah berbulan-bulan terjebak berputar di lokasi yang sama, menurut para ilmuwan dari British Antarctic Survey (BAS).
Dengan luas mencapai 3.672 kilometer persegi pada pengukuran Agustus lalu, gunung es A23a telah dipantau secara cermat oleh para ilmuwan sejak terlepas dari lapisan es Filchner-Ronne pada 1986.
Gunung es tersebut sempat tertahan di dasar Laut Weddell, Antarktika, selama lebih dari 30 tahun, kemungkinan hingga ukurannya menyusut cukup untuk melepaskan cengkeramannya dari dasar laut.
Setelah itu, gunung es ini terbawa arus laut sebelum kembali terjebak di kolom Taylor, istilah yang diberikan untuk pusaran air berputar yang disebabkan arus laut yang menghantam gunung bawah laut.
Kini, setelah berhasil bergerak bebas, para ilmuwan memperkirakan gunung es ini akan terus hanyut mengikuti arus laut menuju perairan yang lebih hangat dan menuju pulau terpencil Georgia Selatan. Di sana, gunung es ini kemungkinan akan pecah dan akhirnya mencair, menurut pernyataan BAS yang dirilis pada Jumat.
A23a beberapa kali menyandang gelar “gunung es terbesar saat ini” sejak 1980-an, meskipun sempat dikalahkan gunung es lain yang lebih besar namun berumur pendek, seperti A68 pada 2017 dan A76 pada 2021.
Para ilmuwan mengatakan, meskipun gunung es ini kemungkinan besar terlepas sebagai bagian dari siklus alami pertumbuhan lapisan es dan tidak akan berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut, perubahan iklim mendorong perubahan yang mengkhawatirkan di benua luas dan terpencil ini, dengan potensi konsekuensi serius bagi kenaikan permukaan laut global.
Selama perjalanan gunung es ini, para ilmuwan mempelajari erosi yang terjadi serta bagaimana es laut memengaruhi siklus karbon dan nutrisi lautan di seluruh dunia.
“Kami mengetahui bahwa gunung es raksasa ini dapat menyediakan nutrisi bagi perairan yang mereka lewati, menciptakan ekosistem yang berkembang di area yang seharusnya kurang produktif,” ujar Laura Taylor, seorang ahli biogeokimia yang mengumpulkan sampel air di sekitar gunung es, dalam pernyataan BAS.
“Apa yang belum kita ketahui adalah perbedaan yang bisa dihasilkan oleh gunung es tertentu, skala, dan asal-usul mereka terhadap proses tersebut.
“Kami mengambil sampel dari permukaan air laut di belakang, tepat di samping, dan di depan jalur gunung es ini. Sampel ini akan membantu kami menentukan kehidupan apa yang bisa terbentuk di sekitar A23a dan bagaimana hal ini memengaruhi karbon di lautan serta keseimbangannya dengan atmosfer.” (CNN/Z-3)
Ubur-ubur hantu raksasa adalah salah satu makhluk laut yang paling misterius, hidup di kedalaman samudra yang sulit dijangkau manusia.
Para ilmuwan menemukan lautan luas yang berada jauh di bawah permukaan Bumi dengan volume air tiga kali lebih besar dari semua samudra
Pada perayaan Tahun Baru Mars ke-38, ilmuwan mengungkap temuan baru yang mendukung keberadaan samudra kuno di Mars.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved