Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Ditemukan Samudra di Bawah Kerak Bumi, Airnya Lebih Banyak 

Ernest Narus
21/11/2024 17:43
Ditemukan Samudra di Bawah Kerak Bumi, Airnya Lebih Banyak 
Samudra di Bawah Kerak Bumi(Freepik)

PARA ilmuwan menemukan lautan luas yang berada jauh di bawah permukaan Bumi dengan volume air tiga kali lebih besar dari semua samudra. Penemuan ini membuat orang-orang baru menyadari bahwa ada lautan besar yang tersembunyi di bawah kerak bumi.

Ternyata ada persediaan air yang sangat besar sejauh 400 mil di bawah tanah yang tersimpan dalam batuan yang dikenal sebagai ringwoodite.

Dikutip dari Unilad, batu berair ini ditemukan oleh para ilmuwan dari Universitas Northwestern di Illinois yang menggunakan seismometer untuk mengukur gelombang yang dihasilkan oleh gempa bumi di seluruh AS.

Para ilmuwan menemukan bahwa air tersimpan di dalam batuan mantel dalam keadaan seperti spons, yang bukan merupakan keadaan cair, padat atau gas, melainkan struktur molekul air keempat yang terkandung di dalam batuan mantel.

"Ringwoodite itu seperti spons, menyerap air, ada sesuatu yang sangat istimewa tentang struktur kristal ringwoodite yang memungkinkannya menarik hidrogen dan memerangkap air," kata ahli geofisika Steve Jacobsen dikutip dari Unilad.

Penelitian ilmiah yang berjudul 'Dehydration melting at the top of the lower mantle' ini diterbitkan pada tahun 2014 dan memaparkan temuan-temuan tersebut.

“Mineral ini dapat mengandung banyak air dalam kondisi mantel yang dalam,” imbuh Jacobsen, yang merupakan bagian dari tim di balik penemuan tersebut.

Ia menambahkan, bahwa penemuan ini dapat menjelaskan terkait adanya air di seluruh bumi.

"Saya pikir kita akhirnya melihat bukti adanya siklus air di seluruh Bumi, yang dapat membantu menjelaskan sejumlah besar air cair di permukaan planet yang dapat dihuni ini. Para ilmuwan telah mencari air dalam yang hilang ini selama beberapa dekade," tambahnya.

Para ilmuwan membuat temuan tersebut pada saat itu setelah mempelajari gempa bumi dan menemukan bahwa seismometer mendeteksi gelombang kejut di bawah permukaan bumi.

Dengan mengukur kecepatan dan kedalaman gelombang tersebut, para peneliti dapat mengetahui jenis batuan apa yang menahan air, dan akhirnya mendarat di ringwoodite.

Jika batu itu mengandung 1 persen air saja, itu berarti terdapat tiga kali lebih banyak air di bawah permukaan Bumi daripada yang terdapat di lautan di permukaan.

Ini bukan satu-satunya penemuan penting yang dilakukan oleh para ilmuwan baru-baru ini. Faktanya, para peneliti menemukan ekosistem yang sama sekali baru saat membalik kerak gunung berapi dengan bantuan robot bawah air, yang menunjukkan bahwa alam masih memiliki banyak rahasia untuk diungkap. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya