Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GALAKSI cakram berotasi paling jauh dan paling awal yang pernah terdeteksi mengejutkan para astronom dan berpotensi menantang teori evolusi galaksi yang ada. Tak hanya tampak terbentuk terlalu dini untuk memiliki rotasi yang kuat, galaksi tersebut juga menunjukkan tanda-tanda lengan spiral yang mirip dengan galaksi "modern" yang sudah berkembang, seperti Bima Sakti.
Galaksi ini, yang dinamakan REBELS-25, terlihat seperti pada 700 juta tahun setelah Big Bang, pada masa ketika para astronom memperkirakan galaksi-galaksi masih kecil dan kacau. Sesuai dengan namanya, galaksi ini memberontak terhadap ekspektasi tersebut dengan tampak teratur, bukan berantakan.
REBELS-25 ditemukan tim astronom menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), jaringan 66 teleskop radio yang berlokasi di Gurun Atacama, Chili Utara.
Baca juga : Astronom Menemukan Kelas Baru Lubang Hitam Raksasa yang Jauh Lebih Besar dari Supermasif
Menurut Jacqueline Hodge, anggota tim peneliti dari Universitas Leiden, Belanda, “Berdasarkan pemahaman kita tentang pembentukan galaksi, kita mengharapkan sebagian besar galaksi awal tampak kecil dan kacau.”
Galaksi modern seperti Bima Sakti yang ada di alam semesta berusia 13,8 miliar tahun telah memiliki waktu miliaran tahun untuk berkembang dan membentuk karakteristik yang khas, seperti lengan spiral yang mencolok. Sebaliknya, galaksi di alam semesta awal diperkirakan masih dalam proses pengorganisasian, membentuk struktur seperti cakram dan lengan spiral dengan lambat akibat tabrakan dan penggabungan galaksi selama miliaran tahun.
Penemuan REBELS-25, yang ada ketika alam semesta baru berusia 5% dari usia saat ini, meruntuhkan asumsi tentang kecepatan evolusi galaksi.
Baca juga : Penemuan Tujuh Galaksi Jauh dalam Konfigurasi Unik: Carousel Lens dan Misteri Kosmologi
Pemimpin tim peneliti, Lucie Rowland dari Universitas Leiden, menyatakan, “Melihat galaksi dengan kesamaan yang begitu banyak dengan Bima Sakti kita, yang didominasi oleh rotasi yang kuat, menantang pemahaman kita tentang seberapa cepat galaksi di alam semesta awal berevolusi menjadi galaksi yang teratur seperti saat ini.”
Setelah deteksi awal REBELS-25 oleh ALMA yang menunjukkan tanda-tanda rotasi, penelitian lanjutan dengan resolusi lebih tinggi mengungkapkan gas di galaksi ini bergerak baik menuju maupun menjauh dari Bumi, dikonfirmasi melalui fenomena blueshift dan redshift.
Penelitian tersebut menegaskan REBELS-25 merupakan galaksi yang memecahkan rekor sebagai galaksi berotasi terkuat dan tertua yang pernah dilihat.
Tim peneliti juga mencatat REBELS-25 mungkin memiliki karakteristik lain yang lebih lanjut, seperti batang bintang di pusatnya dan potensi adanya lengan spiral, yang menjadikannya kandidat galaksi spiral paling awal yang pernah ditemukan.
Penemuan ini, jika dikonfirmasi lebih lanjut, dapat memberi wawasan baru tentang asal-usul struktur galaksi yang lebih kompleks di alam semesta awal. (Space/Z-3)
Saat berputar, BD 05 4868 Ab meninggalkan jejak batuan cair, mirip dengan komet berbasis lava, memberikan pandangan langka terhadap eksoplanet yang sekarat.
Galaksi Andromeda (M31), tetangga terdekat galaksi kita, menunjukkan keanehan yang membingungkan para astronom.
Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA/ESA baru-baru ini mengungkap penemuan mengejutkan tentang galaksi dengan struktur unik yang mirip dengan tentakel ubur-ubu
Fenomena Intermediate Luminosity Red Transients (ILRTs) yang selama ini membingungkan para astronom akhirnya mulai terpecahkan.
Para astronom menemukan empat planet kecil yang mengorbit Bintang Barnard, bintang terdekat kedua dari Bumi.
Para astronom telah menemukan lubang hitam berukuran 36 miliar kali massa Matahari yang tersembunyi di dalam sistem Cosmic Horseshoe di konstelasi Leo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved