Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SEKITAR 66 juta tahun yang lalu, kehidupan di Bumi mengalami perubahan drastis ketika sebuah asteroid menabrak wilayah yang kini dikenal sebagai Semenanjung Yucatán di Chicxulub, Meksiko.
Dampak dari tabrakan ini menyebabkan kepunahan sekitar 75% spesies, termasuk sebagian besar dinosaurus, kecuali burung. Namun, sisa-sisa asteroid itu sendiri hampir tidak ada.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan jurnal Science, para peneliti mengidentifikasi komposisi kimiawi dari asteroid yang memicu peristiwa kepunahan massal ini. Mereka menemukan asteroid tersebut adalah sebuah bola lumpur yang terdiri dari tanah liat dan material dari awal tata surya.
Baca juga : Ini Teori Terbaru tentang Penyebab Musnahnya Dinosaurus
Walaupun asteroid Chicxulub menabrak Bumi puluhan juta tahun yang lalu, mempelajari batuan antariksa kuno ini penting untuk memahami dinamika Tata Surya, menurut Dr Steven Goderis, salah satu penulis studi dan profesor riset kimia di Vrije Universiteit Brussel.
Pada 1980, para ilmuwan pertama kali mengajukan hipotesis kepunahan dinosaurus disebabkan tabrakan dengan asteroid raksasa. Saat itu, mereka tidak menemukan asteroid tersebut secara langsung, tetapi menemukan lapisan tipis logam iridium di bebatuan dari periode yang sama. Iridium sangat langka di kerak Bumi tetapi melimpah di asteroid dan meteorit.
Tahun 1991, para ilmuwan menemukan kawah Chicxulub berusia sesuai dengan waktu kepunahan dinosaurus. Mereka setuju hantaman asteroid itu adalah pemicu dari kepunahan pada masa itu.
Baca juga : Ini Ternyata Penyebab Punahnya Dinosaurus
Asteroid tersebut diperkirakan berdiameter antara 6 dan 9 mil (9,7 hingga 14,5 kilometer). Ukurannya yang besar menyebabkan asteroid ini lenyap saat menabrak Bumi dengan kecepatan 15,5 mil per detik (25 kilometer per detik).
"Seluruh energi kinetik ini diubah menjadi panas," kata Goderis. "Ketika asteroid itu menghantam Bumi, ia tidak hanya meledak tetapi juga menguap."
Tabrakan tersebut menciptakan awan debu dari asteroid dan batuan tempatnya jatuh, yang menyebar ke seluruh dunia, menghalangi sinar matahari, menurunkan suhu, dan menyebabkan kepunahan massal.
Baca juga : Ilmuwan Simulasi Hantaman Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus
Asteroid dan meteoroid yang lebih kecil dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama berdasarkan komposisi kimianya: metalik, berbatu, dan kondritik. Dalam penelitian terbaru, Goderis dan timnya, termasuk Dr. Mario Fischer-Gödde dari University of Cologne, Jerman, menganalisis komposisi kimiawi lapisan tanah liat tipis untuk mengungkap asal usul asteroid.
Mereka mengambil sampel batuan berusia 66 juta tahun dari Denmark, Italia, dan Spanyol, lalu mengisolasi bagian yang mengandung logam ruthenium. Ruthenium, seperti iridium, banyak terdapat di batuan antariksa daripada di kerak Bumi.
Analisis menunjukkan susunan kimiawi ruthenium dari periode tersebut cocok dengan yang ditemukan di meteorit jenis chondritic, yang dikenal sebagai chondrite karbon. Asteroid pembunuh dinosaurus kemungkinan adalah chondrite karbon, jenis batuan antariksa kuno yang sering mengandung air, tanah liat, dan senyawa organik.
Tumbukan sebesar Chicxulub terjadi hanya setiap 100 juta hingga 500 juta tahun sekali. Namun, karena kemungkinan Bumi bisa berpapasan dengan asteroid atau meteorit besar lainnya, Goderis mengatakan penting untuk mengetahui sifat fisik dan kimiawi benda-benda ini untuk nantinya atau strategi perlindungan untuk menjaga diri.
Ed Young, profesor kosmokimia di University of California, Los Angeles, yang tidak terlibat dalam penelitian ini,setuju dengan temuan para peneliti ini karena hal ini dianggap sebagai ilmu dari untuk menambah pemahaman mengenai apa yang terjadi saat masa kepunahan dinosaurus. (CNN/Z-3)
Para ilmuwan menemukan spesies dinosaurus baru bernama Khankhuuluu mongoliensis, dijuluki “pangeran naga”.
Ilmuwan menemukan isi perut fosil sauropoda Diamantinasaurus matildae, mengungkap pola makan herbivora dan sistem pencernaan berbasis fermentasi yang mirip gajah modern.
Hadrosaurus, yang dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek, bukan hanya sekadar pemakan tumbuhan, tetapi juga hewan sosial yang berinteraksi dalam kelompok-kelompok berdasarkan usia.
Ilmuwan akhirnya mengungkap salah satu misteri terbesar dalam dunia paleontologi: mengapa dinosaurus raksasa seperti sauropoda hanya bertelur kecil?
Maleriraptor kuttyi adalah anggota kelompok Herrerasauria, salah satu klad dinosaurus pemangsa paling awal yang diketahui. Sebelumnya, herrerasaurs hanya ditemukan di Amerika Selatan
Dinosaurus yang jadi korban diidentifikasi sebagai Psittacosaurus, hewan herbivor seukuran anjing besar sedang diserang oleh Repenomamus robustus, hewan mirip luak, seeokor mamalia.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum membantah tuduhan dari pejabat AS Kristi Noem yang menyebut dirinya mendorong protes kekerasan di Los Angeles.
Presiden AS Donald Trump sebut unjuk rasa imigrasi di LA sebagai aksi pemberontakan dan ancam deportasi massal. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum kecam tindakan keras tersebut.
Penjelajah gua temukan artefak kuno diduga digunakan dalam ritual kesuburan di Gua Tlayócoc, Meksiko. Artefak diperkirakan berasal dari era Pascaklasik.
Sekretaris pribadi dan penasihat Wali Kota Meksiko City tewas ditembak pria bersenjata yang mengendarai motor.
Meksiko berduka atas meninggalnya dua taruna Angkatan Laut, korban kapal layar pelatihan ARM Cuauhtémoc menabrak Jembatan Brooklyn.
Dua orang tewas dan 19 lainnya terluka setelah kapal layar Cuauhtémoc milik Angkatan Laut Meksiko menabrak Jembatan Brooklyn pada Sabtu malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved