Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM rentang waktu singkat, Zoom mengalami pertumbuhan yang luar biasa dengan menghadirkan berbagai produk dan fitur baru. Awalnya, Zoom dikenal karena kemampuan konferensi video. Namun sejak awal pun, Zoom memiliki visi untuk mengembangkan produk komunikasi secara lebih luas. Visi ini tertuang menjadi kenyataan dalam bentuk berbagai produk dan fitur Zoom sekarang.
"Dengan laju inovasi yang semakin cepat, Zoom turut mengumumkan beragam produk dan fitur baru. Selama Maret-April lalu, Zoom mengumumkan 50 inovasi baru yang menunjukkan cepatnya kemajuan perusahaan ini," ujar Lucas Lu, Head of Asia at Zoom. Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi komponen sentral dari evolusi ini. Setiap aspek Zoom kini diintegrasikan dengan kemampuan AI. Kecerdasan buatan memainkan peran penting dalam meningkatkan fungsionalitas dan pengalaman pengguna produk Zoom.
Dalam dunia kerja saat ini, salah satu topik yang menjadi sorotan ialah pengelolaan information overload (banjir informasi). Mulai dari berita hingga aliran informasi di media sosial, perusahaan-perusahaan memiliki tantangan untuk memastikan dan meningkatkan produktivitas karyawan di tengah banjir informasi tersebut. Maka dari itu, muncul konsep gaya kerja hibrida atau kerja dari mana saja.
Baca juga : AI Generatif Bantu Organisasi Berinovasi Lebih Cepat
Kehadiran karyawan di kantor fisik menjadi opsional dan acara atau pertemuan dapat difasilitasi oleh perangkat seperti Zoom. Beberapa perusahaan telah menerapkan kebijakan gaya kerja hibrida yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh untuk beberapa hari dalam seminggu, sembari tetap datang ke kantor untuk berkolaborasi atau menghadiri pertemuan penting. Pada intinya, Zoom ingin memfasilitasi kolaborasi yang lebih efisien dan produktif.
Waktu kerja sering dihabiskan hanya untuk tugas-tugas seperti persiapan materi, pencarian sumber informasi, dan merapikan catatan. Atas dasar hal ini, Zoom terdorong untuk menjelajahi cara meningkatkan produktivitas dalam operasional bisnis. Zoom menghadirkan konsep baru untuk menyesuaikan kinerja dengan kebutuhan kerja.
Orang cenderung memilih Zoom umumnya karena kemudahan dan praktis menggunakannya, apalagi didukung oleh kehadiran AI. AI telah menjadi penghubung dalam segala aspek, terutama untuk beragam perangkat yang digunakan oleh para pekerja. "Dengan aplikasi yang terintegrasi di laptop, perangkat seluler, dan tablet, pekerjaan menjadi lebih mudah dan terpusat. Lalu, bagaimana AI terlibat dalam hal ini?" ujar Lucas Lu.
Baca juga : Membangun Industri 4.0 dengan Teknologi Kecerdasan Artifisial
Setiap produk Zoom dilengkapi dengan AI Companion yang dapat mengekstraksi data dari berbagai sumber saat kita menggunakannya. Dengan demikian, persiapan pekerjaan yang sebelumnya memakan waktu banyak, dapat disederhanakan. Bahkan, AI juga mampu mengakses data dari pihak ketiga, sehingga memperkuat fungsionalitas seluruh produk Zoom. Inilah yang Lucas Lu sebut sebagai konsep all-in-one dari Zoom. Selain itu, fitur AI ini tersedia secara gratis bagi para pengguna Zoom yang sudah berlangganan.
Ketersediaan informasi dan fungsionalitas yang terpusat pada aplikasi Zoom dapat membantu mengurangi dampak yang umumnya terjadi akibat peralihan antaraplikasi yang berbeda-beda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, seperti kebingungan akibat informasi yang tercecer dan biaya yang dikeluarkan. Semua fitur Zoom yang terintegrasi dalam aplikasi telah memberikan solusi yang efisien dan efektif untuk mendukung produktivitas dan kolaborasi yang lebih baik. Zoom juga menyediakan fitur tambahan bagi developer atau perusahaan yang ingin mengintegrasikan Zoom dengan kebutuhan sistem perusahaannya.
Beberapa fitur Zoom yang cocok untuk mendukung pekerjaan sehari-hari meliputi rapat, chat, telepon, mail (yang terintegrasi dengan Gmail, Microsoft, dan layanan email milik Zoom sendiri), serta penjadwalan melalui scheduler yang didukung oleh AI. Terdapat tiga hal yang membedakan Zoom AI Companion dengan solusi berbasis AI lain.
Baca juga : VIDA Luncurkan Deepfake Shield untuk Hadapi Ancaman Penipuan Deepfake yang Dihasilkan AI
1. Federated approach (pendekatan terfederasi).
Pendekatan Zoom terhadap AI generatif mengintegrasikan large language model (LLM) Zoom dengan beberapa model lain, seperti OpenAI dan Meta Llama, sehingga memberikan fleksibilitas kepada para pelanggan Zoom untuk menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis mereka.
2. Pemberdayaan.
Baca juga : ConveGenius Galang Dana US$1,8 Juta untuk Perluas Peran AI di Bidang Pendidikan
"Kami relatif menjadi satu-satunya perusahaan di industri ini yang tidak membebankan biaya tambahan untuk mengakses solusi AI kami bagi para pengguna yang sudah berlangganan. Sedangkan beberapa perusahaan lain bahkan membebankan biaya tambahan untuk solusi AI mereka hingga US$30 per bulan bagi setiap penggunanya," ujarnya.
3. Inovasi AI yang bertanggung jawab.
Zoom tidak menggunakan data pelanggan untuk melatih AI kami. Sebagai ilustrasi, ketika berada dalam panggilan Zoom, Anda hanya perlu menekan satu tombol dan AI dari Zoom akan menyajikan ringkasan dari percakapan tersebut dan menyusunnya berdasarkan topik serta menyisipkan daftar langkah-langkah selanjutnya yang perlu dikerjakan. Kemampuan meringkas ini mendukung 36 bahasa.
Fitur ini bahkan dapat mendeteksi perbedaan bahasa yang digunakan selama rapat secara otomatis. Zoom juga memiliki AI generatif yang dapat membantu menulis e-mail, chat, dan tulisan lainnya yang lebih panjang dan formal. (RO/Z-2)
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
PAUS Leo XIV meminta gereja Katolik merespons perkembangan kecerdasan artifisial (artificial intelligence, AI) dalam pernyataan perdananya kepada Kolese Kardinal, 10 Mei 2025.
Bing Video Creator dapat membantu pengguna menghasilkan video berbasis AI hanya dengan perintah text.
Sebanyak 77% pemimpin bisnis di Indonesia melihat AI dan transformasi digital sebagai peluang pertumbuhan utama negara ini.
89% perusahaan rentan mengalami serangan siber yang mengancam keamanan basis data dan aktivitas digital organisasi.
Agentic AI adalah sebuah pendekatan inovatif berbasis AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, membentuk tim AI baru untuk menciptakan superintelligence. Proyek ambisius ini menjadi bagian dari persaingan ketat di dunia kecerdasan.
DERETAN perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Korea Selatan memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025.
Kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi bagian penting dalam kehidupan profesional, khususnya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Karyawan dibekali pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved