Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERUSAHAAN pengembang kecerdasan buatan Open AI mengembangkan model transkripsi audio Whisper untuk metode belajar kecerdasan buatannya, yakni Chat GPT-4. Open AI menyalin lebih dari 1 juta jam video YouTube untuk melatih GPT-4, model bahasa besar yang paling canggih.
Menurut The New York Times, OpenAI paham bahwa langkah memberi makan kecerdasan buatan buatan mereka dengan video YouTube, bisa diperdebatkan melalui regulasi Hak Cipta. Pun demikian langkah ini mereka anggap biasa. Bahkan, Presiden OpenAI Greg Brockman secara pribadi terlibat dalam pengumpulan video yang digunakan.
Dilansir dari The Verge, Minggu (7/4), Juru bicara OpenAI Lindsay Held mengatakan perusahaannya sedang menyusun kumpulan data unik demi membantu pemahaman teknologi ini tentang dunia dan mempertahankan daya saing penelitian globalnya.
Baca juga : UE Tanyai TikTok, X, Aplikasi Lain terkait Risiko AI terhadap Pemilu
Held menambahkan perusahaannya menggunakan berbagai sumber termasuk data terbuka dan kemitraan untuk data non-publik, bahkan sedang mempertimbangkan untuk menghasilkan data sintetisnya sendiri.
Artikel Times mengatakan OpenAI kehabisan persediaan data untuk pembelajaran kecerdasan buatannya pada 2021, dan diduga perusahaan menggunakan transkripsi video YouTube, podcast, dan buku audio.
Menanggapi hal ini, Juru bicara Google Matt Bryant mengatakan perusahaan telah melihat laporan mengenai aktivitas OpenAI meraup data. Pun demikian dia belum bisa mengonfirmasi laporan itu lebih lanjut.
Baca juga : OpenAI dalam Kesepakatan dengan Investor Senilai US$80 Miliar
“Ketentuan layanan kami melarang pengunduhan konten YouTube tanpa izin,” ujar Bryant.
Bryant kemudian menegaskan, perusahaannya akan mengambil langkah teknis dan hukum, bila memang memiliki dasar, untuk mencegah penggunaan tanpa izin tersebut.
Google sebenarnya juga melakukan tindakan serupa, mengasah kemampuan kecerdasan buatan mereka dengan video Youtube. Pun demikian yang membedakan, jelas Bryant, perusahaannya melakukan hal tersebut sesuai dengan perjanjian dengan para pembuat konten di YouTube.
Senada dengan informasi yang didengungkan Bryant, CEO Youtube Neal Mohan, dalam wawancara dengan Bloomberg, menyatakan adanya kebijakan layanan YouTube yang melarang pengunduhan transkrip video atau sejenisnya. Pun demikian, serupa dengan Bryant, Mohan juga belum bisa mengonfirmasi informasi tersebut walaupun telah melihat laporannya. (Z-1)
Pada April 2025 ChatGPT memiliki sekitar 600 juta pengguna aktif bulanan, terus meningkat jika dibandingkan data pada Agustus 2024 yang mencapai 200 juta pengguna.
CEO OpenAI, Sam Altman, menolak tawaran Elon Musk senilai US$97,4 miliar untuk membeli OpenAI, menegaskan perusahaan AI tersebut tidak dijual.
Elon Musk bersama konsorsium investor mengajukan tawaran sebesar US$97,4 miliar untuk mengakuisisi OpenAI.
Indonesia tidak bisa hanya mengejar negara-negara maju yang lebih dulu mengembangkan AI. Indonesia harus menemukan keunggulan strategisnya sendiri dalam ekosistem AI global.
Model AI terbaru ini digadang-gadang memiliki kecerdasan yang lebih baik khususnya pada persoalan Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEAM).
DeepSeek, sebuah startup AI asal Tiongkok, telah mengumumkan model terbaru mereka, Janus-Pro-7B, yang diklaim mampu melampaui teknologi AI terkemuka dari OpenAI
AI akan memberikan efek pengangguran masal dalam 2 - 3 tahun ke depan karena perusahaan nantinya tidak akan memerlukan karyawan jika AI dapat menyelesaikan banyak pekerjaan.
Dengan izin pengguna, Copilot dapat melihat semua tab yang terbuka agar AI dapat memahami konteks lengkap dari apa yang dijelajahi secara online
MICROSOFT memperkenalkan mode Copilot pada aplikasi peramban Microsoft Edge, itu merupakan fitur berbasis AI yang mampu memudahkan pengguna saat berselancar di Microsoft Edge.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kota yang modern, efisien, dan inklusif melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Algoritma sama sekali bukan barang baru. Hanya saja, pemaknaannya perlu mendapatkan perspektif baru, bahkan ketika harus mengeluarkannya dari pengertian dasar yang melekat.
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved