Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Tren Adopsi AI di Dunia Korporasi: Mengatasi Hambatan Produktivitas dengan Teknologi Cerdas

Muhammad Ghifari A
23/8/2025 11:47
Tren Adopsi AI di Dunia Korporasi: Mengatasi Hambatan Produktivitas dengan Teknologi Cerdas
Ilustrasi(Freepik)

DUNIA korporasi saat ini dihadapkan pada tantangan besar dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Meskipun telah didukung talenta terbaik dan proses bisnis yang solid, banyak perusahaan masih merasa "terjebak" dalam lambatnya alur kerja dan inefisiensi operasional.

Hal ini sering kali disebabkan oleh proses manual yang berulang, kurangnya koordinasi antar departemen, dan tugas yang berputar-putar tanpa penyelesaian. Akibatnya, perusahaan kehilangan momentum dan peluang di pasar yang serba cepat.

CEO dan Founder of ICS Compute Budhi Wibawa menyoroti bahwa solusi untuk permasalahan ini tidak hanya terletak pada penambahan sumber daya manusia, melainkan juga pada pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).

"Kami tetap merasa, kok progress-nya tidak seperti yang kita harapkan? We are not getting the efficiency yang kita expect. Padahal kita punya orang-orang yang bagus, kita punya capability, skill, dan kapasitas," ujar Budhi di Kemang (21/8). 

Ia menambahkan bahwa konsep Agentic AI menjadi salah satu pendekatan yang menjanjikan, di mana AI tidak lagi sekadar alat, melainkan asisten yang mampu mengambil inisiatif untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks.

Transformasi Alur Kerja dengan Otomatisasi Cerdas

Penerapan AI telah menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara kerja di berbagai fungsi bisnis. Budhi memberikan beberapa ilustrasi:

  • Fungsi Legal: Tugas-tugas rutin seperti peninjauan dokumen dan kontrak dapat diotomatisasi, memungkinkan para profesional hukum untuk fokus pada analisis strategis dan kasus yang lebih kompleks.
  • Manajemen SDM (HR): AI dapat mempercepat proses rekrutmen. Proses resume screening yang biasanya memakan waktu berhari-hari dapat diselesaikan dalam hitungan menit, dengan AI menganalisis dan merekomendasikan kandidat yang paling sesuai.

Menurutnya, adopsi teknologi ini dapat dilakukan secara bertahap melalui pendekatan agile development. 

"Kita bisa mulai dari langkah kecil. Ambil tiga workflow, tiga use case, kemudian jalankan pilot. Lalu kita bangun Agent AI dan terus kita improve," jelas Budhi.

Pentingnya Membangun Kepercayaan dan Tata Kelola AI

Meskipun potensi AI sangat besar, tantangan dalam adopsinya juga tidak sedikit. Budhi Wibawa menekankan pentingnya konsep "Bounded Autonomy," di mana AI memiliki kemampuan untuk bertindak secara mandiri namun tetap berada dalam batas-batas yang ditetapkan oleh kebijakan perusahaan.

"Sangat penting bahwa meskipun kita memberikan AI itu otonomi, kita harus benar-benar membatasi otonominya (bounded autonomy). Sehingga apa yang dikerjakan model AI tersebut tetap di dalam koridor guardrail yang kita berikan," tegas Budhi. 

Ia juga menyoroti bahwa faktor kepercayaan (trust) menjadi kunci utama dalam adopsi AI yang berhasil. Beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah:

  • Explainable AI: Hasil yang diberikan oleh AI harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan.
  • Governed Autonomy: Penggunaan AI harus diatur dengan tata kelola yang ketat.
  • Compliance Ready: Sistem AI harus mematuhi regulasi yang berlaku, seperti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia.

AI Sebagai Penguat Kapabilitas Manusia

Menyikapi kekhawatiran tentang AI yang akan menggantikan pekerjaan manusia, Budhi Wibawa memberikan pandangan yang optimistis.

"Dalam pemikiran saya, jika kita benar-benar mampu menggunakan AI dalam framework yang sangat baik, AI seharusnya bisa menguatkan (amplifying) kapabilitas manusia, alih-alih menggantikan pekerjaan," ungkapnya. 

Pesan utamanya adalah bahwa sudah saatnya bagi perusahaan untuk berhenti menunggu dan segera memulai adopsi AI. Langkah awal yang paling efektif adalah memulai dari kasus penggunaan yang sederhana dan terus melakukan perbaikan seiring berjalannya waktu. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya