Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
DUNIA korporasi saat ini dihadapkan pada tantangan besar dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Meskipun telah didukung talenta terbaik dan proses bisnis yang solid, banyak perusahaan masih merasa "terjebak" dalam lambatnya alur kerja dan inefisiensi operasional.
Hal ini sering kali disebabkan oleh proses manual yang berulang, kurangnya koordinasi antar departemen, dan tugas yang berputar-putar tanpa penyelesaian. Akibatnya, perusahaan kehilangan momentum dan peluang di pasar yang serba cepat.
CEO dan Founder of ICS Compute Budhi Wibawa menyoroti bahwa solusi untuk permasalahan ini tidak hanya terletak pada penambahan sumber daya manusia, melainkan juga pada pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
"Kami tetap merasa, kok progress-nya tidak seperti yang kita harapkan? We are not getting the efficiency yang kita expect. Padahal kita punya orang-orang yang bagus, kita punya capability, skill, dan kapasitas," ujar Budhi di Kemang (21/8).
Ia menambahkan bahwa konsep Agentic AI menjadi salah satu pendekatan yang menjanjikan, di mana AI tidak lagi sekadar alat, melainkan asisten yang mampu mengambil inisiatif untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks.
Penerapan AI telah menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara kerja di berbagai fungsi bisnis. Budhi memberikan beberapa ilustrasi:
Menurutnya, adopsi teknologi ini dapat dilakukan secara bertahap melalui pendekatan agile development.
"Kita bisa mulai dari langkah kecil. Ambil tiga workflow, tiga use case, kemudian jalankan pilot. Lalu kita bangun Agent AI dan terus kita improve," jelas Budhi.
Meskipun potensi AI sangat besar, tantangan dalam adopsinya juga tidak sedikit. Budhi Wibawa menekankan pentingnya konsep "Bounded Autonomy," di mana AI memiliki kemampuan untuk bertindak secara mandiri namun tetap berada dalam batas-batas yang ditetapkan oleh kebijakan perusahaan.
"Sangat penting bahwa meskipun kita memberikan AI itu otonomi, kita harus benar-benar membatasi otonominya (bounded autonomy). Sehingga apa yang dikerjakan model AI tersebut tetap di dalam koridor guardrail yang kita berikan," tegas Budhi.
Ia juga menyoroti bahwa faktor kepercayaan (trust) menjadi kunci utama dalam adopsi AI yang berhasil. Beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah:
Menyikapi kekhawatiran tentang AI yang akan menggantikan pekerjaan manusia, Budhi Wibawa memberikan pandangan yang optimistis.
"Dalam pemikiran saya, jika kita benar-benar mampu menggunakan AI dalam framework yang sangat baik, AI seharusnya bisa menguatkan (amplifying) kapabilitas manusia, alih-alih menggantikan pekerjaan," ungkapnya.
Pesan utamanya adalah bahwa sudah saatnya bagi perusahaan untuk berhenti menunggu dan segera memulai adopsi AI. Langkah awal yang paling efektif adalah memulai dari kasus penggunaan yang sederhana dan terus melakukan perbaikan seiring berjalannya waktu. (Z-1)
AI di Excel menggunakan Microsoft 365 Copilot untuk membantu Anda bekerja lebih cerdas dengan mempercepat tugas spreadsheet tertentu.
Tidak sekadar menjadi pameran teknologi berskala internasional, IIXS juga akan menjadi ruang dialog kebijakan, pusat business matchmaking, serta showcase inovasi teknologi mutakhir.
Redpumpkin.Al menawarkan solusi GenAl yang spesifik untuk industri, serta solusi untuk kebutuhan umum perusahaan yang dirancang untuk mengatasi tantangan bisnis sehari-hari.
KI Pusat untuk pertama kali menggandeng AI3 (Artificial Intelligence Implementation Initiative) agar proses validasi data lebih cepat, efisien, transparan, dan akurat.
Dyna.Ai Perkuat Kolaborasi dan Inovasi Masa Depan Digital
AI di Excel menggunakan Microsoft 365 Copilot untuk membantu Anda bekerja lebih cerdas dengan mempercepat tugas spreadsheet tertentu.
Tidak sekadar menjadi pameran teknologi berskala internasional, IIXS juga akan menjadi ruang dialog kebijakan, pusat business matchmaking, serta showcase inovasi teknologi mutakhir.
KI Pusat untuk pertama kali menggandeng AI3 (Artificial Intelligence Implementation Initiative) agar proses validasi data lebih cepat, efisien, transparan, dan akurat.
Kasus deepfake di Indonesia meningkat drastis hingga 1550% antara 2022–2023. Berikut kasus deepfake yang terjadi di Indonesia.
Teknologi deepfake menggunakan AI dan GAN memungkinkan manipulasi wajah dan suara secara realistis, menimbulkan risiko besar bagi reputasi dan informasi publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved