Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Belakangan terdapat isu yang menggemparkan industri Enterprise Resource Planning (ERP). Pasalnya, dilansir dari Department of Justice Amerika Serikat (DOJ US), terdapat perusahaan ERP asal Jerman didenda sebesar US$220 juta atau setara Rp3,4 triliun karena terbukti melakukan praktik suap ke pejabat publik di beberapa negara.
Pasar ERP sangat beragam. Karena itu penting memilih sistem dari mitra yang dapat dipercaya agar para penggunanya bisa memastikan keberlangsungan bisnis. Business Development Director HashMicro Lusiana Lu membenarkan hal tersebut. Menurutnya, memilih ERP ialah keputusan strategis yang harus diperhatikan banyak aspek.
"Risiko dari pemilihan mitra ERP yang tidak tepat sangatlah beragam dan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi bisnis. Untuk itu, perlu persiapan matang dari perusahaan dan penilaian mendalam terhadap mitra yang dituju," ujar Lusiana dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1).
Baca juga: Laba Perusahaan Teknologi Belanda ASML Melonjak pada 2023
HashMicro merangkum tiga risiko utama yang terjadi ketika perusahaan memilih mitra yang tidak tepat. Pertama, ERP yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis. Setiap perusahaan memiliki keunikan pada bisnisnya dan memilih ERP yang tidak sesuai dapat menyebabkan ketidakcocokan terhadap operasi bisnis yang dijalankan. Pemilihan mitra ERP yang tidak memahami sepenuhnya kebutuhan bisnis dapat menghasilkan solusi yang kurang efektif dan dapat menimbulkan kerugian finansial.
Kedua, kerugian finansial. Ada kemungkinan mitra ERP yang tidak tepat akan menyembunyikan biaya-biaya yang tidak terduga. Seperti contoh, pada saat pertemuan pertama, sistem tampak seperti solusi ERP yang terjangkau, tetapi setelah implementasi dapat menjadi sangat mahal ketika melakukan upgrade. Pemilihan sistem ERP yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis juga dapat merugikan penggunanya. Ini karena sistem yang tidak mampu mendukung proses bisnis dengan baik dapat mengurangi nilai investasi.
Ketiga, sistem ERP yang diimplementasi tidak bertahan lama. Salah memilih ERP yang tidak memiliki skalabilitas akan membuat perusahaan pengguna harus mencari sistem ERP lain yang dapat mendukung perkembangan bisnisnya. Pada dasarnya ERP harus memiliki kemampuan untuk membantu bisnis berkembang secara optimal dan efisien.
Baca juga: Pendapatan Nvidia Meroket karena Permintaan Cip yang Kuat
Yang tidak dimiliki oleh banyak ERP lain ialah kemampuan berkembang menyesuaikan pertumbuhan bisnis penggunanya. Semakin berkembang bisnis, semakin banyak kebutuhan yang harus bisa dikerjakan oleh ERP. Jika tidak, perusahaan pengguna harus mengganti sistem ERP sehingga perusahaan harus melakukan investasi baik secara finansial dan waktu untuk mengganti mitra ERP-nya.
Menurut HashMicro, risiko-risiko ini dapat dihindari dengan melakukan evaluasi mendalam terhadap kemampuan dan reputasi mitra ERP sebelum membuat keputusan. "Sebelum memilih mitra ERP, penting untuk melakukan penelitian menyeluruh, termasuk mengevaluasi rekam jejak, kestabilan keuangan, dan tingkat kepuasan pelanggan dari mitra tersebut," tambah Lusiana.
Sebagai tambahan, HashMicro juga menyarankan agar calon pengguna ERP aktif berkomunikasi dengan mitra potensial, mengajukan pertanyaan terkait pengalaman sebelumnya, dan meminta referensi dari klien yang sudah menggunakan layanan mereka. Proses ini membantu untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kemampuan mitra ERP dalam menangani proyek implementasi dan memberikan dukungan setelahnya.
Melalui momentum ini, HashMicro mengajak seluruh pemangku kepentingan bisnis untuk lebih waspada dan proaktif dalam mengelola risiko terkait pemilihan mitra ERP. Keputusan yang tepat dalam pemilihan ERP dapat menjadi investasi jangka panjang yang memberikan nilai tambah signifikan bagi perusahaan. (Z-2)
Transformasi digital memberikan alat untuk bekerja lebih efisien, merespons kebutuhan pelanggan, dan selaras dengan praktik terbaik global.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Teknologi artificial intelligence (AI) dan cloud computing kini menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan bisnis digital di Indonesia.
HIFU Linear Z merupakan salah satu metode perawatan kecantikan noninvasif yang populer, menggunakan gelombang ultrasound berenergi tinggi untuk menjangkau lapisan kulit tertentu.
Saat ini, teknologi seperti mobile banking semakin memudahkan para pemilik bisnis franchise untuk mengelola keuangan mereka.
Adanya Financial Dashboard dari QLola by BRI ini dapat membantu perusahaan memperoleh laporan keuangan usaha dengan mudah dan praktis melalui satu platform tanpa perlu berpindah situs.
Cash Management adalah salah satu fitur pada QLola by BRI yang bisa memudahkan nasabah non-perorangan dan pemilik bisnis dalam mengelola keuangan perusahaan.
ASET tetap merujuk pada aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
DIREKTUR Eksekutif Sinergi BUMN Institute Achmad Yunus menilai ada permasalahan dalam perencanaan maupun proposal bisnis yang diajukan perusahaan BUMN terkait usulan PNM
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved