Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETELAH sukses menjalankan program Hub.id Accelerator pada 2021 dan 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali menyelesaikan kegiatan serupa di 2023. Program ini masih berfokus pada pengembangan dan peningkatan startup lokal Indonesia melalui akses pendanaan serta kerja sama bisnis dengan memanfaatkan jaringan luas BUMN, korporasi, dan sektor pemerintah.
Selama tiga tahun berjalan, program Hub.id Accelerator memfasilitasi startup lokal Indonesia dengan sektor yang berbeda guna memperluas fokus pengembangan dan peningkatan bisnis mereka. Pada 2021 ada tujuh sektor startup yaitu agriculture & aquaculture, healthcare, fintech, logistics, edutech, tourism, dan smart city/government solution. Pada 2022 terdapat lima sektor yaitu financial services, B2B/enterprise solution/govtech, logistics, SME enabler, agriculture & aquaculture. Pada 2023 masih mengangkat lima sektor startup yaitu financial technology, SME enablers & logistic, ESG related, agritech & fisheries, dan healthtech.
Setiap tahun jumlah startup pendaftar program Hub.id Accelerator terus bertambah. Pada 2021 terpilih 43 startup dan 2022 terpilih 24 startup yang berkesempatan mengikuti rangkaian program mulai dari business mentoring, business matchmaking, networking session, dan demo day. Sedangkan di 2023, dari 116 pendaftar terpilih 25 startup untuk mengikutti rangkaian program yaitu business mentoring & pitch training, business matchmaking, partner day, IP research matchmaking, dan networking session.
Baca juga: Jauhi Tingkok, Foxconn Rencanakan Investasi Tambahan di India
Dari rangkaian program yang berjalan di 2021, Hub.Id Accelerator menjalankan 100 peluang kerja sama bisnis, 30 kerja sama bisnis, dan 2 investasi baru yang diperoleh startup Dagangan, HiPajak, FisLog, MyRobin, Chickin Indonesia, Educourse, dan Lister. Sedangkan di 2022, Hub.id Accelerator menjalankan 138 business matchmaking antara startup dan perusahaan swasta maupun BUMN hingga pendanaan untuk PasarMIKRO, Grouu, Eratani, Ayo Kenalin, Looyal, Verihubs, Amoda, dan Kecilin.
Pada kegiatan Alumni Talks yang dijalankan oleh Direktorat Ekonomi Digital di bawah struktur Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika di Jakarta, Kamis (30/11), Kementerian Komunikasi dan Informatika menyambut baik dua startup alumni Hub.Id Accelerator 2022 yaitu Amoda & Kecilin.id untuk membagikan ilmu dan pengalaman mengenai manfaat setelah bergabung dan menjadi bagian pada program Hub.id Accelerator melalui sesi diskusi panel. Kedua alumni Hub.id tersebut menjadi perwakilan startup yang berhasil mempercepat pertumbuhan yang bisa dilihat dari beberapa pencapaian.
Baca juga: Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI setelah Dipecat
Amoda sebagai perusahaan teknologi properti dan konstruksi yang memberikan solusi dan efisiensi untuk bangunan individu dan bisnis di Indonesia mulai dari UKM dan perusahaan dengan pertumbuhan tinggi berhasil mendapatkan pendanaan awal (seed) yang dipimpin oleh East Ventures dan Living Lab Ventures. Sedangkan Kecilin.id merupakan perusahaan rintisan software-as-a-service (SaaS) yang menyediakan teknologi kompresi pada model teknologi modern berhasil memperoleh pendanaan pra-seri A senilai US$4 juta atau setara Rp60 miliar yang dipimpin Mandiri Capital Indonesia (MCI) dengan investor lain yakni Provident Growth, BNI Ventures, dan investor lama yang kembali berpartisipasi yakni Arkana.
CEO & Co-Founder dari Amoda Robin Yovianto menyampaikan bahwa berkembangnya startup baru bukan menjadi kompetisi, justru bisa membuka peluang kolaborasi dan kerja sama lebih banyak. Bahkan dengan bergabungnya Amoda di Hub.id Accelerator pada 2022 sangat membantu meningkatkan kredibilitas pihaknya di mata masyarakat dan investor.
CEO & Co-Founder dari Kecilin.id Bisma Manda mengungkapkan bahwa mental dan networking yang kuat menjadi hal krusial untuk startup bisa maju dan berkembang memajukan Indonesia. Dengan bergabungnya Kecilin.id dalam program Hub.id Accelerator 2022 sangat membantunya menggapai mimpi-mimpi yang tinggi.
"Harapannya, dengan kegiatan Hub.id Alumni Talks kali ini dapat meningkatkan pemahaman pelaku bisnis startup mengenai Hub.id Acceleator," urai Damayanti dari Hub.id Accelerator. Kegiatan itu juga diharapkan mendorong para pelaku bisnis startup untuk mengikuti Hub.id Accelerator serta memfasilitasi pelaku bisnis startup berbagi pengetahuan dan pengalaman sekaligus promosi bisnis. (RO/Z-2)
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
INDONESIA menjadi salah satu negara yang memiliki antusiasme tinggi dalam mengadopsi teknologi digital terbaru. Namun, di sisi lain, masih ada perusahaan lokal industri digital
Sebagai pemenang, tim ini memperoleh investasi senilai $500 berupa AWS Cloud credits untuk mendukung pengembangan teknologi dan infrastruktur startup mereka ke depannya.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
Aftech dan Privy Berkomitmen Memajukan Fintech Indonesia melalui Sinergi dan Kolaborasi
Volume pembayaran digital nasional diperkirakan meningkat hingga 55,9%, didorong oleh peran aktif generasi Milenial, Gen Z, dan Alpha, serta pertumbuhan UMKM dan sektor ekonomi kreatif.
Salah satu tantangan adalah cara meningkatkan literasi dan edukasi keuangan agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved