Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SWISS German University (SGU) meluncurkan Pusat Operasi Keamanan (Security Operation Center - SOC) pada hari ini, Selasa (7/11/2023) di Alam Sutera, Tangerang.
Keamanan siber telah menjadi kebutuhan utama dalam era digital saat ini. Untuk menjawab tantangan keamanan siber, alumni SGU Anton Purba (Aman Data) merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi nyata dalam bidang keamanan siber dengan melakukan tranformasi laboratorium cyber security SGU menjadi Pusat Operasi Keamanan (SOC).
Hal ini merupakan langkah besar dan penting. SOC SGU ini akan menjawab keperluan pemantauan ancaman siber internal sebagai sarana pembelajaran di SGU, serta akan digunakan sebagai pusat koordinasi tanggap insiden nasional untuk insiden yang dilaporkan ke komunitas ACAD-CSIRT (Academic Computer Security Incident Response Team).
Baca juga: Semangat 'Enhancing Agility Toward Global Competitiveness' Kawal Langkah Wisudawan SGU
Dalam melakukan tanggap insiden serangan siber, SGU dan ACAD CSIRT akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Dengan demikian, keberadaan SOC SGU ini diharapkan akan dapat berkontribusi dalam peningkatan keamanan siber di Indonesia, khususnya di lingkungan akademik.
Dalam bidang penelitian, SOC SGU ini juga direncanakan akan dipergunakan dalam SecureTech Research Hub, yang merupakan research center di lingkungan SGU yang diharapkan bisa menjadi center of excellence untuk riset cyber security di Indonesia.
Dengan memantau ancaman serangan siber dan melakukan koordinasi tanggap insiden secara nasional, akan didapatkan data ancaman yang sangat berguna untuk peneliti keamanan siber dan akademisi dalam mengantisipasi serangan siber secara kontinu.
Data potensi serangan dan serangan siber ini adalah sumber pengetahuan yang sangat berguna dalam membangun kesadaran tentang keamanan siber saat ini dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Selanjutnya data ini diharapkan akan dapat mendorong pertumbuhan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia, baik pengajar atau peserta didik, untuk dapat mengikuti perkembangan ancaman siber yang terus berevolusi dan semakin kompleks.
Dr. Maulahikmah Galinium selaku Dekan Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi SGU mengatakan bahwa SGU sudah merintis program Master Information Technology dengan konsentrasi di bidang keamanan siber sejak tahun 2008.
Sejak itu SGU telah bekerjasama dengan banyak institusi pemerintah, akademisi dan praktisi di bidang keamanan siber, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), BSSN dan Bank Indonesia.
Pada tahun 2018 SGU bekerja sama dengan BSSN dan komunitas Indonesia Honeynet Project (yang juga didirikan di SGU) untuk melakukan penelitian keamanan siber khususnya di bidang Malware dan Threat Intelligence.
Baca juga: Swiss German University dan Osaka University Gelar Kuliah Umum Teknologi dan Pangan
Penelitian ini telah mendapat pendanaan riset selama 3 tahun berturut-turut (2019, 2020, dan 2021) dari Information Society Innovation Fund (ISIF Asia - https://isif.asia/), yang merupakan program hibah riset kompetitif yang terbuka untuk negara-negara di Asia Pasifik dan didanai oleh APNIC (Asia Pacific Network Information Centre).
APNIC adalah organisasi yang melakukan pengaturan IP address untuk akses internet di Asia Pasifik.
Hasil kerja sama tersebut telah dibukukan dalam laporan tahunan BSSN dan laporan tahunan hasil riset dengan dana hibah ISIF Asia, serta dipublikasikan dalam beberapa artikel ilmiah.
Pada tahun ini, SGU bersama Indonesia Honeynet Project dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga mendapatkan hibah riset ISIF Asia, yang akan difokuskan pada penelitian terhadap serangan siber pada infrastruktur Internet Exchange Indonesia (IIX) dengan melibatkan sebagian Internet Service Provider yang ada di Indonesia. (RO/S-4)
Meski banyak bank digital telah mendapat izin dari OJK dan bekerja sama dengan lembaga keuangan besar, bank digital tetap rentan terhadap serangan siber.
Permintaan terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama pada layanan seperti cloud computing, keamanan siber dan AI.
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Peneliti keamanan siber menemukan 16 miliar data login bocor yang berpotensi disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber.
Scrubbing center Jakarta ini mulai beroperasi pada Februari 2025, berlokasi di Cyber Buildings Jakarta.
Banyak kasus kebocoran data terjadi bukan hanya karena serangan dari luar, tetapi juga akibat kelalaian individu dalam menjaga informasi pribadi.
Jumlah ancaman siber yang meniru ChatGPT meningkat sebesar 115% dalam empat bulan pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai 177 file.
Dengan GTA, Minecraft, dan Call of Duty sebagai gim yang paling banyak dieksploitasi, jelas bahwa penjahat dunia maya secara aktif mengikuti tren gim untuk mencapai target mereka.
Maskapai Qantas mengalami serangan siber yang menyasar sistem layanan pelanggan milik pihak ketiga.
Selain aksi militer konvensional, perang Iran-Israel kini telah merambah ranah digital, bank menjadi salah satu target serangan.
Kaspersky menemukan 251.931 upaya pengiriman malware atau file berbahaya yang disamarkan dengan nama-nama judul anime.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved