Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gigabyte dan Toshiba Kerja Bersama Luncurkan Immersion Cooling

Mediaindonesia.com
05/11/2023 14:04
Gigabyte dan Toshiba Kerja Bersama Luncurkan Immersion Cooling
Andy Neo, selaku Sales Director Gigabyte.(Ist)

Gigabyte bekerja sama dengan Toshiba, Shell dan juga Distributor IT Wahana Piranti Teknologi, menggelar product launching sebuah teknologi revolusioner berupa mesin pendingin data center yang ramah lingkungan, yaitu Immersion Cooling.  Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor,  Plt. Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintah Kementerian Kominfo, Aris Kurniawan,  dan sejumlah pakar organisasi IT, di Jakarta, Selasa (31/10).

Baca juga : Bersama Digital Data Centres Raih Penghargaan dari Uptime Institute

Immersion Cooling merupakan mesin pendingin data center yang dirancang untuk menurunkan suhu komponen elektronik di dalam data center, dengan cara perendaman komponen tersebut ke dalam cairan non konduktif seperti minyak. Immersion Cooling dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi pendinginan, mengurangi penggunaan energi pendinginan data center, dan ramah lingkungan karena sesuai dengan standar "net-zero emissions" global. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Data Center Jadi Salah Satu Penyumbang Emisi Global, melebihi Industri Penerbangan. Berdasarkan data yang dirilis oleh World Resource Insitute (WRI), Indonesia menempati posisi ke-6 penyumbang emisi global terbesar di dunia, setelah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Jepang.  Di samping itu, data menunjukan penggunaan data center memakan daya listrik besar dan menjadi salah satu penyumbang emisi karbon yang berdampak pada kelestarian lingkungan.

Berdasarkan data dari Climatiq Analysis, The Shift Project, Our Wolrd in Data, data center menyumbang 2.5% sampai 3.7% dari emisi karbon dunia, melebihi industri penerbangan (2.4%). Angka ini pun akan semakin bertambah dengan meningkatnya penggunaan data center yang kini menjadi kebutuhan di era serba digital. “Seiring kemajuan teknologi, kebutuhan daya akan CPU meningkat dari 50 watt, saat ini 400 watt. Dan GPU dari 200 watt hingga saat ini 700 watt. Di masa mendatang, mungkin akan mencapai sekitar 1.000 watt untuk GPU. Jadi ini sebenarnya sesuatu yang menghabiskan banyak daya,” ujar Andy Neo, selaku Sales Director Gigabyte.

Tentu permasalahan tersebut dapat ditekan dengan menciptakan Green Data Center. Hadirnya Immersion Cooling menjadi jawaban atas tantangan tersebut, baik dalam hal efisiensi penggunaan energi, pengurangan emisi global, dan juga meningkatkan pendinginan data center sehingga memastikan sistem operasi perusahaan tidak terputus.

Immersion Cooling telah memenuhi spesifikasi EIA (Electronic Industry Alliance) dan OCP (Open Core Protocol) sehingga dapat meningkatkan implementasi pusat data yang berkepadatan tinggi dan berkomputasi tinggi.

Terobosan ini pun kini lahir di Indonesia, atas kerja sama Gigabyte, Toshiba, dan Shell dan dukungan dari Distributor. Immersion Cooling memang menjadi hal baru di Indonesia, namun tidak di Dunia. Penggunaan teknologi Immersion sudah ada di beberapa negara.  Kini waktunya Indonesia mengkuti teknologi revolusioner ini, menggabungkan teknologi dengan konsep ramah lingkungan. (B-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya