Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RENCANA menu makanan dengan menghitung preferensi diet kebutuhan kalori, tinggi, berat, usia, jenis kelamin, dan sasaran kesehatan seseorang rupanya mampu dibuat oleh ChatGPT dan bot AI lainnya.
Bahkan, bot ini langsung meminta informasi saat diminta membuat rencana menu makan.
Namun, persoalannya adalah apakah teknologi ChatGPT bisa melakukannya dengan benar?
Baca juga: 8 Fakta dan Cara Kerja Google Bard, Saingannya ChatGPT
Dilansir dari Antara, misalnya ketika ada permintaan untuk membuat diet 1.500 kalori untuk wanita berusia 60 tahun, ChatGPT mengeluarkan rencana tujuh hari untuk tiga kali makan dan dua kudapan per hari.
Rencananya sesuai dengan kriteria sehat bagi jantung yakni memasukkan banyak buah dan sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan makanan lain yang rendah sodium, lemak jenuh, dan gula tambahan.
Baca juga: Google Meluncurkan Bard sebagai Tantangan untuk ChatGPT
Namun, pemindaian cepat terhadap makanan dan kudapan yang disediakan mengungkapkan beberapa kekurangan yang mencolok. Diet jantung tujuh hari ChatGPT dan diet lain yang diuji memiliki variasi yang sangat rendah.
Camilan sehat jantung yang direkomendasikan ChatGPT terbatas antara satu apel, satu jeruk, atau satu yogurt tanpa lemak, tidak ada yang lainnya sepanjang minggu.
Demikian juga untuk setiap makan malam, mengikuti pola yang dapat diprediksi yakni protein tanpa lemak, sayuran panggang atau kukus, dan satu porsi pati. Tidak ada saran yang diberikan untuk membuat makanan ini enak dengan menambahkan bumbu atau rasa lainnya.
Sementara itu, paket rencana makan tujuh hari buatan chatbot tidak menampilkan minuman atau makanan manis, bahkan saat diminta untuk membuat makanan yang dimaksudkan untuk menambah berat badan. Jika seseorang ingin makanan atau minuman manis muncul di paket makannya, maka dia harus memberi tahu ChatGPT secara khusus.
Ahli diet sekaligus pendiri Real Life Nutritionist Miranda Galati mengakui, ChatGPT dapat menjadi alat yang sangat membantu untuk mengumpulkan ide makanan, membuat daftar belanjaan, dan menambahkan lebih banyak makanan padat nutrisi.
Namun, ChatGPT memiliki beberapa masalah sebelum menjadi sumber informasi yang sepenuhnya dapat dipercaya.
“Karena ChatGPT menarik informasi dari seluruh internet, Anda tidak tahu apakah Anda mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel atau sumber yang meragukan," kata Galati.
Selain itu, menurut Pemilik Sound Bites Nutrition Lisa Andrews, jangkauan ChatGPT hanya meluas hingga tahun 2021, jadi, tidak memasukkan penelitian terbaru seputar makanan dan kesehatan. Andrews juga mencatat ChatGPT tidak memperhitungkan kebiasaan makan seseorang saat ini, yang merupakan faktor penting dalam perencanaan makan.
“Teknologi ini tidak dapat memperoleh riwayat diet dari Anda untuk menyarankan perubahan dalam diet Anda dan tidak bisa mengevaluasi apa yang sudah Anda makan," tutur Andrews.
Betapapun bermanfaatnya AI dalam keadaan tertentu, tetapi, sejauh ini teknologi tersebut tidak dapat menggantikan kebijaksanaan dan pemahaman seorang profesional nutrisi yang terlatih, terutama pada kondisi medis tertentu. Ahli diet akan meluangkan waktu untuk memahami dan mengakomodasi riwayat kesehatan fisik, perjuangan kesehatan mental, kesukaan, ketidaksukaan, gaya hidup, dan tujuan Anda, kata Galati.
Mereka tidak hanya memberikan ide makan, tetapi juga dilatih untuk memahami dan membimbing seseorang. Ahli diet akan membantu seseorang mempelajari cara bertahan untuk benar-benar mengubah kesehatannya dalam jangka panjang. (Z-10)
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Sahabat AI Diluncurkan di ajang Indonesia Artificial Intelligence Day 2024
Gigi yang tidak rapi membuat penampilan jadi kurang maksimal. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga menjadi akar sejumlah masalah kesehatan gigi.
PENGGUNAAN artificial intelligence (AI) untuk melakukan skrining pada pasien kanker payudara dinilai merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan kanker yang berpusat pada pasien.
Liburan long weekend bisa dimanfaatkan dengan bantuan asisten virtual BRI, Sabrina, yang dirancang dengan AI. Sabrina memudahkan pengguna menemukan rekomendasi melalui WhatsApp.
Generative AI merupakan jenis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan atau membuat sesuatu yang baru.
Materi yang dibahas ialah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved