Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERUSAHAAN rintisan (startup) pertanian pintar (smart farming) Beleaf mengumumkan pendanaan tahap awal (Seed funding) sebesar 2 juta dolar AS atau setara Rp30 miliar rupiah yang dipimpin oleh firma modal ventura Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari MDI-Finch Capital’s Arise, dan beberapa investor terkemuka lainnya.
Didirikan pada 2019 oleh Amrit Lakhiani, Beleaf adalah perusahaan pertanian pintar (smart farming) yang memiliki misi meningkatkan hasil dan produktivitas petani di seluruh Indonesia. Perjalanan Beleaf diawali dengan produksi serta penjualan sayuran dan buah hidroponik premium, mulai dari sayuran hijau hingga melon.
Dari pengalaman kebun mereka sendiri, tahun ini Beleaf mulai mengembangkan produknya ke sistem manajemen pertanian berbasis teknologi.
Beleaf menggunakan big data dan sistem Internet-of-Things (IoT) yang memungkinkan automasi yang akurat serta layanan manajemen pertanian lainnya. Saat ini, Beleaf fokus pada tiga fitur utama, yaitu kontrol, otomatisasi, dan manajemen sistem.
Melalui platform Beleaf, petani dapat memantau proses pembibitan, suhu, nutrisi, posisi penanaman tumbuhan, aliran udara, kelembaban, irigasi, hingga pengemasan. Semua data yang dikumpulkan dari proses ini akan digunakan untuk menjadi feedback bagi machine learning untuk penelitian dan pengembangan solusi masa depan bagi Beleaf dan kebun itu tersendiri.
“Sistem ini kami sebut ‘Beleaf Operating System (OS)’: sebuah platform yang berfungsi menghubungkan perangkat IoT, pengumpulan data, pemantauan, logistik, penjadwalan, serta prediksi. Tujuan utama dari OS ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi sebuah perkebunan,” jelas Amrit Lakhiani, Founder & CEO Beleaf.
Perkebunan rekanan yang telah menggunakan Beleaf OS telah melihat peningkatan konsistensi, produktivitas, dan kualitas panen. Selain itu, mereka menggunakan lebih sedikit sumber daya yang akhirnya juga meningkatkan keuntungan.
Ke depannya, Beleaf akan menawarkan layanan end-to-end 'Farming as a Service' yang lengkap: dari operasi, distribusi, dan off taking yang menghubungkan petani, distributor, dan retailer dalam satu ekosistem terintegrasi.
Baca juga : Gandeng Finantier, Finpay Tawarkan Solusi Ekosistem Open Finance
Model ‘Farming as a Service’ diharapkan dapat menjawab tantangan Indonesia, yang meskipun merupakan negara agraris, namun masih belum berhasil mengoptimalkan potensi pertanian dan masih bergantung pada impor pertanian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, besar pasar (market size) buah dan sayuran Indonesia saat ini mencapai 33 miliar dolar AS, dengan peluang pertumbuhan menjadi 56 miliar dolar AS pada 2026. Di sisi lain, biaya pertanian diperkirakan akan terus meningkat akibat meningkatnya biaya input, adopsi teknologi yang buruk, kurangnya tenaga kerja pertanian, dan logistik yang tidak efisien.
Beleaf berupaya mengatasi tantangan ini dengan cara meningkatkan produktivitas tenaga kerja pertanian, mengurangi biaya infrastruktur, dan mengurangi biaya usaha pertanian untuk mencapai harga yang kompetitif untuk sayuran dan buah-buahan lokal.
Beleaf saat ini bekerja dengan 14 perkebunan di Jawa Barat dengan luas cakupan lebih dari 80 hektar dan produksi lebih dari 70 ton produk segar per bulan. Merek (brand) sayuran dan buah-buahan Beleaf juga memasok ke 15 supermarket dengan 110 gerai, 8 platform e-commerce, dan 11 gerai restoran.
Dengan pendanaan baru tersebut, Beleaf akan fokus untuk meningkatkan teknologi dan sumber dayanya, termasuk membuka lebih banyak pusat riset dan komunitas di Jawa Barat. Beleaf juga akan menambah “Seikat”, brand baru, yang ditujukan bagi pasar massal ke lini bisnisnya.
“Kami berupaya meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. Impian kami adalah mengurangi ketergantungan Indonesia pada buah dan sayuran impor dan membawa produk Indonesia ke standar global,” tambah Amrit.
“Tiga tahun terakhir ini Beleaf telah membuktikan bisnisnya yang kuat dan konsisten. Saat ini, mereka berada dalam posisi yang unik untuk memperluas jejak teknologi mereka melalui produk ‘Beleaf OS’ dan menjadi pemain utama dalam kancah pertanian alternatif di Indonesia. Kami sangat puas dengan apa yang telah kami lihat sejauh ini dan kami siap bekerja sama dengan Amrit untuk meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia,” kata Eko Kurniadi, Partner di Alpha JWC Ventures. (RO/OL-7)
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PM Belanda mendukung Uni Eropa menagguhkan akses Israel ke Program pendanaan riset dan inovasi Horizon Europe, karena krisis kemanusiaan di Gaza.
Layanan yang ditawarkan meliputi pendanaan mikro, pembiayaan kendaraan, asuransi mikro, hingga skema Buy Now, Pay Later untuk kebutuhan operasional.
Monit, platform manajemen pengeluaran bisnis, berhasil meraih pendanaan sebesar US$2,5 juta dalam putaran terbaru yang dipimpin oleh Cento Ventures.
Selama lebih dari 10 tahun, gerakan ini menunjukkan cara aksi kolektif masyarakat untuk membuka akses pendanaan bagi berbagai inisiatif sosial.
JURU Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Refki Saputra mengatakan untuk mengoptimalkan program perhutanan sosial diperlukan kolaborasi.
BRI catat efisiensi pendanaan lewat strategi CASA, BRImo, dan AgenBRILink, himpun DPK Rp1.421 triliun di Kuartal I 2025. Cost of fund turun jadi 3,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved