Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
AKTIVITAS distribusi merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan ekonomi. Sebab, proses distribusi ini yang memungkinkan produk dari pabrikan atau produsen bisa sampai dan diterima oleh konsumen.
Dalam proses distribusi ditemukan beragam masalah yang harus dihadapi oleh perusaan pabrikan. Pabrikan akan sulit bersaing dan sulit memperluas pasar apabila data distribusi di wilayah penjualan distributor tidak tersedia atau tidak akurat.
Ketersediaan data seling out distributor (data penjualan dari distributor ke toko) yang akurat dan realtime membutuhkan usaha dan biaya yang tidak murah bagi pabrikan dan distributor.
Pada umumnya pabrikan mewajibkan distributor untuk menggunakan sistem manajeman distribusi (DMS) yang telah didesain untuk memenuhi kebutuhan pabrikan yang sejalan dengan strategi bisnisnya.
Apabila pabrikan tidak menyediakan DMS untuk distributor, maka distributor wajib membuat rekap penjualan sesuai dengan format yang diinginkan pabrikan. Karena dilakukan distributor dengan cara merekap, tentunya laporan ini membutuhkan waktu dan upaya khusus.
Seringkali rekap penjualan yang dibuat menimbulkan selisih dengan aktualnya, yang pada akhirnya berdampak pada pabrikan.
Di tengah kemajuan teknologi informasi, kini masalah DMS ini bisa lebih efisien dengan sistem manajemen informasi bernama Firmus Transaction Acquisition System (Firmus TAS).
Firmus TAS adalah suatu sistem manajemen informasi untuk mengelola data selling out. Distributor cukup mengirimkan transaksi-transaksi operasionalnya sesuai versi distributor. Secara intelligent dan akurat Firmus TAS akan mengakuisisi data-data pada transaksi tersebut, sehingga menghasilkan data seling out distributor yang siap dipakai pabrikan.
baca juga: Tjufoo dan Stellar Women Kolaborasi Adakan Akselerasi Bisnis untuk Pebisnis Perempuan
Dengan demikian distributor tetap dapat menggunakan internal sistem mereka, sehingga berbagai kendala dan kerumitan adminitrasi, akuntansi, perpajakan dan integrasi data sudah tidak ada lagi. Distributor dapat menggunakan single system untuk keperluan perusahaannya.
"Firmus TAS telah didesain untuk dapat mengakuisisi data seling out dari berbagai macam aplikasi internal distributor. Dengan demikian pabrikan memberikan kemudahan bagi distributor, baik dari sisi waktu, tenaga dan biaya pengolahan data," kata Hadi Buntoro, Direktur PT Firmus Solusindo yang menyediakan jasa layanan digital Firmus TAS di Jakarta, Jumat (24/9).
Sistem akan memproses data selling out multi-distributor secara realtime sehingga pabrikan dengan mudah, anytime, anywhere dapat mengetahui distribusi produknya. Termasuk mengetahui toko atau kanal distribusi yang membeli atau tidak membeli produk-produknya. (N-1)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved