PESATNYA perkembangan teknologi digital menjadi peluang bagi UMKM untuk membesarkan usaha. Dibutuhkan kecakapan digital agar paham mengenai trik pemasaran digital yang baik sesuai sasaran yang dituju. Cara tersebut akan semakin kuat apabila dibarengi dengan berkolaborasi bersama pihak lain yang paham bagaimana menjalankan sebuah bisnis secara digital.
Hal tersebut menjadi kesimpulan webinar yang mengambil tema “UMKM Go Digital! Bangkit, Kreatif, dan Inovatif” di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Bendahara Asosiasi Sales Nasional Indonesia (ASNI) Makassar Azzura mengatakan, sejak pandemi Covid-19 berlangsung, pemanfaatan teknologi digital kian masif untuk pengembangan bisnis, terutama dalam hal pemasaran.
Ada beberapa strategi pemasaran digital yang efektif dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Strategi tersebut antara lain memanfaatkan Google My Business yang menampilkan profil bisnis secara instan pada hasil pencarian di Google; pembuatan website; pembuatan surel (e-mail) bisnis agar terkesan lebih profesional; serta memanfaatkan jasa copywriting agar orang tertarik membeli produk yang kita jual setelah membaca ulasan produk tersebut.
“Namun, ada pula strategi menjalankan pemasaran digital agar bisnis kita kian berkembang. Caranya adalah menentukan target pasar dan pilihan produk; memilih produk yang menjadi solusi terbaik; gunakan website dan media sosial sebagai medium pemasaran produk dengan jangkauan lebih luas; serta layanan berbayar pada hasil pencarian di Google,” ucap Azzura.
Wirausahawan yang juga dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STIA) Al Muhajirin Purwakarta, Dian Ikha mengatakan, salah satu bentuk kecintaan terhadap Indonesia adalah bangga membeli dan menggunakan produk-produk hasil UMKM dalam negeri.
Dukungan terhadap UMKM sangat penting karena UMKM berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang sebesar 56-59 %. Apalagi, serapan tenaga kerja UMKM di Indonesia hampir mencapai 97 % dari total tenaga kerja tingkat nasional.
“Agar UMKM tumbuh makin pesat dan berkembang, UMKM di Indonesia wajib masuk ke dalam ekosistem digital. Sebab, dengan UMKM go digital, maka ia akan mampu beradaptasi terhadap pasar yang berkembang,” tutur Dian.
Baca juga : Startup Legalku Pastikan Masuk Pre Series-A Funding Tahun Ini
Selain itu, lanjut Dian, biaya pemasaran UMKM akan semakin rendah apabila menggunakan platform digital. UMKM juga akan tampak lebih profesional dalam menjalankan bisnisnya apabila ia sudah go digital.
Namun, dari data yang ada, tercatat 15,3 juta UMKM di Indonesia yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital atau setara dengan 23,9 % UMKM di Indonesia. Pemerintah sendiri menargetkan 30 juta UMKM sudah masuk ke ekosistem digital pada 2024 nanti.
Akademisi UIN Alauddin Makassar, Alim Syariati mengungkapkan, ada beberapa penyebab sebuah usaha tidak berkembang lantaran tak optimal memasarkan produk lewat platform digital. Beberapa penyebab tersebut adalah mereka enggan memulai masuk dalam ekosistem digital; tidak sabar atau ingin hasil yang instan; tidak disiplin; lalu kurang paham mengenai search engine optimazation (SEO).
“Namun ingat, tidak harus kita yang menjalankan bisnis itu secara langsung. Kita bisa bekerja sama dengan pihak lain yang memang bisa dipercaya dan piawai menjalankan bisnis. Ingat, budayakan kolaborasi dengan baik,” kata Alim.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7)