Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
APPLE dikabarkan berencana merilis lockdown mode, sebuah fitur pada perangkat komunikasi besutannya dengan menambah lapisan perlindungan tambahan bagi para pengguna yang kerap berpotensi besar mengalami penyadapan atau terkena serangan peretasan oleh aplikasi spyware (aplikasi pengintai).
Mode itu disiapkan rilis pada musim gugur yang artinya berkisar pada September hingga Desember 2022 dan akan sangat berguna untuk orang- orang yang aktif tampil beda seperti aktivitas HAM hingga politikus dari partai oposisi.
Mode ini dihadirkan setelah dua perusahaan spyware asal Israel mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak Apple dan akhirnya membobol iPhone-iPhone target tertentu dari jarak jauh.
Baca juga : Meta, Microsoft, X, dan Match Group Kritik Kebijakan Toko Aplikasi Apple
Salah satu serangan yang terkenal akibat pembobolan ponsel jarak jauh itu seperti aplikasi Pegasus milik NSO Group, yang akhirnya membuat Apple melakukan langkah lebih lanjut di jalur hukum.
Amerika Serikat (AS) bahkan telah memasukkan Pegasus sebagai aplikasi yang berbahaya dan masuk ke daftar hitam.
Lockdown mode akan hadir di iPhone, iPad, hingga Mac memungkinkan pengguna bisa memblokir sebagian besar lampiran yang dikirim ke aplikasi pesan di masing-masing perangkat.
Baca juga : 2023, Hampir 400 Siswa Lulus dari Apple Developer Academy Indonesia
Salah satu hasil penelitian Apple menyebutkan kasus Pegasus yang membobol keamanan perangkatnya berasal dari penanganan lampiran pesan yang masih lemah.
Mode baru juga akan memblokir koneksi kabel ke iPhone saat terkunci berkaca dari Perusahaan Israel lainnya yaitu Cellebrite telah menggunakan cara manual semacam itu untuk mengakses dan meretas iPhone.
Apple meyakini serangan siber atau pun peretasan model zero click memang belum banyak terjadi, sehingga sebagian besar pengguna perangkatnya tidak perlu mengaktifkan Lockdown Mode.
Untuk memperkuat fitur baru itu, Apple bersedia membayar hingga US$2 juta (Rp29,9 miliar) jika ditemukan masalah oleh para peneliti keamanan digital dan teknologi pada perangkatnya yang memakai fitur itu.
Besarnya dana itu dinilai sebagai hadiah untuk penemuan bug terbesar yang kini bisa ditawarkan industrinya. (Ant/OL-1)
Jenius Hadirkan Fitur Inovatis di Usia yang ke-8 Tahun
Mengantuk setelah makan merupakan gejala food coma” atau Postprandial somnolence.
Aplikasi kasir biasa memberikan data terkait perkembangan bisnis seperti omzet, keuntungan, kerugian, produk yang paling laku dan ketersediaan stok.
Fitur-fitur pendukung tersebut hadir untuk meningkatkan pengalaman pengguna layanan GrabFood.
Horego menyediakan beragam fitur yang dirancang untuk mempermudah proses penemuan tempat makan.
Unlimited ASEAN Pass memberikan pelanggan keuntungan tanpa batas untuk tiket pesawat maskapai AirAsia ke destinasi internasional ASEAN, sekaligus diskon hingga 50% reservasi hotel.
Grup NSO Israel dan malware Pegasus miliknya telah lama menjadi berita utama sejak 2016, ketika para peneliti menuduhnya membantu memata-matai seorang pembangkang di Uni Emirat Arab.
Namun bagaimana tepatnya spyware Pegasus bekerja? Bagaimana cara masuk ke ponsel orang dan apa yang bisa dilakukannya begitu ada di sana?
NSO Group dan malware Pegasus--yang mampu menyalakan kamera atau mikrofon ponsel dan mengambil datanya--telah menjadi berita utama sejak 2016.
Rabat mengungkapkan keheranannya yang luar biasa atas laporan tersebut.
Lebih dari 1.000 nomor telepon di India termasuk di antara puluhan ribu di seluruh dunia yang dipilih sebagai kemungkinan menarik bagi klien NSO Group, pembuat spyware Pegasus.
NSO, yang mengatakan hanya melisensikan Pegasus kepada pemerintah, telah menyebut tuduhan itu salah dan telah membantah melakukan kesalahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved