Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Instalasi dengan Teknologi Imersif di Museum Nasional

Pro/M-2
09/4/2022 07:35
Instalasi dengan Teknologi Imersif di Museum Nasional
Ruang ImersifA di Gedung A Museum Nasional.(MI/PUTRI ROSMALIA)

MUSEUM Nasional Jakarta di akhir Maret lalu secara resmi membuka sebuah atraksi baru bernama ruang ImersifA. Ruang ImersifA merupakan sebuah ruang digital yang menghadirkan instalasi video mapping dengan teknologi imersif.

Teknologi imersif adalah teknologi yang mengaburkan batasan antara dunia nyata dan dunia digital atau dunia simulasi. Dengan begitu, penggunanya bisa merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata.

Ruang ImersifA di Gedung A Museum Nasional dihadirkan dalam sebuah ruangan seluas 12 meter persegi. Dalam ruangan tersebut pengunjung akan dapat menikmati seni audio visual dalam sudut 360 derajat yang memungkinkan mereka seolah berada di dalam alam video.

Satu sesi tayangan menghabiskan waktu selama 30 menit. Saat ini setiap sesi dapat diikuti maksimal 30 orang secara bersamaan di dalam ruangan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum Nasional Sri Hartini mengatakan ruang ImersifA dihadirkan untuk menghadirkan pengalaman baru sesuai dengan perkembangan teknologi bagi masyarakat. Ruang tersebut juga diharapkan dapat menghadirkan pengalaman interaktif bagi setiap pengunjung.

“Dengan ruang ini juga diharapkan akan menambah rasa ingin tahu dan minat masyarakat untuk berkunjung ke museum dan belajar mengenai sejarah Nusantara dengan cara menarik,” ujar Sri, ketika dihubungi, Kamis (7/4).

Selama 30 menit sesi tayangan di ruang ImersifA, pengunjung akan menyaksikan tayangan mengenai sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Mulai zaman prasejarah hingga pascakemerdekaan. Dihadirkan juga informasi mengenai sejarah Museum Nasional dengan informasi koleksinya.

Terdapat pula tayangan tentang suku-suku, kondisi alam, alat musik tradisional, hingga alat-alat transportasi tradisional di Indonesia. Seluruhnya ditampilkan dalam bentuk animasi 3 dimensi yang sangat hidup.

Untuk menambah pengalaman teknologi imersif yang lebih maksimal, juga sesekali dihadirkan animasi di bagian lantai ruangan. Pengunjung dibuat seakan tengah berada di tengah samudra hingga di puncah-puncak pegunungan yang mengesankan.

Selain tayangan soal sejarah dan informasi kekayaan Nusantara, juga dihadirkan tayangan tentang mitologi Hindu yang terkenal tak hanya di Indonesia, tetapi juga oleh penganut Hindu di dunia, yakni mitologi pertempuran Ganesa vs Nilanrudraka.

Menariknya, tayangan mengenai pertempuran Ganesa vs Nilanrudraka dihadirkan dalam bentuk animasi yang modern. Pengunjung seakan tengah menyaksikan sebuah pertempuran di video gim kekinian yang sangat detail dan nyata.

Sepanjang sesi juga dihadirkan permainan cahaya lampu yang berpendar indah berwarna-warni. Pengunjung dapat dengan bebas mengabadikan kegiatannya di dalam ruang ImersifA melalui kamera.

Sri Hartini mengatakan ruang ImersifA dibuat dengan menggunakan setidaknya 20 buah proyektor. Layar proyektor dipasang mengelilingi seluruh bagian ruangan kecuali bagian langit-langit ruangan.

“Konsep tayangannya kami susun bersama-sama dalam tim yang terdiri dari banyak pihak. Di antaranya kurator, animator, komikus, ahli sejarah, dan sebagainya,” ujar Sri.

Atraksi baru Museum Nasional tersebut dapat dinikmati masyarakat umum setiap Rabu hingga Minggu mulai pukul 10pagi hingga pukul 2 siang. Biaya yang harus dikeluarkan sementara ini sebesar Rp5.000 alias cukup dengan membeli tiket masuk ke Museum Nasional seperti biasanya.

“Untuk saat ini ruang ImersifA masih belum dikenai biaya, pengunjung hanya bayar biaya masuk museum. Namun, ke depan akan dikenai biaya yang masih menunggu Kementerian Keuangan untuk menentukan besarannya,” ujar Sri.

Sri juga mengatakan masyarakat tak perlu khawatir kehabisan waktu atau tak kebagian berkunjung ke ruang ImersifA. Itu karena ruang tersebut akan terus ada sebagai atraksi permanen di Museum Nasional.

“Nantinya secara berkala tayangannya akan kami ubah, kami perbarui sehingga masyarakat juga bisa terus melihat, belajar, dan mendapatkan informasi baru ketika mengunjungi ruang ImersifA meski bukan yang pertama kalinya,” tutup Sri. (Pro/M-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya