Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dunia Coding Bawa Nadhif Jadi Programer di Perusahaan Hong Kong

Mediaindonesia.com
17/3/2022 21:29
Dunia Coding Bawa Nadhif Jadi Programer di Perusahaan Hong Kong
Nadhif, meniti karier sebagai programer di perusahaan Hong Kong.(Ist)

DENGAN gelar Sarjana Teknik Informatika yang dimilik ternyata tidak membuat Nadhif merasa menjadi lulusan perguruan tinggi yang siap kerja.

Berbagai upaya telah dilakukan Nadhif agar segera mendapatkan kerja seperti memperbaiki curriculum vitae (CV) berkali-kali, mengikuti kelas wawancara, dan sebagainya. Namun usahanya tersebut tidak membuahkan hasil.

Nadhif mulai menyadari bahwa skill yang dimiliki belum sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Hal ini akhirnya membuat Nadhif mengambil keputusan untuk mengikuti program dari Purwadhika Digital Technology School yaitu Job Connector Full Stack Development.

“Alasan kenapa ikut Purwadhika? Selama di kuliah saya merasa yang didapatkan begitu banyak skill dan pengetahuan. Tetapi skill yang didapatkan untuk kerja itu belum sesuai kebutuhan," kata Nadhif.

"Jadi ketika lulus sebagai mahasiswa dengan gelar sarjana teknik informatika saya ternyata tidak job ready," ungkapnya.

Apalagi ketika gelar sarjana diraih pada tahun 2020 bersamaan sedang merebaknya pandemi covid-19 dengan jumlah kasus yang meningkat besar.

Baca juga: Rusia Bikin Rossgram untuk Gantikan Instagram

"Dengan kondisi begitu, saya sulit mendapat pekerjaan. Apalagi lowongan semakin terbatas karena banyak perusahaan terimbas pandemi. Jadi saya sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan," kenang Nadhif.

Sampai akhirnya Nadhif mengikuti program yang ditawarkan Purwadhika Digital Technology School. Dalam program Job Connector Full Stack Development, ia mengikuti metode belajar dengan video learning.

Dalam modul satu  tentang programming fundamental yang ternyata sangat lengkap, mulai dari dasar-dasar coding, how computer works, dan lain-lain.

Menurut Nadhif, isi modul fundamental ini berisi apa saja yang telah ia pelajari selama 4 tahun di bangku kuliah.  

Dalam interview-nya, Nadhif juga memberikan pendapatnya tentang perbedaan metode belajar video learning dengan full time dari Purwadhika.

“Bedanya adalah kalau metode yang full time, kita bertemu mentor setiap hari dan itu full time banget, jujur itu menurut saya bakal efektif banget buat yang pengen belajar bener-bener keras," ujarnya.

"Tapi di video learning, saya merasa sih fleksibilitasnya lebih oke, d imana setiap minggu kita akan ketemu sama mentor buat cerita nih, misalnya ada yang kita gak ngerti bagian apa, kita bisa tanya ke mentor ketika jadwal mentoring. Jadi meskipun lewat video learning, kita enggak di lepas gitu saja,“ paparnya.

Setelah menuntaskan program, Nadhif mengikuti proses hiring yang dibantu dari Purwadhika Digital Technology School.

“Setelah menyelesaikan final project, kita akan diikuti program Purwadhika Career Network (PCN). D isini kita akan langsung diarahkan dengan memperbaiki CV, jadi semuanya benar-benar dibantu, termasuk dari segi penulisan CV,"  kata Nadhif.

 Pada Desember 2021 masukin CV ke Purwadhika Career Network (PCN),  dalam sebulan Nadhif mendapat panggilan wawancara dua hingga tiga kali.

"S ampai akhirnya saya menerima undangan interview dari perusahaan Hongkong yang merupakan tempat saya bekerja sekarang," tutur Nadhif yang kini bekerja di perusahaan Hong Kong secara remote dari Bandung.

Terkait tips  kunci suksesnya memutuskan switching career, Nadhif menegaskan bahwa mengetahui diri sendiri ini siapa dan berprinsip untuk jangan cepat puas.

"Saya mendalami bidang coding karena menantang. Jadi kalau kalian tak cocok dengan coding jangan memilih mempelajari coding. Saya juga suka dengan mencoba hal yang baru," katanya.   

Nadhif menjelaskan bahwa kini karier di perusahaan Hong Kong tidak lepas dari program Job Connector dengan program full time training berdurasi 12-14 minggu.

Para peserta program akan belajar secara intensif untuk bisa meraih karier sebagai Digital Marketer, Full Stack Web Developer, UI (user interface)/UX (user experience) Designer, dan Data Scientists.

"Program ini bisa menjadi solusi untuk membantu mereka yang ingin memulai karier di dunia digital dan juga membantu perusahaan-perusahaan hiring partner mendapatkan talenta digital yang berkualitas," katanya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya