Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PLATFORM pembayaran digital, rewards, dan layanan finansial, OVO terus berupaya memastikan dan meningkatkan keamanan data pribadi pengguna. Ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pelanggan untuk tetap menggunakan OVO dalam bertransaksi.
Data Privacy Officer (DPO) Lead OVO Ruben Sumigar mengatakan pihaknya selalu berupaya untuk senantiasa memperbaharui Kebijakan Privasi. Hal ini agar tetap selaras dengan perkembangan teknologi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menghormati hak-hak penggunanya.
"“OVO percaya bahwa keamanan data pribadi pengguna merupakan hal yang sangat penting dan menjadi prioritas kami. Dengan multi-layered security system, data pribadi pengguna OVO dapat terjamin keamanannya sehingga kami dapat terus memberikan pelayanan terbaik, aman, dan terpercaya untuk seluruh pengguna OVO," paparnya dalam keterangan resmi, Senin (18/10).
Menurutnya, OVO selalu berkomitmen untuk menjaga setiap data pribadi penggunanya. Setiap aplikasi OVO dilengkapi dengan fitur security code dan 2-step verification setiap kali pengguna akan masuk ke aplikasi OVO.
Selain terus melakukan edukasi dan imbauan kepada pengguna untuk menjaga data pribadi, lanjutnya, OVO telah mempersiapkan sejumlah perangkat teknis yang sifatnya berlapis untuk mencegah terjadinya kebocoran data pribadi penggunanya, yaitu Data Loss Prevention (DLP) Tools.
Di samping itu, sampai dengan saat ini OVO juga telah meningkatkan langkah-langkah pencegahan penipuan. Antara lain dengan adanya tim Information Security (InfoSec) yang memiliki fungsi untuk mencegah dan memitigasi terjadinya kebocoran data pribadi penggunanya.
OVO juga telah melaksanakan amanah yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menempatkan setiap data pribadi penggunanya pada suatu pusat data (data centre) yang terletak di Indonesia.
Baca juga : MMA Indonesia SMARTIES 2021 Siap Pilih Para Finalis dari 400 Peserta
"OVO akan terus berupaya untuk memperkuat mekanisme pengamanan data pribadi penggunanya. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik dan PBI Nomor 22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen BI, OVO telah memiliki Data Privacy Officer (DPO) internal tersendiri," jelas Ruben.
Ke depannya, OVO DPO tengah mempersiapkan sejumlah materi edukasi yang dapat digunakan di sejumlah platform media sosial yang OVO miliki. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran penggunanya akan pentingnya pelindungan terhadap data pribadi mereka.
Wakil Ketua Asosiasi Praktisi Pelindungan Data Indonesia (APPDI) Danny Kobrata menambahkan, penyedia layanan finansial digital seperti OVO sangat bergantung pada pemrosesan data pribadi. Oleh sebab itu, pelindungan data pribadi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penyediaan layanan ke masyarakat.
"Kami sangat mengapresiasi langkah dan usaha OVO dalam meningkatkan pelindungan dan keamanan data pribadi penggunanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tentu saja kami berharap langkah yang baik ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain untuk menjamin keamanan dan pelindungan data pribadi pengguna platform digital di Indonesia," ujarnya.
Isu keamanan data pribadi memang saat ini menjadi perhatian semua pihak. Untuk itu, OVO mengimbau kepada pengguna untuk tidak memberikan PIN/Password/OTP kepada siapa pun, bahkan petugas Customer Service OVO.
Tidak lupa, OVO juga menganjurkan seluruh pengguna agar secara berkala memperbarui atau mengganti password OVO mereka. OVO juga tetap membuka layanan Pusat Bantuan OVO yang terdapat di aplikasi, telepon (1500 696), maupun e-mail ([email protected]) yang akan dengan siap sedia membantu pengguna atau menindaklanjuti setiap keluhan atau permasalahan yang dialami. (OL-7)
PT MRT Jakarta mulai 1 Juli sudah tidak menerima pembayaran tiket kereta melalui empat aplikasi dompet digital.
"Saya berterimakasih kepada Grab yang sudah mau jadi relawan dalam kondisi sedang susah," kata Presiden Direktur Metro TV Don Bosco Selamun
Donasi tersebut ditujukan untuk sejumlah kegiatan di antaranya pelestarian lingkungan, perbaikan, dan pembangunan fasilitas umum di wilayah pemukiman warga, serta misi kemanusiaan.
Pengguna Ovo dapat melaporkan akun Ovo yang terindikasi judol tersebut kepada Ovo. Laporan akan mulai diterima sejak 24 Februari dan pelaporan akan ditutup pada 24 Maret 2025.
Dengan hadirnya layanan ini, kini nasabah Bank BJB pengguna Ovo dan Gopay bisa melakukan isi ulang saldo dalam beberapa klik jari via aplikasi BJB Digi.
Hasil riset Snapcart, lembaga riset berbasis aplikasi, menemukan tiga jenis transaksi yang paling sering digunakan dengan menggunakan uang elektronik dalam dompet digital
DI Indonesia, kasus kebocoran data pribadi sebetulnya bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak sekali-dua kali terjadi kasus kebocoran data pribadi yang dilakukan para peretas.
RANCANGAN Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP)masih dibahas oleh Komisi I DPR RI
Kebocoran data menimpa pegiat media sosial Denny Siregar dan dia tak terima data pribadinya dibocorkan oleh akun anonim dari media sosial twitter.
Warga bisa melaporkan provider ke polisi bila terbukti ada oknum sipil bukan penegak hukum yang sengaja membocorkan data pribadi tanpa seizin pemiliknya.
Ahli digital forensik Ruby Zukri Alamsyah mengungkapkan beberapa cara untuk mengantisipasi kebocoran data pribadi yang diretas dari telepon seluler
Penangkapan dilakukan di ruko GraPARI Rungkut Jalan Insinyur Soekarno Ruko nomor 2 B Rungkut Surabaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved