Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Cryptocurrency dan Blockchain Bisa Jadi Masa Depan Sistem Pembayar

Ghani Nurcahyadi
09/6/2021 21:59
Cryptocurrency dan Blockchain Bisa Jadi Masa Depan Sistem Pembayar
Ilustrasi tekonologi Blockchain(Dok. WadzPay)

SELAMA satu dekade terakhir, sistem pembayaran telah bertransformasi dengan begitu cepat. Dari pembayaran lintas batas real-time, menuju penggunaan blockchain, mata uang kripto, termasuk juga Libra dan Diem milik Facebook. 

Belum lama ini, juga muncul Central Bank Digital Currencies (CBDC) dan stable coin yang membuat perbankan tradisional memikirkan ulang model bisnis mereka. 

CEO WadzPay Anish Jain mengatakan, mayoritas pembuat blockchain saat ini lebih berfokus pada model hybrid, yang menempatkan blockchain sebagai pusat dari ekosistem dan melengkapinya dengan teknologi tradisional lainnya, karena kebanyakan instansi melakukannya.

"Banyak yang perlu diperbaiki agar blockchain bisa benar – benar bersaing dengan sistem pembayaran tradisional saat ini," kata Anish dalam diskusi Fintech Forum bertajuk Masa Depan Pembayaran Sistem Perbankan: Peran Blockchain dan Kripto.

Menurutnya, blockchain berupaya untuk mengisi peran tertentu yang tidak bisa diisi oleh sistem pembayaran tradisional yang berlapis-lapis dan menyebabkan tingginya biaya yang ditimbulkan oleh sistem pembayaran itu sendiri. Blockchain berusaha membawa masyarakat unbanked karena berbagai alasan tadi ke dalam ekosistem keuangan, menggunakan pendekatan hybrid. 

Baca juga : Mau Ganti Ponsel 5G? Ini Daftar Pilihannya

Kebanyakan penggunaan awal blockchain adalah dari perspektif konsumen. Semua fitur yang dimiliki blockchain misalnya, bisa dimasukan ke dalam smart money yang bisa digunakan dalam kebutuhan transaksi barang-barang sosial sehari-hari. 

"Misalnya saja ditengah wabah pandemi dan orang memerlukan dana bantuan, penggunaannya sangat relevan dibanding penggunaan uang kas maupun aplikasi pembayaran lainnya,"  ujar Anish.

Anish berpendapat CBDC masih memberikan manfaat kepada masyarakat, misalnya terkait pemerataan kesejahteraan dan distribusi akses yang sama terhadap kredit. 

"Pemerintah dan Bank Sentral akan menyukai CBDC karena kemudahan, penghematan biaya dan juga pengawasannya. Namun, banyak bagian dari masyarakat umum masih akan lebih memilihnya sebagai solusi alternatif," ucapnya

Anish berharap dari sisi konsumen, ke depan, pembayaran, transfer dan penyelesaian transaksi akan bisa dilakukan dalam hitungan jam, bukan tiga hari seperti yang masih terjadi sekarang. Hal itu akan membawa efisiensi yang sangat besar.  (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya