Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MEMBANGUN fasilitas telekomunikasi di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) bukan lah hal mudah. Tantangan serta rintangan selalu saja mengiringi demi mewujudkan percepatan program Indonesia terdigitalisasi pada 2023 mendatang.
Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan cukup menyulitkan pemenuhan ketersediaan layanan internet hingga ke daerah 3T. Area di luar Jawa menjadi wilayah terbanyak yang belum terjangkau internet. Setidaknya masih ada 70 juta penduduk Indonesia yang kesulitan mendapat akses internet.
Direktur Sumberdaya dan Administrasi BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar menyampaikan, menyediakan fasilitas telekomunikasi saat ini memang menjadi tugas BAKTI Kominfo agar transformasi digital tumbuh dengan cepat. Pada 2021 hingga 2022, pemerintah lewat program BAKTI menargetkan pembangunan fisik di mana sebanyak 7904 desa/kelurahan yang saat ini belum terjangkau internet dapat menikmati sinyal 4G.
“Fokus utama BAKTI Kominfo adalah menyediakan infrastruktur jaringan di daerah-daerah yang masuk dalam kategori tertinggal, terluar, terdepan, dan terpencil yang selama ini tidak tersentuh oleh operator selular,”ungkap Fadhilah dalam forum virtual Media Sila belum lama ini.
Fadilah menjelaskan, lewat berbagai kolaborasi termasuk dengan pihak swasta, BAKTI pun terus bergerak untuk mencapai target. Mulai dari pengadaan lahan oleh pemerintah daerah, pihak swasta pengerja pembangunan infrastruktur hingga provider selular.
"Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak. Pemerintah daerah non-3T pun bahkan mengajukan diri agar di wilayah mereka di bangun infrastruktur, namun dengan keterbatasan resources dan kewenangan tentu tidak bisa kami lakukan," jelas dia.
Penuh tantangan
Salah satu perusahaan penyedia jaringan dan solusi telekomunikasi, Lintasarta merupakan salah satu pihak yang ikut andil dalam pembangunan infrastruktur percepatan digitalisasi Indonesia. Lintasarta bersama konsorsiumnya mendapat kesempatan untuk membangun 1795 BTS (base transceiver station) di kawasan Papua Barat dari total 7000-an BTS yang menjadi target BAKTI Kominfo di seluruh Indonesia.
Direktur Marketing and Solution Lintasarta, Ginanjar menyampaikan, banyak tantangan yang dihadapi oleh para penyedia jaringan khususnya di daerah-daerah pedalaman wilayah non-3T. Mulai dari geografis, tingkat keamanan di lokasi, transportasi, dan minimnya pasokan listrik turut menjadi kendala.
"Kendala ini lah yang membuat biaya pembangunan infrastruktur telekomunikasi bervariatif," jelas dia.
Baca juga: Dinas Kominfo Siap Bantu Pasang VSAT di 4 Kampung di Kemtuk Gresi
Ginanjar bercerita, biaya transportasi memiliki andil paling besar. Segala upaya dilakukan untuk melewati jalur darat, laut dan udara agar bisa sampai ke titik pembangunan di daerah 3T.
"Bahkan, terkadang saat jalur darat sudah tidak bisa pagi ditempuh menggunakan kendaraan kami harus tarik menggunakan kerbau, ada pula suatu waktu muatan transportasi jalur laut tenggelam sehingga menyebabkan kerusakan alat. Tentu ini membuat cost membengkak," lanjut dia.
Belum lagi, lanjut dia, soal aliran listrik di daerah 3T. Pasokan tegangan listrik yang tidak stabil memaksa pengerjaan menambah alat agar tegangan bisa stabil.
"Kalau di Jakarta misalnya tinggal colok, di sana sekali colok bukannya dapat 200 volt malah dia turun hingga 160 volt, ini bisa menyebabkan kerusakan alat, jadi harus kita bantu pakai power step up," jelas dia.
Guna menyikapi kendala lapangan, BAKTI Kominfo selalu mengadakan pendekatan dengan pemda setempat dan aparat keamanan, agar proyek berjalan dengan mulus. BAKTI Kominfo merasa mendapat kemudahan karena aspek penyediaan lahan umumnya disediakan oleh pemerintah daerah. Dengan begitu BAKTI Kominfo bisa berkonsentrasi pada aspek pembangunan fisiknya. (R-3)
Teknologi artificial intelligence (AI) dan cloud computing kini menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan bisnis digital di Indonesia.
HIFU Linear Z merupakan salah satu metode perawatan kecantikan noninvasif yang populer, menggunakan gelombang ultrasound berenergi tinggi untuk menjangkau lapisan kulit tertentu.
Program SisBerdaya dan DisBerdaya ini menjadi salah satu implementasi nyata dari komitmen tersebut, sekaligus strategi menjembatani kesenjangan digital di kalangan pelaku UMKM perempuan.
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau Sspace terus merealisasikan ekspansi bisnis ke segmen event and exhibition. Itu dilakukan melalui tranformasi Sspace Musik dari TV Kereta ke ruang publik.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
DI tengah berkembangnya gaya hidup digital yang kian terintegrasi dengan perangkat audio, kebutuhan akan kualitas suara yang jernih, praktis, dan mendalam menjadi semakin penting.
Ketua IBLAM School of Law, Prof Angkasa menegaskan bahwa pendidikan hukum tidak bisa stagnan di tengah era yang bergerak cepat.
Tidak hanya memberikan training, Coding Camp juga akan mendukung penyerapan kerja para lulusan melalui Event Bursa Kerja daring.
Dengan mengangkat tema “Empowering Learning through Innovation with AI, Data & Gamification,” MoodleMoot Indonesia 2025 menyoroti urgensi adaptasi teknologi dalam pembelajaran digital.
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
UNIVERSITAS Siber Asia (UNSIA) masuk sebagai 100 besar universitas terdepan dalam bidang inovasi di dunia dalam daftar The World University Rankings for Innovation (WURI) 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved