Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sudah Saatnya Indonesia Terapkan Teknologi 'Smart Building'

RO
22/4/2021 00:05
Sudah Saatnya Indonesia Terapkan Teknologi 'Smart Building'
.(MI/Fransisco Corollio)

INDONESIA telah menjadi salah satu negara dengan jumlah pembangunan gedung termasif di Asia Tenggara, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Sayangnya, faktor kelayakan bangunan masih menjadi perhatian banyak pihak.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002, tolak ukur kelayakan bangunan dinilai berdasarkan empat pilar, yaitu kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan. Selain itu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2010 juga mengatur pemilik dan pengembang gedung diwajibkan untuk mematuhi standard kelayakan bangunan dan memperoleh Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

“Sertifikat tersebut dapat membuktikan bahwa sebuah bangunan telah memenuhi persyaratan kelayakan secara administratif dan teknis, menilai aspek kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan. Sangat penting bagi pemilik dan pengembang gedung untuk menanggapi hal ini dengan serius dan lebih patuh,” kata Mardi Utomo, Ketua Umum Building Engineers Association (BEA).

Kesehatan, salah satu dari empat pilar kelayakan bangunan menjadi urgensi dengan merebaknya pandemi covid-19. Kesehatan bangunan meliputi beberapa aspek, mulai dari pengaturan sirkulasi udara, pencahayaan, sanitasi, dan bahan bangunan.

Urgensi ini semakin mendorong penerapan konsep 'Healthy Building' di antara para pemilik dan pengembang gedung. "Standar kesehatan pada gedung bisa tercapai jika didukung oleh teknologi yang memadai," tambah Mardi. Hal ini semakin memperkuat fakta bahwa penerapan Industri 4.0 merupakan sebuah kebutuhan bagi berbagai sektor, termasuk bangunan, yang memungkinkan pemilik bangunan mematuhi standar kelayakan bangunan.

Operasional gedung yang efektif membutuhkan lebih banyak teknologi berbasis IoT (Internet of Things), terutama dalam hal otomatisasi, digitalisasi, dan konektivitas data. Teknologi IoT yang telah digunakan oleh para operator gedung berupa Building Information Modeling (BIM), yang mencakup semua tahap pengembangan gedung mulai dari desain, konstruksi, commissioning, operasional dan pemeliharaan, hingga renovasi. 

Pada tahap operasional dan pemeliharaan itu sendiri, BIM mengintegrasikan teknologi utilitas seperti kamera, AC, pengolahan limbah, penerangan, dan lainnya sehingga pengelola gedung dapat memantau secara real-time, mengambil keputusan, dan mengontrol dari jarak jauh.

Selandia Baru menjadi negara yang berhasil melawan covid-19 dengan mengembangkan bangunan yang sehat dan aman didukung oleh teknologi canggih mereka yang tidak hanya mengontrol peralatan, tetapi juga mengatur arus gerak manusia secara ketat. Sistem integrasi berbasis cloud yang digunakan bersamaan dengan teknologi utilitas otomatis, memungkinkan kegiatan operasional dapat diakses kapan saja dan membayar biaya-biaya sesuai pemakaian mendukung efisiensi secara total dalam pengelolaan sistem bangunan.

Meskipun sudah menyadari pentingnya peran teknologi dalam mendukung operasional, namun menurut Mardi, implementasi Industri 4.0 masih cukup lambat akibat banyaknya tantangan, seperti kurangnya kapabilitas sumber daya manusia akibat tidak tersedianya pelatihan atau program pemerintah khusus bagi teknologi bangunan, serta kurangnya teknologi bangunan yang dikembangkan Indonesia, yang mengarah pada tantangan selanjutnya – biaya investasi yang tinggi. 

Menurut Mardi, biaya investasi awal yang tinggi mungkin menjadi faktor pertimbangan bagi para pemilik gedung, namun hal ini dapat menghemat biaya operasional untuk jangka panjang.

“Hasil yang ingin kami lihat adalah kesehatan dan keamanan, tentunya dengan praktik-praktik yang efisien dan efektif. Smart building dan penerapan teknologi menjadi beberapa cara untuk membantu para pemilik dan pengembang gedung untuk memenuhi kepatuhan-kepatuhan yang ada dan mencapai efisiensi,” pungkasnya. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya