Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tiga Kementerian, BNPB, dan Operator Buat Aplikasi PeduliLindungi

Mediaindonesia.com
15/4/2020 14:00
Tiga Kementerian, BNPB, dan Operator Buat Aplikasi PeduliLindungi
Aplikasi PeduliLindungi untuk menanggulangi dan mencegah pandemi virus korona atau Covid-19.(Antara)

KEMENTERIAN Kominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), serta operator telekomunikasi membuat aplikasi PeduliLindungi untuk menanggulangi dan mencegah pandemi virus korona atau Covid-19.

Aplikasi PeduliLindungi yang merupakan hasil kolaborasi itu bisa memandu jarak dan mengidentifikasi individu suspect Covid-19. Selain itu, aplikasi itu juga bisa membantu setiap orang melakukan surveilans berupa tracing (penelusuran), tracking (pelacakan), dan fencing (pengurungan) terhadap warga yang diduga mengidap Covid-19. 

Hal itu sejalan dengan keputusan khusus yang sudah dikeluarkan Kementerian Kominfo agar penyelenggaraan tracing, tracking, dan fencing dilakukan melalui infrastruktur, sistem, dan aplikasi telekomunikasi.

Menteri Komunikasi Johnny G Plate menyatakan PeduliLindungi sebagai bagian dukungan surveilans kesehatan, yang dilakukan sesuai dengan regulasi bidang kesehatan, kebencanaan, telekomunikasi, informatika, dan bidang terkait lainnya.

"Pemerintah melalui Kementerian Kominfo sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meyakini kehadiran aplikasi PeduliLindungi di sistem Android dapat membantu dalam memutus mata rantai penularan virus SARS-CoV-2 atau korona penyebab covid-19 di masyarakat," ujar Johnny saat memberi keterangan di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (8/4).

Baca juga: Menkominfo Pastikan Aplikasi PeduliLindungi Aman dari Peretas

Aplikasi PeduliLindungi bekerja dengan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19.

Johnny mengatakan, melalui aplikasi tersebut, pengguna juga dapat mengingat riwayat perjalanan dan melakukan kontak dengan siapa saja. "Sehingga, monitoring dan pergerakan pasien positif, PDP, dan ODP dapat dimonitoring secara online," tutur Johnny.

Seperti dilansir dari  situs https://www.pedulilindungi.id/, aplikasi ini dapat digunakan pada perangkat smartphone dengan berbasis Android. Aplikasi ini mendorong pengguna untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi mengenai penyebaran covid-19 dalam komunitas lokal.

Berdasarkan informasi yang tertera di website resmi maupun aplikasi, PeduliLindungi menjamin kerahasiaan pribadi. Data disimpan aman dalam format terenkripsi dan tidak akan dibagikan kepada orang lain.

Aplikasi hanya akan merekam data proximity (kedekatan) satu telepon seluler (ponsel) dengan ponsel lainnya dalam format terenkripsi. Aplikasi juga tidak merekam data geolokasi pengguna. Sedangkan nomor ponsel yang didaftarkan akan direlasikan dengan ID random di dalam server yang aman. Data tidak akan diakses, kecuali jika pengguna dalam risiko tertular Covid-19 dan perlu segera dihubungi oleh petugas kesehatan.

Aplikasi ini juga memudahkan masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk mewaspadai kurir pembawa virus. Dengan catatan, seluruh masyarakat baik yang positif, sembuh, dalam pemantauan, maupun sehat secara jujur memberikan informasi diri masing-masing.

Pertukaran data akan terjadi ketika ada gawai lain dalam radius Bluetooth atau sekitar 2-5 meter yang terdaftar di PeduliLindungi. Apabila terdeteksi ancaman virus dalam radius dekat, sistem akan menginformasikan ke si pengguna.

Baca juga: Kominfo Pastikan Aplikasi PeduliLindungi Aman dari Peretas

"Masyarakat akan diberikan informasi secara langsung kalau dalam jarak 2 sampai 5 meter di sekitar pemegang ponsel berpotensi ada kurir pembawa virus. Mereka akan diminta untuk segera menghindar dan menjauhkan diri," jelas Johnny.

Karya Anak Negeri
Johnny menambahkan, aplikasi sejenis dengan TraceTogether ini dirancang oleh putra-putri Indonesia. "Meskipun ada kesamaan fungsi, aplikasi yang dikembangkan oleh sejumlah kementerian/lembaga ini memiliki konfigurasi yang berbeda. Mengingat infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi kita yang berbeda dengan subscriber hampir 300 jutaan MSISDN. Fiturnya juga lebih kaya misalnya akan dikembangkan fitur fencing dan warning," imbuhnya.

Pengguna ponsel Android juga sudah bisa mengunduh aplikasi ini di Google Play Store.

Johnny juga telah berkomunikasi dengan Apple sebagai penyedia layanan IOS sehingga pengguna ponsel Apple juga sudah bisa mengunduh aplikasi ini di App Store secara gratis.

"Untuk itu, akan sangat membantu kita untuk segera memutus mata rantai sebaran Covid-19. Dari sisi Kementerian Kominfo, kami minta agar mulai membangun narasi energi positif untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19," kata dia.

Berdasarkan keterangan di Google Play Store, aplikasi PeduliLindungi menggunakan data yang diproduksi oleh ponsel pintar pengguna dengan Bluetooth aktif untuk merekam informasi yang dibutuhkan. Ketika ada smartphone lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi, akan terjadi pertukaran ID anonim yang akan direkam oleh perangkat masing-masing.

"Saat dua Bluetooth bertemu, akan mengindentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif covid-19, PDP, maupun ODP," tulis pengembang aplikasi tersebut di Play Store. 

Selanjutnya, PeduliLindungi akan mengidentifikasi pengguna yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang dinyatakan positif covid-19, PDP, dan ODP. Hal ini akan membantu orang tersebut ketika tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan dengan siapa saja dia melakukan kontak.

Pengguna akan dihubungi oleh petugas kesehatan jika pernah berada dalam jarak tertentu dengan penderita covid-19 positif, PDP, dan ODP. Sehingga petugas kesehatan bisa melakukan tindakan preventif terhadap orang-orang yang pernah berada di tempat dan waktu yang sama dengan penderita.

Partisipasi Masyarakat
Johnny berharap, dengan partisipasi masyarakat mengunduh aplikasi tersebut, monitoring dan pergerakan pasien positif ataupun ODP dapat dilakukan secara online. 

"Sehingga kelihatan yang mana dan ke mana saja pergerakan virus melalui data-data dari para pasien atau yang sudah terdaftar di dalam sistem," paparnya.

Oleh karena itu, Johnny meminta kepada masyarakat untuk menggunakan kesempatan segera mengunduh dan menginstalasi aplikasi itu di gawai masing-masing. (OL)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya