Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Huawei Kerja Sama dengan Rusia Pasang Jaringan 5G

Ellavie Ichlasa Amalia
08/6/2019 05:30

RUSIA menyambut kerja sama Huawei dengan salah satu operator terbesar di negaranya. Huawei adalah perusahaan telekomunikasi yang masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat karena dianggap berbahaya untuk keamanan nasional.
 
Pemerintah Rusia berkata, Huawei akan membantu mereka untuk mengembangkan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi generasi baru, yaitu 5G. Perjanjian itu ditandatangani pada hari Kamis, 6 Juni 2019, yang juga merupakan hari pertama kunjungan tiga hari Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Rusia.
 
Keputusan Rusia menunjukkan bahwa tampaknya opini dunia akan Huawei akan terpecah. Sebagian negara akan tetap menggunakan peralatan telekomunikasi dari Huawei, sementara sebagian yang lain tidak.

Baca juga: Telkomsel jadi Operator Seluler Pertama Beri Layanan 5G

Keberadaan teknologi 5G akan mendorong terjadinya revolusi teknologi baru, terutama dalam kategori Internet of Things, lapor New York Times.
 
Pemerintah AS berkata, menggunakan peralatan Huawei berarti membuka diri akan kemungkinan dimata-matai oleh pemerintah Tiongkok. Selain itu, ada juga risiko serangan siber.
 
Meskipun Rusia memiliki peraturan ketat soal pengawasan data, Kremlin melonggarkan perjanjian antara Huawei dan MTS, salah satu dari tiga operator terbesar Rusia.
 
Kremlin juga mengungkap, ada beberapa perjanjian bisnis yang telah ditandatangani dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Baca juga: Huawei Dianggap Sebagai Ancaman bagi Keamanan Nasional AS
 
Ketika dituduh memiliki hubungan dengan pemerintah Tiongkok, Huawei membantah. Perusahaan penyuplai perangkat telekomunikasi itu menyebutkan bahwa perangkat mereka tidak digunakan sebagai alat mata-mata pemerintah Tiongkok.
 
Mereka juga menegaskan, mereka akan menolak jika pemerintah meminta mereka untuk menyadap penggunanya.
 
Huawei menjadi pusat dari perang dagang yang terjadi antara AS dan Tiongkok. Pemerintah AS menekan para sekutunya, termasuk Inggris dan Jerman, untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dan mengancam untuk tidak membagikan informasi intelijen jika dua negara itu tetap menggunakan peralatan Huawei.(medcom/OL-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya